Mengenal Macam-macam Perairan Darat

1. Air Tanah

Air tanah adalah air yang dapat kita temukan berada dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah.

Secara umum penyebab perbedaan kedalaman air tanah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
  1. Perbedaan topografi
  2. Perbedaan jenis tanah
  3. Perbedaan curah hujan

Macam-macam Jenis Air Tanah

Ada bermacam-macam jenis air tanah. Macam-macam air tanah ini dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal sebagai berikut.


1. Menurut Letaknya

Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
  1. Air tanah permukaan (Freatik)
  2. Air tanah dalam

Jenis air tanah Penjelasan Contoh
Air tanah permukaan (Freatik) tanah yang terdapat di atas lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa
Air tanah dalam air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable) Sumur bor atau artesis


2. Menurut Asalnya

Menurut asalnya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut
  1. Air tanah yang berasal dari atmosfer atau angkasa
  2. Air tanah yang berasal dari dalam perut bumi


Jenis air tanah Penjelasan
Air Vadose (meteoric) air tanah berasal dari hujan dan pencairan salju.
air tanah turbir air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen
air tanah juvenil air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.


4(Empat) Wilayah Air Tanah

Terdapat 4 wilayah air tanah yaitu sebagai berikut:


1. Wilayah yang masih terpengaruh udara

Di bagian paling atas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air.

Karena pengaruh gaya berat atau gaya gravitasi, maka air di wilayah ini bergerak bebas ke bawah.

Beberapa tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.


2. Wilayah jenuh air

Wilayah jenuh air sering disebut juga sebagai wilayah kedalaman sumur.

Kedalaman wilayah jenuh air ini tergantung pada
  1. Topografi
  2. Jenis tanah
  3. Musim


3. Wilayah kapiler udara

Wilayah kapiler udara adalah peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air.

Disini, air tanahnya diperoleh melalui proses kapilerisasi atau perembesan naik dari wilayah jenuh air.


4. Wilayah air dalam

Wilayah air dalam berisikan air yang terdapat di bawah tanah atau batuan yang tidak tembus air.


2. Danau

Danau adalah suatu daratan yang berbentuk cekung atau basin yang digenangi oleh air yang cukup banyak.

Air yang menggenangi danau bisa berasal dari
  1. Mata air
  2. Air tanah
  3. Air hujan
  4. Air sungai yang berpelepasan atau bermuara di danau tersebut


Danau Berdasarkan Proses Kejadiannya

Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau:
  1. Tektonik
  2. Vulkanik
  3. Tektono Vulkanik
  4. Karst
  5. Glasial
  6. Waduk atau Bendungan


Jenis Danau Penjelasan Contoh
Tektonik danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau. danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
Vulkanik danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud
Tektono-Vulkanik danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. danau Toba di Sumatera Utara
Karst danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau. Doline, Uvala
Glasial danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario
Waduk atau Bendungan danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi Saguling, Cirata dan Jatiluhur, Darma di Jawa Barat,


3. Rawa

Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang kondisinya selalu tergenang oleh air.

Air yang menggenangi rawa bisanya merupakan
  1. Air hujan
  2. Air sungai
  3. Air dari sumber mata air tanah


2 Jenis Rawa

Ada dua jenis rawa yaitu:
  1. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian
  2. Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian

1. Rawa Yang Airnya Tidak Mengalami Pergantian

Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang.


Ciri-ciri Rawa Yang Airnya Tidak Mengalami Pergantian
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Memiliki airnya yang sifatnya asam atau payau, berwarna merah, kurang tepat untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum<.li>
  2. Memiliki Kadar keasaman air atau pH mencapai 4,5
  3. Dikarenakan airnya yang sifatnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh-tumbuhan) yang hidup
  4. Di bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang sangat tebal


Rawa Yang Airnya Selalu Mengalami Pergantian

Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.


Ciri-ciri Rawa Yang Airnya Selalu Mengalami Pergantian
Sedangkan rawa yang airnya selalu mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebagai berikut:
  1. Memiliki airnya yang sifatnya tidak terlalu asam
  2. Dapat ditemukan banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-sebagainya
  3. Dapat dimanfaatkan atau diolah menjadi lahan pertanian


Manfaat Rawa Bagi Manusia

Manfaat rawa bagi manusia, antara lain :
  1. Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain sebagainya
  2. Rawa dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut
  3. Rawa juga dapat dijadikan sebagai lahan untuk usaha perikanan darat
  4. Rawa dapat dikembangkan menjadi daerah wisata


4. Sungai

Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di sekitarnya dan sering dimanfaatkan sebagai tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa atau ke sungai yang lainnya.

Berdasarkan sumber airnya sungai dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
  1. Sungai hujan
  2. Sungai gletser
  3. Sungai campuran

Jenis Sungai Penjelasan Contoh
Sungai Hujan Sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Sebagian besar sungai-sungai yang ada di Indonesia
Sungai Gletser, sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg.Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen)
Sungai Campuran sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).


Berdasarkan debit airnya atau volume airnya, sungai dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu
  1. Sungai permanen
  2. Sungai periodik
  3. Sungai episodik
  4. Sungai ephemeral


Jenis Sungai Penjelasan Contoh
Sungai Permanen sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera
Sungai Periodik sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
Sungai Episodik sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Sungai Kalada di pulau Sumba
Sungai Ephemeral sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak. Sungak kalada di pulau samba dan sungai batanghari di Sumatra

Berdasarkan arah alirannya, sungai dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu
  1. Sungai konsekuen
  2. Sungai subsekuen
  3. Sungai obsekuen
  4. Sungai resekuen
  5. Sungai insekuen


Jenis Sungai Penjelasan
Sungai Konsekuen sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal
Sungai Subsekuen atau strike valley sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan
Sungai Obsekuen sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen
Sungai Resekuen sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
Sungai Insekuen sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.

Berdasarkan struktur geologinya sungai dapat dibedakan menjadi dua yaitu
  1. Sungai anteseden
  2. Sungai superposed


Jenis Sungai Penjelasan
Sungai Anteseden sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya
Sungai Superposed sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.


Berdasarkan pola alirannya sungai dapat dibedakan menjadi 6 macam yaitu
  1. Sungai radial
  2. Sungai dendritik
  3. Sungai trellis
  4. Sungai rektanguler
  5. Sungai anular
  6. Sungai pinnate

pola aliran sungai
pola aliran sungai2


Jenis Sungai Penjelasan
Radial Sentripetal pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan)
Radial sentrifugal pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut
Dendritik pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.
Trellis pola aliran yang menyirip seperti daun. Aliran di daerah lipatan
Rektangular pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90. Aliran di daerah patahan
Pinate pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip
Anular pola aliran sungai yang membentuk lingkaran. Mengalir melalui daerah berstruktur dome (kubah).


Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya

Secara umum, bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu
  1. Bagian hulu
  2. Bagian tengah
  3. Bagian hilir


Bagian Sungai Ciri-ciri
Hulu arusnya deras, daya erosinya besar, arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram tidak terjadi pengendapan.
Tengah arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal), palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) mulai terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 1800atau lebih
Hilir arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal), banyak terjadi pengendapan, sering terjadi meander di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar