Macam-macam Protista dan Klasifikasi Protista Berdasarkan Alat Gerak Yang Dimilikinya

Katergori Protista

Berdasarkan pandangan para ahli di bidang taksonomi, protista pada umumnya dapat dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu
  1. Protista yang menyerupai hewan (Protozoa)
  2. Protista yang menyerupai tumbuhan (Alga), dan
  3. Protista yang menyerupai jamur

Macam-macam Protista Berdasarkan Alat Geraknya

Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya, protista dapat kita klasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut.


1. Rhizopoda (Sarkodina)

Rhizopoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti kaki atau sarkodes yang artinya daging.

Ciri-ciri yang dimiliki Rhizopoda adalah
  1. Memiliki alat gerak berupa kaki semu atau pseudopodia
  2. Mampu bereproduksi dengan cara pembelahan biner
  3. Dapat membentuk kista saat lingkungan tidak menguntungkan
  4. Hidup heterotrof seperti Amoeba proteus dan Globigerina (kelompok Foraminifera atau petunjuk minyak bumi), Difflugia.
    Ada juga yang sifatnya parasit seperti
    1. Entamoeba ginggivalis
      Entamoeba ginggivalis merupakan parasit yang berada pada gigi dan gusi manusia.
    2. Entamoeba histolytica
      Entamoeba histolytica adalah parasit yang berada pada usus manusia. Parasit ini menyebabkan disentri.

2. Flagellata (Mastigophora)

Flagellata berasal dari kata flagellum yang artinya bulu cambuk atau disebut juga mastigophora dimana mastix adalah bulu cambuk dan phoros adalah membawa.

Bulu cambuk atau flagel berfungsi sebagai alat gerak, selain itu bisa juga sebagai alat peraba dan penangkap makanan.

Flagellata bereproduksi dengan cara pembelahan biner.

Hidup bersimbiosis seperti Trichonympha campanula yang hidup pada usus rayap dan kecoa kayu membantu dalam pencernaan kayu yang dimanakan serangga tersebut.

Ada juga yang bersifat parasit misalnya
  • Trypanosoma brucei yang menyebabkan penyakit tidur pada manusia
  • Trypanosoma evansi yang menyebabkan penyakit surra pada hewan ternak
  • Trichomonas vaginalis yang menyebabkan penyakit alat kelamin
  • Leishmania yang menyebabkan penyakit kalaazar yang merusak sel darah manusia
Catatan
Trypanosoma dan Leishmania dibawa oleh jenis lalat penghisap darah manusia, yang dikenal sebagai lalat tsetse (Glossina miritans).

3. Cilliata (Ciliophora)

Cilliata berasal dari kata cilia yang artinya bulu getar. Selain sebagai alat gerak silia juga berfungsi sebagai penerima rangsangan dan pengambil makanan.

Cilliata melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi.

Cilliata memiliki dua inti, yaitu makronukleus dan mikronukleus
  • Makronukleus memiliki fungsi vegetatif untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
  • Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif saat konjugasi

Cilliata memiliki trikokis yang membantu dalam pertahanan diri dari musuh.

Cilliata yang hidup bebas yaitu
  1. Paramaecium caudatum
  2. Didinium
  3. Stentor
  4. Balantidium, dan
  5. Vorticella

Cilliata yang parasit seperti Balantidium coli, yaitu parasit di usus besar menyebabkan diare atau balantidiosis.


4. Sporozoa

Sporozoa berasal dari kata spore yang artinya biji dan zoa yang artinya hewan.

Pada dasarnya sporozoa tidak memiliki alat gerak. Sporozoa bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.

Sporozoa memperoleh makanan dengan cara menyerap zat makanan dari hospesnya.

Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner sedangkan seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.

Sebagai contoh reproduksi dan siklus hidup Plamodium ditemukan oleh Ronald Ross dan Grassi. Misalnya Toxoplasma gondii yang merupakan penyebab penyakit toksoplasmosis dan Plasmodium yang merupakan penyebab penyakit malaria.

Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang tercemar kista atau Toxoplasma dari kotoran kucing.
Infeksi Toxoplasma membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Dalam tubuh manusia Plasmodium menyerang sel-sel hati dan sel darah merah.
  • Dapat menyebabkan penyakit malaria tropikana.
    Memiliki masa sporulasi : 1 x 24 jam
  • Dapat menyebabkan penyakit malaria tertiana.
    Memiliki Masa sporulasi : 2 x 24 jam
  • Dapat menyebabkan penyakit malaria quartana.
    Memiliki masa sporulasi : 3 x 24 jam
  • Dapat menyebabkan penyakit malaria tertiana yang menyerang limpa.
fase seksual dan aseksual nyamuk siklus nyamuk

5. Alga

Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dominan pada tubuh Alga, maka Alga dapat dibagi menjadi :


Alga Hijau (Chlorophyta)

Alga hijau atau Clorophyta memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b.

Kloroplas pada tubuh Alga hijau dapat temukan pirenoid atau tempat pembentukan zat tepung dan stigma yaitu bintik mata yang sensitif terhadap cahaya.

Alga hijau memiliki dinding sel dari selulosa.

Alga hijau menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (zat tepung) dan minyak.

Alga hijau bersifat uniseluler atau multiseluler. Serta memiliki habitat di air laut dan sebagian besarnya berada di air tawar. Alga hijau merupakan tumbuhan perintis.

Contoh alga hijau seperti:
  1. Chlamydomonas
  2. Choloroococum
  3. Chlorella
  4. Volvox globator
  5. Spirogyra
  6. Ulothrix
  7. Gonium
  8. Hydrodictyon
  9. Oedogonium
  10. Ulva
  11. Caulerpa
  12. Enteromorpha
  13. Halimeda
  14. Acetabularia
Tahukah kamu !!!
Chlorella sebagai sumber protein tinggi Ulva, Caulerpa dan Enteromorpha sebagai sumber makanan berupa sayur.

Alga Keemasan (Chrysophyta)

Alga keemasan memiliki pigmen dominan karoten berupa santofil (keemasan).

Alga keemasan memiliki dinding sel dari hemiselulosa, silika dan pectin.

Alga keemasan dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk leukosin dan minyak.

Alga keemasan dapat bersifat uniseluler maupun multiseluler. Selain itu memiliki habitat di air laut dan sebagian besar berhabitat di air tawar.

Contoh Alga keemasan seperti:
  1. Ochromonas
  2. Diatom
  3. Vaucheria
  4. Navicula
  5. Synura
  6. Mischoccus

Tahukah kamu !!!
Diatom sisa cangkangnya membentuk tanah diatim yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan peledak, campuran semen, bahan penggosok, bahan isolasi dan pembuatan saringan.

Alga Coklat (Phaeophyta)

Alga coklat memiliki pigmen dominan karoten berupa fukosantin (coklat).

Alga coklat ada yang bersifat uniseluler dan ada juga yang multiseluler.

Alga coklat memiliki dinding sel dari pectin dan algin.

Alga coklat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk laminarin atau sejenis glukosa atau dalam bentuk lemak.

Alga coklat memiliki habitat di air laut terutama yang memiliki iklim dingin.

Alga coklat memiliki struktur seperti akar, batang dan daun dan dapat mengapung karena memiliki gelembung udara.

Contoh alga coklat seperti:
  1. Turbinaria australis
  2. Sargasum siliquosum
  3. Laminaria lavaniae
  4. Laminaria digitalis
  5. Macrocystis
  6. Nereocystis
  7. Hormosira, dan
  8. Fucus vesikulosus
Tahukah kamu !!!
Laminaria lavaniae digunakan sebagai pupuk pertanian karena mengandung kalium, nitrogen dan fosfor dan makanan ternak di daerah pesisir.
Laminaria digitalis digunakan sebagai penghasil yodium untuk obat penyakit gondok.
Macrocystis dan Laminaria digunakan untuk menghasilkan asam alginat yang bermanfaat sebagai bahan pengental pada industri makanan (es krim), bahan pelekat pada industri plastik, kosmetik dan tekstil, obat-obatan, dan cat.

5. Alga Merah (Rhodophyta)

Alga merah memiliki pigmen dominan berupa fikobilin yaitu jenis fikoeritrin (merah).

Alga merah dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid.

Alga merah bersifat multiseluler. Selain itu memiliki dinding sel dari selulosa dan pectin.

Alga merah berhabitat di air laut dalam. Beberapa alga merah sering digunakan sebagai agar-agar.

Contoh alga merah seperti :
  1. Euchema spinosum
  2. Gellidium robustum
  3. Gracilaria verrucosa
  4. Porphyra
  5. Chondrus crispus
  6. Gigartina mammilosa
  7. Corallina mediterranea
  8. palmaria palmate
  9. Polysiphonia sp.
Tahukah kamu !!!
Euchema spinosum dan Gellidium robustum menghasilkan gelatin untuk pembuatan agar-agar dan untuk campuran pembuatan kue kering.

6. Euglenoid (Euglenophyta)

Euglenoid memiliki pigmen dominan fikobilin (merah), dengan bintik mata yang berisi fotoreseptor. Bersifat uniseluler yang tidak memiliki dinding sel, namun selnya dibungkus oleh suatu protein yang disebut palikel.

Euglenoid merupakan organisme fotosintetik karena memiliki klorofil a dan b serta karoten.

Euglenoid dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk paramilon yaitu sejenis zat pati. Umumnya Euglenoid memiliki dua flagel. Contohnya seperti: Euglena.


7. Ganggang Api (Pyrophyta / Dinoflagellata)

Ganggang api memiliki pigmen dengan klorofil a dan c, santofil, dinosantin dan fikobilin.

Ganggang api bersifat uniseluler dan bersifat fotosintetik sebagai produsen utama fotoplankton.

Ganggang api memiliki dinding sel dari selulosa.

Contoh ganggang api seperti
  1. Gymnodinium breve (menghasilkan neurotoksin/toksin bagi saraf)
  2. Gambierdiscus toxicus (menghasilkan ciguatoksin)
  3. Gonyaulax (menghasilkan saksitoksin)
  4. Noctiluca scintillans (tidak menghasilkan toksik)