Mengenal Proses Pembentukan Tata Surya

Pembentukan Tata Surya

Terdapat beberapa teori yang menjelaskan tentang proses terbentuknya tata surya.

Teori-teori ini diantaranya adalah sebagai berikut.


1. Teori Kabut atau Nebula (Kant-Laplace)

Teori yang pertama adalah teori kabut atau teori nebula. Teori ini dikemukakan oleh Kant-Laplace.

Pada teori kabut dijelaskan bahwa tata surya terbentuk dari sebuah nebula atau kabut besar yang hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga menyebabkan penyusutan dan membentuk sebuah cakram di bagian tengahnya.


Penyusutan ini terus berlanjut hingga terbentuk Matahari di bagian pusat cakram.

Cakram yang berotasi menjadi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang yang kemudian memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.


2. Teori Planetesimal (T.C.Chamberlain dan FR.Moulton)

Pada Teori Planetesimal, dijelaskan bahwa Matahari telah ada sebagai salah satu bintang.

Suatu ketika sebuah bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang tak terlalu jauh sehingga terjadi gaya tarik menarik pada permukaan Matahari dengan bintang tersebut.

Akibat dari hal tersebut, sebagian massa Matahari tertarik ke arah bintang dan ketika bintang tersebut menjauh, sebagian dari massa Matahari jatuh lagi ke permukaan Matahari dan sebagian lagi terhambur di luar angkasa di sekitar Matahari.


Peristiwa ini dinamakan planetesimal, dimana massa yang terhambur tersebut menjadi planet-planet yang beredar mengelilingi Matahari.


3. Teori Pasang Surut (Sir James Jeans dan Harold Jeffreys)

Teori pasang surut dikemukakan oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys. Dalam teori pasang surut disebutkan bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari.

Gas-gas ini kemudian terlepas dan mengelilingi Matahari, dan berubah menjadi bola-bola cair yang mendingin secara perlahan dan membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.


4. Teori Proto Planet (Carl Von Weizsacker dan disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper)

Pada teori proto planet, disebutkan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas yang jumlahnya sangat banyak.

Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram.

Karena bagian tengah bola berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya sehingga terbentuk Matahari.

Sedangkan pada bagian tepi cakram berpilin cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.

Gumpalan ini kemudian membeku menjadi planet dan satelit.