Pengertian Reduplikasi, Macam-Macam Kata Ulang, Makna Kata Ulang, dan Aturan Penulisan Kata Ulang

Pengertian Reduplikasi atau Kata Ulang

Reduplikasi adalah proses dan hasil pengulangan satuan bahasa sebagai alat fonologis atau gramatikal.

Reduplikasi sering disebut juga dengan kata ulang.

Contoh reduplikasi atau kata ulang adalah: rumah-rumah, tetamu, bolak-balik, siswa-siswi, tetumbuhan, bermain-main, dan sebagainya.


Perbedaan Bentuk Ulang dan Kata Ulang

Kata ulang berbeda dengan bentuk ulang. Bentuk ulang adalah bentuk yang mengalami perulangan yang pada dasarnya merupakan kata dasar.

Contoh bentuk ulang adalah: sia-sia, laba-laba, biri-biri, kupu-kupu.

Kata ulang adalah kata yang berfungsi sebagai alat untuk membentuk jenis kata dan dapat dikatakan bahwa perulangan sebuah kata akan menurunkan jenis kata yang sama, seperti bila kata itu tidak diulang.

Contoh kata ulang adalah: mobil (kata benda), mobil-mobilan (kata benda).


Macam-Macam Kata Ulang

Ada dikenal lima macam kata ulang, yaitu


1. Dwilingga (Kata Ulang Utuh)

Dwilingga atau kata ulang utuh adalah reduplikasi seluruh bentuk dasar.

Contoh dwilingga atau kata ulang utuh adalah :
  1. Gadis-gadis
  2. Mobil-mobil
  3. Peraturan-peraturan
  4. Permainan-permainan

2. Dwilingga Salin Suara (Kata Ulang Berubah Bunyi)

Dwilingga salin suara atau kata ulang berubah bunyi adalah pengulangan kata penuh dengan variasi vokal.

Contoh dwilingga salin suara atau kata ulang berubah bunyi adalah:
  1. lauk > lauk-lauk > lauk-pauk
  2. warna > warna-warna> warna-warni

3. Dwipurwa (Kata Ulang Sebagian)

Dwipurwa disebut juga sebagai kata ulang sebagian adalah pengulangan sebagian atau seluruh suku awal sebuah kata.

Contoh dwipurwa disebut juga sebagai kata ulang sebagian adalah:
  1. laki > lalaki > lelaki
  2. tamu > tatamu > tetamu
  3. jaka > jajaka > jejaka

4. Kata Ulang Berimbuhan

Kata ulang berimbuhan adalah kata ulang yang memiliki imbuhan.

Contoh kata ulang berimbuhan adalah:
  1. Surat-menyurat
  2. Bertanya-tanya

5. Kata Ulang Semu

Contoh kata ulang semu adalah:
  1. kupu-kupu
  2. gado-gado
  3. compang-camping
  4. anai-anai
  5. pura-pura
  6. mondar-mandir
  7. alih-alih

Makna Kata Ulang

Kata ulang dapat bermakna sebagai berikut:
  1. Menyatakan hal
    Contohnya: masak-memasak, karang mengarang.
  2. Menyerupai
    Contohnya: kekanak-kanakan, kemerah-merahan.
  3. Agak atau melemahkan
    Contohnya: pening-pening, pusing-pusing.
  4. Serba atau seragam
    Contohnya: putih-putih.
  5. Resiprok (berbalasan)
    Contohnya: bersalam-salaman, berpeluk-pelukan.
  6. Mengeraskan arti (intensitas)
    Contohnya:
    • Intensitas kuantitatif
      Contohnya: siswa-siswa, guru-guru, orang-orang
    • Intensitas kualitatif
      Contohnya: cantik-cantik, kuat-kuat, benar-benar.
    • Intensitas frekuentatif
      Contohnya: memukul-mukul, memeluk-meluk.
    • Intensitas variatif
      Contohnya: tetumbuhan, pepohonan, buah-buahan.

Aturan Penulisan Kata Ulang

Berikut ini adalah aturan penulisan kata ulang
  1. Gunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya, misalnya anak-anak, kupu-kupu, dan sayur-mayur.
  2. Kata majemuk berupa kata benda dilakukan dengan mengulang unsur pertama, misalnya rumah-rumah makan, surat-surat kabar, kereta-kereta api cepat.
  3. Kata majemuk yang dianggap padu diulang seluruh katanya, misalnya segitiga-segitiga dan saputangan-saputangan.
  4. Kata ulang ditulis serangkai dengan awalan atau akhiran, misalnya berhati-hati dan perundang-undangan.
  5. Kata dasar yang tidak mengalami peluluhan KTSP diulang dalam bentuk dasarnya, misalnya mengulur-ulur (bukan mengulur-ngulur).
  6. Kata dasar yang mengalami peluluhan KTSP diulang dalam bentuk luluhnya, misalnya memanggil-manggil (bukan memanggil-panggil).
  7. Tidak boleh menulis kata yang semakna dengan kata ulangnya, misalnya saling bermaaf-maafan, saling pukul-memukul.