Mengenal Prinsip-prinsip Hereditas dan Hukum Mendel
Prinsip-prinsip Hereditas
Prinsip dasar hereditas ditemukan oleh Gregor Mendel dengan membudidayakan kacang Ercis sebagai objek penelitian.
Misalnya: Individu Aa gametnya A dan a.
Misalnya: Individu HhKk
Penyimpangan Hukum Mendel
Dikenal dua penyimpangan pada hukum mendel, yaitu penyimpangan semu dan penyimpangan sejati.
1. Penyimpangan semu
Yang termasuk dalam penyimpangan semu adalah sebagai berikut.
a. Interaksi Gen
Interaksi gen artinya adanya saling pengaruh antara dua pasang gen atau lebih yang mempengaruhi individu.
Contohnya seperti Ayam berpial rose (RRpp) dikawinkan dengan ayam berpial pea (rrPP). Menghasilkan keturunan ayam berpial walnut (RrPp).
Keturunan F2 nya memiliki perbandingan fenotip: 9(R_P_):3(R_pp):3(rrP_):1(rrpp)
b. Epistasis-Hipostasis
Epistasis-Hipostasis maksudnya gen dominan maupun gen resesif yang menutupi gen dominan atau gen resesif lain yang bukan alelnya.
Contohnya seperti Jagung berbiji hitam (HHkk) dikawinkan dengan jagung berbiji kuning (hhKK) yang menghasilkan:- Keturunan F1 jagung berbiji hitam (HhKk) karena hitam (H) epistasis terhadap gen kuning (K)
- Keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip 12 Hitam: 3 Kuning: 1 Putih.
c. Kriptomeri
Kriptomeri adalah gen dominan yang tidak menunjukkan pengaruhnya apabila berdiri sendiri tanpa pengaruh gen dominan yang lain (kriptomeri = tersembunyi).
Contohnya seperti Bunga merah (MMpp) yang dikawinkan dengan bunga putih (mmPP) menghasilkan:- Keturunan F1 bunga ungu (MmPp)
- Keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip 9 ungu : 3 merah : 4 putih.
d. Sifat Intermediet
Sifat intermediet merupakan pengaruh gen dominan maupun resesif sama kuat sehingga menghasilkan sifat keduanya (jika heterozigot).
Contohnya seperti Bunga merah (MM) dikawinkan dengan bunga putih (mm) menghasilkan keturunan bunga merah muda (Mm).
e. Polimeri
Polimeri adalah perkawinan heterozigotik dengan banyak sifat beda yang masing-masing berdiri sendiri, akan tetapi mempengaruhi bagian yang sama pada individu.
Contohnya seperti Gandum biji merah (M1M1M2M2) dengan gandum biji putih (m1m1m2m2) menghasilkan:- Keturunan F1 gandum biji merah (M1m1M2m2)
- Keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip 15 merah : 1 putih.
f. Gen Komplementer
Gen-gen saling berinteraksi dan saling melengkapi, apabila salah satu gen tidak muncul maka kemunculan salah satu karakter akan terhambat.
Contohnya seperti Bunga putih (CCpp) dikawinkan dengan bunga putih (ccPP), menghasilkan:- Keturunan F1 dengan warna ungu (CcPp)
- Keturunan F2 memiliki perbandingan fenotip 9 ungu : 7 putih.
2. Penyimpangan sejati
Yang termasuk dalam penyimpangan sejati adalah sebagai berikut.
a. Pautan
Pautan merupakan dua gen yang terletak pada kromosom yang sama (dalam satu kromosom homolog) dan letaknya saling berdekatan atau tidak.
Kondisi letak gen saling berdekatan atau tidak diputuskan melalui tes cross hibrid.
Pautan antara dua macam gen atau lebih akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan genotip dan fenotip yang lebih sedikit dibandingkan gen-gen yang tidak berpautan (karena gamet-gamet yang dihasilkan jumlahnya sedikit).
b. Pindah Silang (Crossing Over)
Pindah silang atau Crossing Over merupakan pertukaran timbal balik bahan-bahan genetik antara kromatid-kromatid bukan saudara pada kromosom homolog selama sinapsis meiosis I.
Pindah silang menghasilkan keturunan: kombinasi Parental (KP) dan rekombinan (RK)
c. Pautan Seks
Pautan seks merupakan gen-gen yang berlokus atau terletak pada kromosom seks.
Contoh seperti gen penentu sifat buta warna pada manusia terpaut pada kromosom X.
d. Alel Ganda
Alel ganda merupakan alel yang dapat menyusun genotip lebih dari dua variasi gen. Contohnya seperti, golongan darah manusia.
e. Determinasi Seks
Penentuan jenis kelamin ditentukan terutama oleh komposisi kromosom seks.
Berikut ini ditampilkan beberapa sistem pengelompokan jenis kelamin.- Sistem XY (pada manusia; wanita: 44A+XX, pria: 44A+XY)
- Sistem XO (pada belalang; betina: 22A+XX, jantan: 22A+XO)
- Sistem ZW (pada unggas; betina 78A+ZW dan jantan 78A+ZZ)
- Sistem haplodiploid (pada lebah)
Letak Gen pada Kromosom
Jika dilihat dari letak gen pada kromosom, maka dikenal dua jenis gen, yaitu gen bebas dan gen terangkai atau terpaut. Berikut penjelasannya.
1. Gen Bebas
Gen bebas merupakan gen-gen tidak terletak dalam satu kromosom.
Gen-gen ini mengikuti hukum Mendel yaitu pemisahan secara bebas (segregasi) dan pengelompokan secara bebas (asortasi). Misalnya: individu AaBb saat gametogenesis menghasilkan gamet: AB, Ab, aB, ab dengan peluang yang sama yaitu 1:1:1:1.
2. Gen Terangkai (terpaut)
Gen terangkai atau terpaut merupakan gen-gen yang terletak dalam satu kromosom dan cenderung memisah bersama-sama (sesuai kaidah W.S. Sutton ).
Gen yang terletak semakin dekat, ikatannya semakin erat.