Pengertian Kutipan dan Cara-cara Mengutip

Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang (narasumber) baik yang terdapat dalam buku, artikel maupun media lainnya.


Cara-cara Mengutip

Cara-cara mengutip, pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu mengutip secara langsung dan mengutip tidak langsung. Berikut penjelasannya.


1. Mengutip Langsung

a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

Jika kita langsung membaca bukunya dan mengutip pendapat pengarangnya, kutipan tersebut diapit dua tanda petik dan bagian akhir ditulis nama belakang pengarang, tahun buku diterbitkan, dan halaman.

Contohnya:

… Banyak faktor yang memengaruhi dalam proses pembelajaran salah satunya adalah faktor guru. Wina Sanjaya mengatakan ”Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manage of learning)”. Menurut dia efektifitas proses pembelajaran terletak di pundak guru (Sanjaya, 2006:52).


b. Kutipan langsung dengan mengutip pendapat pengarang, tetapi tidak langsung membaca buku pengarang aslinya

Kita dapat juga mengutip langsung dengan cara mengutip pendapat pengarang, tetapi tidak langsung membaca buku pengarang aslinya.

Caranya untuk mengutip jenis ini adalah sebagai berikut:
  • Disebutkan terlebih dahulu pendapatnya yang dikutip.
  • Buku yang dibaca ditulis (dalam pengarang, tahun: halaman).
  • Lalu tulislah pendapat tokoh yang kita kutip.
Contohnya:

Kita mengutip pendapatnya Dunkin yang dikutip oleh Sanjaya dan kita mengutip kembali tanpa membaca buku Dunkin, tetapi membaca bukunya Sanjaya.

Menurut Dunkin (dalam Sanjaya, 2006:53) ada sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru, yaitu teacher formative experience, teacher training experience, dan teacher properties.


c. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris.

Kutipan langsung yang lebih dari empat baris memiliki ciri-ciri
  • Kutipan dipisahkan dari karangan aslinya dengan jarak dua spasi (karangan asli berjarak 1,5 spasi).
  • Kutipan menjorok 5 sampai 7 ketuk dan jaraknya satu spasi.
  • Pada akhir kutipan diberi sumber kutipan (nama belakang pengarang, tahun: halaman).

2. Mengutip Tidak Langsung

Pengertian mengutip tidak langsung adalah mengutip pendapat ahli dengan mengambil intisarinya saja kemudian diolah dengan gaya bahasa kita sendiri.

Cara penulisan mengutip secara tidak langsung adalah sebagai berikut ini:
  • Kutipan dileburkan ke dalam teks.
  • Tidak menggunakan tanda kutip untuk mengapitnya.
  • Jarak antarbarisnya 1,5 spasi seperti teks lainnya
  • Diakhiri dengan nama belakang pengarang, tahun buku diterbitkan: halaman, dalam tanda kurung.
Contohnya:

Meski merupakan suatu yang kontroversial, lebih-lebih dari segi agama, sihir, atau tenung, bahkan sangat dipercaya oleh sebagian orang. Dalam masyarakat Jawa, sihir seperti dikatakan Geerzt, sihir dijumpai dalam praktik pengobatan oleh orang yang ahli di bidangnya, seperti dukun (Geerzt, 1983:144).


Baca juga: Pengertian, Ciri-ciri, Sistematika Penulisan dan Aturan Penulisan Daftar Pustaka Pada Karya Ilmiah