Cara Menyunting dan Mengabstraksi Teks Berita Lengkap Contoh
Menyunting Teks Berita
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan menyunting teks, yaitu:- Redaksional atau bahasa yang digunakan adalah bahasa jurnalistik, yakni pendek-pendek, tetapi tetap sesuai dengan kaidah kebakuan.
Teks berita termasuk jenis narasi faktual, jadi gunakan pula ejaan yang tepat sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Diksi atau pilihan kata harus tepat sesuai dengan pangsa pasar dan kalangan pembaca berita. - Tidak memberikan informasi tambahan yang merupakan pendapat pribadi atau memberikan pernyataan dari sumber yang tidak jelas.
- Sesuai dengan etika jurnalistik, memberikan inisial nama jika nama tersebut perlu dilindungi. Membuang informasi yang mencoreng nama baik seseorang atau menimbulkan konflik.
Contoh Naskah Teks Berita Asli Sebelum Disunting
Jakarta - Pembangunan tidak mungkin berhasil tanpa keberhasilan di bidang pendidikan. Negara akan maju jika warganya mendapat pendidikan yang layak. Tanpa kecuali hingga pelosok desa, pendidikan harus bisa dirasakan.
Inilah salah satu isi sambutan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang hadir di Forum Ilmiah dan Seminar Internasional Fakultas Ilmu Pendidikan-Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Rabu (9/9/2015) seperti tertulis dalam keterangannya.
"Saya ingin menegaskan bahwa pendidikan harus dapat dinikmati secara merata bagi seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Sangir hingga Pulau Rote. Inilah salah satu tekad kita bersama agar tak satu pun anak Indonesia yang tidak masuk sekolah. Pendidikan bukanlah untuk pencitraan," kata Puan.
Puan secara khusus menekankan pentingnya meningkatkan kualitas guru. Sudah sewajarnya Indonesia mempunyai lembaga pendidik yang hebat, yang mampu hasilkan tenaga pengajar dengan kualitas terbaik. "Banyak pengalaman di negara lain dengan memajukan pendidikan karakter bangsa, maka bangsa tersebut akan menjadi lebih maju dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Itulah sebabnya kita harus memperkuat pembangunan karakter bangsa. Nawa Cita sebagai sendi kebijakan pemerintahan sekarang sangat menekankan pada perbaikan karakter bangsa, yang lebih dikenal dengan Revolusi Mental," papar Puan.
Menurut Puan, saat ini angka anak usia sekolah yang putus sekolah karena alasan ekonomi atau geografis atau budaya masih tinggi. Belum lagi status tingkat pendidikan tenaga kerja. Pada tahun 2013, sebanyak 50 persen tenaga kerja hanya berpendidikan SD ke bawah atau 70 persen tenaga kerja berpendidikan setingkat SMP ke bawah atau sekitar 90 persen tenaga kerja hanya berpendidikan setingkat SMA ke bawah.
Harapannya, para pendidik menjadi bagian utama untuk mencapai pembangunan manusia seutuhnya. Bangsa Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Finlandia berhasil bangkit setelah Perang Dunia II karena sejak awal kemerdekaan memperkuat pembangunan pendidikan dan karakter anak bangsanya. (mok/fdn)
(Sumber: Moksa Hutasoit – detikNews Kamis 10 Sep 2015, 00:09 WIB)Naskah Teks Berita Yang Sudah Disunting
Hasil penyuntingan teks berita di atas adalah sebagai berikut.
Jakarta - Puan Maharani menyatakan bahwa pembangunan tidak mungkin berhasil tanpa suksesnya di bidang pendidikan. Negara akan maju jika semua rakyatnya mendapat pendidikan yang layak hingga pelosok desa. Pernyataan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu saat hadir memberikan sambutan di Forum Ilmiah dan Seminar Internasional Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Rabu (9/9/2015).
"Saya ingin menegaskan bahwa pendidikan harus dapat dinikmati secara merata bagi seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Sangir hingga Pulau Rote. Inilah salah satu tekad kita bersama agar tak satu pun anak Indonesia yang tidak bersekolah. Pendidikan bukanlah untuk pencitraan," kata Puan.
Puan secara khusus menekankan pentingnya meningkatkan kualitas guru. Sudah sewajarnya Indonesia mempunyai lembaga pendidik yang hebat yang mampu mencetak tenaga pengajar dengan kualitas terbaik.
"Banyak pengalaman di negara lain dengan memajukan pendidikan karakter bangsa maka bangsa tersebut akan menjadi lebih maju dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Itulah sebabnya kita harus memperkuat pembangunan karakter bangsa. Nawa Cita sebagai sendi kebijakan pemerintahan sekarang sangat menekankan pada perbaikan karakter bangsa, yang lebih dikenal dengan Revolusi Mental," papar Puan.
Menurut Puan, saat ini angka anak usia sekolah yang putus sekolah karena alasan ekonomi, geografis, dan budaya masih tinggi. Belum lagi status tingkat pendidikan tenaga kerja. Pada tahun 2013, sebanyak 50 persen tenaga kerja hanya berpendidikan SD ke bawah atau 70 persen tenaga kerja berpendidikan setingkat SMP ke bawah atau sekitar 90 persen tenaga kerja hanya berpendidikan setingkat SMA ke bawah.
Harapan Puan, para pendidik menjadi bagian utama untuk mencapai pembangunan manusia seutuhnya. Bangsa Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Finlandia berhasil bangkit setelah Perang Dunia II karena sejak awal kemerdekaan memperkuat pembangunan pendidikan dan karakter anak bangsanya. (mok/fdn)
Cara Mengabstraksi Teks Berita
Abstrak adalah ikhtisar seperti karangan, laporan, dsb., ringkasan, atau inti (KBBI).
Abstrak adalah hasil tulisan ringkas dari beberapa uraian.
Mengabstraksi adalah proses menghasilkan abstrak (ringkasan). Uraian-uraian pokok yang ada dalam teks disusun menjadi sebuah teks baru yang ringkas, tetapi masih memperlihatkan sosok teks aslinya.
Isi abstrak sudah meliputi seluruh bagian yang ada dalam teks. Mengabstraksi teks berita berarti meringkas teks berita yang lebih pendek dari teks aslinya dengan urutan yang sistematis.
Contoh Abstrak Teks Berita
Abstrak teks berita seperti di bawah ini!
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, memberikan sambutan saat hadir di Forum Ilmiah dan Seminar Internasional Fakultas Ilmu Pendidikan-Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Rabu (9/9/2015).
Menurut Puan, pembangunan tidak mungkin berhasil tanpa kesuksesan di bidang pendidikan. Kita bertekad negara akan maju jika semua rakyat mendapat pendidikan yang layak dan dapat dinikmati secara merata bagi seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke.
Puan menekankan pentingnya meningkatkan kualitas guru. Para pendidik menjadi bagian utama untuk mencapai pembangunan manusia seutuhnya. Bangsa Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Finlandia berhasil bangkit setelah Perang Dunia II karena sejak awal kemerdekaan mereka memperkuat pembangunan pendidikan dan karakter anak bangsanya. Dengan memajukan pendidikan karakter bangsa maka bangsa kita akan lebih maju dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Menurut Puan, saat ini angka anak usia sekolah yang putus sekolah karena alasan ekonomi, geografis, dan budaya masih tinggi. Misalnya tenaga kerja sekitar 90 persen hanya berpendidikan SMA ke bawah.