Mengenal Sistem Ekskresi Pada Manusia dan Bagaimana Proses Pembentukan Urin

Sistem Ekskresi Pada Manusia

Pada dasarnya kita mengenal empat macam sistem ekskresi pada manusia. Ke-empat sistem ekskresi pada manusia tersebut adalah sebagai berikut
  1. Ginjal
  2. Paru-paru
  3. Hati
  4. Kulit

Ginjal

Sistem ekskresi yang pertama adalah ginjal. Ginjal adalah sebuah organ pada manusia yang bentuknya seperti kacang merah dan letaknya di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang.

Ginjal sering disebut sebagai buah pinggang dikarenakan terletak pada bagian kiri dan kanan tulang pinggang.

Ginjal memiliki panjang yang berkisar 6 cm hingga 7,5 cm dan tebal 1,5 cm hingga 2,5 cm. Umumnya pada orang dewasa, berat ginjal mencapai 140 gram.

Ginjal memiliki peran sebagai sistem ekskresi dengan cara mengeluarkan zat sisa penyaringan darah yaitu urine (amonia), yang nantinya akan dialirkan melalui ureter menuju kandung kemih (vesika urinaria) dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

Struktur ginjal dapat kita lihat seperti pada gambar di bawah ini.

ginjal
  1. Korteks
    Korteks adalah bagian terluar dari ginjal. Disinilah ginjal memproduksi urine. Umumnya pada bagian luar korteks dilapisi dengan jaringan lemak (kapsul ginjal) yang berperan dalam melindungi bagian dalam ginjal. Di bagian korteks terdapat nefron, badan malphigi (kapsula bowman dan Glomerulus)
  2. Medula
    Medula adalah lapisan dalam ginjal. Disinilah terjadi fungsi pengangkutan cairan masuk ke dalam ginjal dan urine agar masuk ke luar ginjal. Di medula terdapat juga tubulus proksimal, henle, dan tubulus distal.
  3. Piramid
    Piramida ginjal adalah bagian struktur kecil pada ginjal yang terdiri dari jaringan nefron dan tubulus.
    Pada piramid, cairan akan masuk melalui tubulus dan kemudian menuju ke ginjal.
    Di bagian piramid terdapat muara-muara tubulus.
  4. Pelvis renalis
    Pelvis renalis atau pelvis ginjal adalah sebuah ruang dengan bentuk corong di dalam ginjal yang berperan penting pada proses pengumpulan dan pembuangan urine.
    Fungsi utama pelvis renalis adalah sebagai saluran untuk mengalirkan urin dari ginjal menuju ke ureter. Pada pelvis renalis terjadi penampungan zat buangan.
  5. Ureter
    Ureter adalah saluran sistem urinaria yang berbentuk seperti saluran pipa atau tabung. Ureter ini berfungsi sebagai pengalir urine dari masing-masing ginjal untuk ditampung di kandung kemih.
    Ureter menghubungkan ginjal dengan vesica urinaria.

Paru-Paru

Paru-paru merupakan salah satu sistem ekskresi pada manusia. Fungsi utama paru-paru adalah untuk mengekskresikan zat sisa hasil metabolisme, seperti karbon dioksida (CO2) dan Oksigen (H2O).

Pengeluaran zat sisa pada paru-paru terjadi dengan menghasilkan gas karbon dioksida(CO2) sebesar 75%. Yang nantinya akan diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa HCO3. Selain itu ada sekitar 25% lainnya yang diikat oleh Hemoglobin (Hb) dan membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).

Paru-paru sendiri terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.

Paru-paru disebut sebagai organ ekskresi dikarenakan paru-paru mengeluarkan udara yang mengandung karbondioksida serta air. Air yang dikeluarkan oleh paru-paru saat proses pernafasan dapat mencapai 350 mililiter.


Hati

Hati merupakan alat ekskresi yang bertindak sebagai penawar racun dalam tubuh, menghasilkan cairan empedu, membantu fungsi tugas ginjal untuk memproduksi urine, membentuk sel darah merah, dan masih banyak lagi.

Tahukah kamu !!!
Hati memiliki fungsi dalam merombak hemoglobin menjadi bilirubin dan biliverdin.

Hati disebut sebagai kelenjar terbesar pada manusia dengan ciri berwarna merah tua serta berat sekitar 2 kg pada orang dewasa.

Hati sendiri disebut sebagai alat sekresi dan ekskresi, dikarenakan hati dapat menghasilkan empedu.

Pada proses sekresi, empedu yang mengandung zat sisa dari sel darah merah yang rusak akan dihancurkan di limpa.


Kulit

Kulit merupakan sistem ekskresi pada manusia yang berperan mengeluarkan kotoran, racun, serta senyawa mineral berlebih melalui keringat.

Keringat yang keluar melalui kulit mengandung air, larutan garam, dan urea.

Pada permukaan kulit, terdapat kelenjar keringat yang membantu dalam mengekskresikan zat sisa berupa keringat. Selain memiliki fungsi ekskresi, kulit juga dapat melakukan fungsi lain, seperti sebagai indra peraba dan perasa, sebagai pelindung dari luka dan kuman, sebagai tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D, sebagai pengatur suhu tubuh, dan tempat menyimpan kelebihan lemak.