Cara Kerja Pergerakan Otot dan Mekanisme Gerak Otot

Cara Kerja Pergerakan Otot

Pada dasarnya otot dapat mengalami kontraksi sehingga dapat menimbulkan suatu gerakan tubuh.

Pergerakan otot dapat bekerja secara:
  1. Sinergis (searah)
    Macam gerakan otot sinergis adalah gerak pronasi oleh otot-otot pronator di lengan bagian bawah.
  2. Antagonis (berlawanan)
    Macam gerak antagonis, yaitu:
    • abduktor-adduktor
      Abduktor-adduktor adalah gerak menjauhkan dan mendekatkan lengan dari tubuh
    • fleksor-ekstensor
      Fleksor-ekstensor merupakan gerakan meluruskan dan membengkokkan lengan
    • pronator-supinator
      Pronator-supinator merupakan gerakan menelungkup dan mengadahkan telapak tangan
    • depresor-elevator
      Depresor-elevator merupakan gerak menurunkan dan mengangkat lengan ke atas.

Mekanisme Gerak Otot

Sebuah otot terdiri dari berkas serat otot (sel-sel otot lurik dan berinti banyak) yang disebut myofibril.

Masing-masing myofibril tersebut terdiri dari miosin (filamen tebal) dan aktin (filamen tipis) yang diatur dalam unit kontraktil yang disebut sarkomer.

Pada saat otot melakukan relaksasi, panjang bagian sarkomer tersebut lebih panjang daripada saat terjadi kontraksi otot.

Saat otot berkontraksi, sarkomer tampak memendek karena filamen aktin dan myosin saling meluncur di atas satu sama lain.

Mekanisme kinerja otot dipengaruhi oleh datangnya rangsang untuk bergerak.

Rangsangan dari luar oleh tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi dalam bentuk asetilkolin.

Asetilkolin yang terlepas, akan membebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara sel-sel otot, sehingga pada akhirnya menyebabkan filamen aktin meluncur mendekati filamen myosin (membentuk aktomiosin) yang mengakibatkan sarkomer memendek dan terjadinya kontraksi otot untuk bergerak.