Cara Menemukan Ide Pokok dan Topik Dalam Artikel
Disini, kita akan belajar cara menemukan ide pokok, kalimat utama, kalimat yang mendukung ide pokok atau kalimat penjelas, serta pokok permasalahan atau topik yang terdapat dalam artikel. Sebelum itu, kita akan ulas sedikit beberapa pengertian yang akan kita kenal nantinya.
Kalian masih ingat, Ide pokok adalah salah satu unsur paragraf yang menjadi hal pokok yang diungkapkan dalam paragraf dan menjadi inti keseluruhan isi paragraf.
Topik diartikan sebagai pokok pembicaraan karangan atau pokok permasalahan dalam paragraf.
Kalimat pokok adalah kalimat inti suatu paragraf yang pernyataan di dalamnya merupakan gagasan menyeluruh yang dapat mewakili pernyataan-pernyataan lain dalam paragraf itu.
Kalimat penjelas adalah kalimat yang mendeskripsikan kalimat utama dan mendukung kalimat utama.
Setelah kita telah mengenal pengertian dari ide pokok, topi, kalimat pokok dan kalimat penjelas. Maka berikutnya kita akan belajar menentukan ide pokok dan topik.
Contoh yang akan digunakan di bawah ini dikutip dari salah satu artikel yang dimuat di surat kabar. Coba kalian tentukan ide pokok, topik (masalah), kalimat pokok, dan kalimat penjelasnya.
Artikel ditulis oleh Ahmad Baedowi, Direktur Pendidikan Yayasan Sukma Jakarta berjudul “Pendidikan Penyembuh Kemiskinan?” dimuat dalam harian Kompas, Minggu 11 Maret 2012.

Judul |
---|
Pendidikan Penyembuh Kemiskinan? |
Paragraf 1 |
Riset terbaru para ahli ekonomi menyebutkan pendidikan hanya menyumbang sedikit, yaitu sekitar 16.1% per tahun, pertumbuhan produk domestik bruto rata-rata di dunia (Greg J. Duncan: 2010). Di samping memercayai bahwa investasi di bidang pendidikan memang sangat strategis dan signifikan, terutama pendidikan prasekolah, para ahli ekonomi menyarankan agar dunia pendidikan memiliki kepekaan pasar dalam rangka menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan para siswa. |
-
Riset terbaru para ahli ekonomi menyebutkan pendidikan hanya menyumbang sedikit, yaitu sekitar 16.1% per tahun, pertumbuhan produk domestik bruto rata-rata di dunia (Greg J. Duncan: 2010).
-
Di samping memercayai bahwa investasi di bidang pendidikan memang sangat strategis dan signifikan, terutama pendidikan prasekolah, para ahli ekonomi menyarankan agar dunia pendidikan memiliki kepekaan pasar dalam rangka menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan para siswa.
-
Pendidikan hanya menyumbang sedikit pertumbuhan produk domestik bruto rata-rata di dunia.
-
Pendapat Duncan tentang hasil riset terbaru para ahli ekonomi mengenai pendidikan.
Judul |
---|
Pendidikan Penyembuh Kemiskinan? |
Paragraf 2 |
Memadukan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan dunia kerja merupakan sebuah keniscayaan yang harus ditekuni para pengambil kebijakan bidang pendidikan. Namun, masalah yang kerap kali muncul ialah dunia pendidikan saat ini sangat bergantung pada situasi politik dan ekonomi sebuah negara. Karena itu, menjadi jelas bahwa pendidikan bukan merupakan satu-satunya alat untuk mengurangi kemiskinan, apalagi jika dilihat dari konteks politik dan sistem ekonomi yang dianut, katakanlah liberalisme seperti di Indonesia. |
-
Karena itu, menjadi jelas bahwa pendidikan bukan merupakan satu-satunya alat untuk mengurangi kemiskinan, apalagi jika dilihat dari konteks politik dan sistem ekonomi yang dianut, katakanlah liberalisme seperti di Indonesia.
-
Memadukan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan dunia kerja merupakan sebuah keniscayaan yang harus ditekuni para pengambil kebijakan bidang pendidikan. Namun, masalah yang kerap kali muncul ialah dunia pendidikan saat ini sangat bergantung pada situasi politik dan ekonomi sebuah negara.
-
Pendidikan bukan merupakan satu-satunya alat untuk mengurangi kemiskinan.
-
Dunia pendidikan saat ini sangat bergantung pada situasi politik dan ekonomi sebuah negara.
Judul |
---|
Pendidikan Penyembuh Kemiskinan? |
Paragraf 3 |
Tidak ada yang meragukan tenaga kerja berpendidikan lebih baik dan lebih mungkin menikmati pendapatan yang lebih tinggi. Orang miskin benar-benar membutuhkan lebih banyak pendidikan dan pelatihan keterampilan. Akan tetapi, mereka juga membutuhkan suatu konteks ekonomi di saat pertumbuhan sejalan dengan suasana politik yang kondusif. Selama beberapa dekade terakhir, seperangkat institusi dan norma-norma yang secara historis mempertahankan hubungan antara keterampilan dan pendapatan telah berkurang. Hal itu menyebabkan sulitnya mengangkat orang miskin menjadi lebih terdidik dan memiliki keterampilan. |
-
Tidak ada yang meragukan tenaga kerja berpendidikan lebih baik dan lebih mungkin menikmati pendapatan yang lebih tinggi. Hal itu menyebabkan sulitnya mengangkat orang miskin menjadi lebih terdidik dan memiliki keterampilan.
-
Orang miskin benar-benar membutuhkan lebih banyak pendidikan dan pelatihan keterampilan. Akan tetapi, mereka juga membutuhkan suatu konteks ekonomi di saat pertumbuhan sejalan dengan suasana politik yang kondusif. Selama beberapa dekade terakhir, seperangkat institusi dan norma-norma yang secara historis mempertahankan hubungan antara keterampilan dan pendapatan telah berkurang.
-
Tenaga kerja berpendidikan akan menikmati pendapatan tinggi, tetapi sulit bagi orang miskin.
-
sulitnya mengangkat orang miskin lebih terdidik dan terampil.