Latihan Cara Membedakan Fakta dan Opini Dari Berbagai Sumber

Disini, kita dapat berlatih untuk membedakan kalimat berisi fakta dan opini dari berbagai sumber media seperti media massa cetak, media massa elektronik, dan media online.


Media Massa Cetak atau Printed Media

Yang termasuk dalam media cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, bulletin, dan buku.

Salah satu contoh surat kabar adalah pada gambar di bawah ini.

g1

Pada gambar di atas, terdapat rincian kalimat berisi fakta dan opini yang dapat dipaparkan sebagai berikut sebagai berikut


Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok dan Jepang, mulai Minggu (22/3).
Fakta atau Opini:
Fakta
Kunjungan kerja selain untuk meningkatkan hubungan bilateral, juga untuk memuluskan proses transisi perekonomian.
Fakta atau Opini:
Opini
Kunjungan ini terkait dengan agenda-agenda pembangunan kita.
Fakta atau Opini:
Opini
Kita ingin mengubah perekonomian kita yang terlalu mengandalkan ekspor komoditas, ke perekonomian yang bisa lebih menciptakan nilai tambah,“ujar Jokowi, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu.
Fakta atau Opini:
Opini
Kepergian Jokowi ke luar negeri diantar oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Fakta atau Opini:
Fakta
Turut serta dalam rombongan Jokowi, Ibu Negara Ny. Hj. Iriana dan sejumlah menteri di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kepala Badan Koordinasi Penawaran Modal (BKPM) Franky Sibarani.
Fakta atau Opini:
Fakta
Kepala negara mengatakan perekonomian Indonesia saat ini sedang berada dalam sebuah proses transisi yang fundamental.
Fakta atau Opini:
Opini
Dari perekonomian yang sebelumnya hanya berorientasi kepada proses produksi dan investasi.
Fakta atau Opini:
Opini
Jokowi mengatakan bahwa Jepang dan RRT merupakan dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia.
Fakta atau Opini:
Opini
Jepang, kata dia, adalah investor terbesar kedua di Indonesia.
Fakta atau Opini:
Opini
Sedangkan RRT, memiliki potensi besar untuk juga melakukan investasi skala besar di Indonesia.
Fakta atau Opini:
Opini

Seperti sudah diketahui untuk menentukan kalimat fakta, yaitu dengan menggunakan kata tanya: apa, siapa, kapan, di/ke mana, atau berapa?

Kalimat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok dan Jepang, mulai Minggu (22/3) adalah kalimat berisi fakta.

Dalam kalimat di atas terdapat jawaban atas pertanyaan: Siapa yang melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok dan Jepang, mulai Minggu (22/3)?

Jawab:
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ke mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja?

Jawab:
Tiongkok dan Jepang.

Kapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok dan Jepang?

Jawab:
Minggu (22/3).

Untuk menentukan kalimat opini gunakan kata tanya: mengapa atau bagaimana ?

Kalimat Kunjungan kerja selain untuk meningkatkan hubungan bilateral, juga untuk memuluskan proses transisi perekonomian adalah kalimat berisi opini. Dalam kalimat ini terdapat jawaban dari pertanyaan:
Mengapa (Jokowi) melakukan junjungan kerja ?

Jawab:
Untuk meningkatkan hubungan bilateral, juga untuk memuluskan proses transisi perekonomian.


Media Massa Elektronik atau Electronic Media

Contoh media Elektronik atau Electronic Media adalah radio, televisi, dan film.

Untuk menentukan kalimat berisi fakta atau opini di media massa elektronik silakan saksikan siaran berita di salah satu stasiun televisi misalnya “Berita Pagi”, “Berita Siang”, “Berita Petang” atau “Berita Malam”. Selain itu, dapat juga melihat tayangan berita telivisi yang sudah terdapat di internet “youtube”.

Setelah menyaksikan siaran berita buatlah tabel seperti di atas, salin kalimatnya, dan tentukan jenisnya, apakah merupakan kalimat fakta atau kalimat opini.


Media Online atau Cybermedia

Media Online merupakan website internet yang berisi informasi aktual layaknya media massa cetak.

Contoh berita yang menggunakan media online seperti pada gambar di bahwa ini.

g2

Rincian kalimat fakta atau opini pada isi berita detikNews online di atas adalah sebagai berikut

Keluarga merasa sangat kehilangan atas kematian Hayriantira alias Rian (37) yang dibunuh oleh Andy Wahyudi (38).
Fakta atau Opini:
Opini
“Ya kalau boleh kami meminta, kami ingin ini orang yang melakukan kejahatan keji ini dihukum dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” ucap Yudi Wijayakusuma, paman Rian kepada detik. com, Minggu (9/8/2015). Yudi tak habis pikir mengapa Andy bisa berbuat setega itu.
Fakta atau Opini:
Opini
Keluarga pun hanya bisa berharap agar pengadilan menghukum Andy dengan hukuman yang setimpal.
Fakta atau Opini:
Opini
Keluarga tahunya dia ini orang baik. Opini Kenapa dia bisa setega itu,” imbuhnya. Opini Yudi menduga, ada orang lain selain Andy dalam pembunuhan keponakannya ini.
Fakta atau Opini:
Opini
Kalau kami sih ada kecurigaan keterlibatan orang lain, tapi biar penyedik saja yang membuktikannya,” paparnya.
Fakta atau Opini:
Opini
Salah satu alasannya, karena Rian adalah asisten Presdir XL.
Fakta atau Opini:
Opini
“Padahal Andy sudah dikenal cukup dekat oleh keluarga Rian.
Fakta atau Opini:
Opini
“Andy ini apa kepentingannya membunuh Rian?
Fakta atau Opini:
Opini

Mungkin ada yang bertanya, mengapa semua kalimat dalam naskah berita tersebut semuanya berjenis opini ?

Coba kita lihat kembali ke konsep dasar dari opini.

Ciri-ciri kalimat opini adalah berupa pernyataan berisi tanggapan atau pendapat terhadap sebuah peristiwa, terdapat unsur keberpihakan pada masalah tertentu, menjawab pertanyaan mengapa atau bagaimana, dan pernyataannya masih meragukan: bisa benar, bisa juga salah.

  • “Ya kalau boleh kami meminta, kami ingin ini orang yang melakukan kejahatan keji ini dihukum dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” ucap Yudi Wijayakusuma, paman Rian kepada detik.com, Minggu (9/8/2015).
    Pernyataan tersebut juga menunjukkan keberpihakan yang merupakan ciri kalimat opini.
  • Keluarga merasa sangat kehilangan atas kematian Hayriantira alias Rian (37) yang dibunuh oleh Andy Wahyudi (38). Bagaimana perasaan keluarga (Rian)? Merasa sangat kehilangan atas kematian Hayriantira alias Rian (37) yang dibunuh oleh Andy Wahyudi (38).
  • “Padahal Andy sudah dikenal cukup dekat oleh keluarga Rian. Keluarga tahunya dia ini orang baik. Kenapa dia bisa setega itu,” imbuhnya. Yudi menduga, ada orang lain selain Andy dalam pembunuhan keponakannya ini.
    … “Andy ini apa kepentingannya membunuh Rian? Kalau kami sih ada kecurigaan keterlibatan orang lain, tapi biar penyedik saja yang membuktikannya,” paparnya.