Macam-macam Sistem Indra Lengkap Penjelasannya

Sistem Indra

Yang dimaksud dengan sistem indra adalah suatu kesatuan fungsi tugas yang membantu dalam mengantarkan indra.

Manusia mengenal lima sistem indra, yaitu
  1. Kulit
  2. Lidah
  3. Telinga
  4. Hidung
  5. Mata

Kulit Sebagai Sistem Indra Peraba

Kulit adalah salah satu indra yang sangat penting pada manusia. Kulit sangat berperan penting sebagai indra peraba.

Kulit membantu sebagai indra peraba yang mempunyai reseptor khusus.

Fungsi utama dari kulit adalah sebagai berikut
  1. Rufini
    Rufini merupakan ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap rangsang panas.
  2. Meisner
    Meisner adalah ujung syaraf yang memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
  3. Pacini
    Pacini adalah ujung syaraf yang terletak di sekitar akar rambut dan memiliki kepekaan terhadap rangsang tekanan.
  4. Krause
    Krause adalah ujung syaraf pada kulit yang memiliki kepekaan terhadap rasa dingin.
kulit

Lapisan-Lapisan atau Bagian Pada Kulit

Kulit terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis.


Lapisan Epidermis

Lapisan epidermis adalah lapisan kulit yang letaknya paling luar. Lapisan ini sering juga disebut sebagai kulit ari. Lapisan dermis memiliki ketahanan terhadap air dan tebalnya pung berbeda-beda.

Bagian kulit yang tebal dapat kalian temukan pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan lapisan ini berkisar antara 400 hingga 600 µm.

Dan untuk bagian kulit yang tipis adalah berkis antara 75 hingga 150 µm.

Lapisan epidermis terbagi menjadi lima, yaitu
  1. Stratum Korneum (Lapisan Zat Tanduk)
    Lapisan zat tanduk atau stratum korneum adalah lapisan teratas dan menutupi semua lapisan epiderma.
    Stratum korneum memiliki fungsi untuk menghalangi dan melindungi jaring yang ada di bawahnya dari dehidrasi, infeksi, stres mekanik, ataupun paparan bahan kimia.
  2. Stratum Lusidum (lapisan bening)
    Lapisan bening atau stratum lusidum sering disebut juga sebagai lapisan barrier. Lapisan bening ini terletak pada bagian bawah lapisan tanduk yang menghubungkan stratum korneum dengan stratum granulosum.
    Kalian dapat melihat lapisan stratum lucidum ini pada telapak tangan dan kaki.
  3. Stratum Granulosum (Lapisan Granular)
    Lapisan granular atau stratum granolosum adalah lapisan epidermis kulit yang tersusun dari keratinosit yang berpindah dari lapisan spinosum.
    Keratinosit mengandung keratohyalin yang berfungsi untuk menangkap filamen keratin.
  4. Stratum Spinosum (Lapisan Bertaju)
    Lapisan bertaju atau stratum spinosum adalah lapisan epidermis yang letaknya diantara stratum granulosum dan stratum basal.
  5. Stratum Germinativum (Stratum Basale)
    Stratum basale atau stratum germinativum adalah lapisan epidermis yang letaknya paling bawah.
    Stratum basale ini terdiri dari sel-sel keratinosit basal batang atau sel induk epidermis.

Lapisan Dermis

Lapisan dermis adalah lapisan kulit yang berada pada bagian bawah epidermis.

Dermis sendiri adalah lapisan kulit yang paling tebal karena terdapat banyak pembuluh darah dan saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak (kelenjar sebasea), folikel rambut, dan saluran limfe.


Lidah Sebagai Indra Pengecap

Lidah dikenal juga sebagai indra pengecap. Umumnya lidah sangat berperan dalam membantu manusia bicara. Selain itu lidah juga membantu dalam proses membolak balik makanan dalam mulut.

Fungsi utama dari lidah adalah sebagai berikut
  1. Membolak balik posisi makanan di dalam mulut.
  2. Membantu membawa makan ke kerongkongan (proses menelan)
  3. Sebagai indra yang bisa merasakan rasa manis, pahit, asam, asin.
lidah

Telinga Sebagai Indra Pendengaran

Telinga adalah indra yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.

telinga Umumnya telinga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
  1. Telinga Bagian Luar
    Telinga bagian luar tersusun dari
    1. Pinna
      Pinna adalah daun telinga yang bentuknya menyerupai corong. Pinna berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara di sekitar dan meneruskannya ke dalam lubang telinga.
    2. Saluran pendengaran
      Saluran pendengaran berfungsi untuk membantu dalam mengonsentrasikan gelombang suara.
  2. Telinga Bagian Tengah
    Telinga bagian tengah tersusun dari
    1. Membran timpani
      Membran timpani adalah selaput tipis yang membatasi liang telinga dengan telinga bagian tengah.
    2. Tulang Martil (maleus)
      Tulang mirtil berfungsi untuk menghantarkan getaran suara dari gendang telinga ke tulang landasan.
    3. Tulang Landasan (inkus)
      Tulang landasan memiliki bentuk seperti landasan. Tulang ini termasuk salah satu tulang pendengaran yang menghubungkan tulang martil dan tulang sanggurdi.
    4. Tulang Sanggurdi (stapes)
      Tulang sanggurdi adalah tulang yang berfungsi menerima getaran suara dari tulang landasan dan diantar ke membran di telinga dalam.
    Telinga bagian tengah berperan untuk
    1. Meneruskan vibrasi ke osikula
    2. Meneruskan vibrasi atau getaran
    3. Mengatur keseimbangan tekanan udara antara telinga tengah dan lingkungan
  3. Telinga Dalam
    Telinga dalam tersusun dari
    1. Rumah siput (koklea)
      Koklea berfungsi sebagai reseptor atau penerima gelombang suara. Pada koklea terdapat sel saraf sensoris yang berhubungan langsung dengan otak.
    2. Kanalis semi sirkularis
      Kanalis semisirkularis atau saluran setengah lingkaran terdiri dari 3 buah saluran setengah lingkaran yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berlainan, sebagai berikut:
      • Kanalis semisirkularis horizontal
      • Kanalis semisirkularis vertikal superior
      • Kanalis semisirkularis vertikal posterior
    3. Urtikulus dan Sakulus
      Sacculus dan utriculus dikenal juga sebagai organ keseimbangan statis. Sacculus dan utriculus berfungsi memberikan respons terhadap perubahan kedudukan kepala (seperti miring, tegak atau terjungkir)
    Telinga dalam berperan sebagai
    1. Reseptor suara
    2. Reseptor untuk gerakan kepala dan gravitasi
    3. Penerus vibrasi

Hidung Sebagai Indra Pembau

Pada hidung terdapat sel pembau akan meneruskan rangsang ke otak untuk kemudian diolah dan dapat diketahui jenis bau tersebut. hidung

Berikut ini adalah mekanisme cara kerja hidung sebagai indra pembau.

Gas bercampur dengan lendir akan merangsang ujung saraf kemudian diteruskan oleh saraf pembau menuju ke saraf pusat, dan terakhir diinterpretasikan sebagai bau.

Mata Sebagai Indra Penglihatan

Mata memiliki peran sebagai indra penglihatan. Mata dapat mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf.

mata Terdapat beberapa bagian-bagian pada bola mata, yaitu sebagai berikut
  1. Konjungtiva
    Konjungtiva adalah bagian yang melindungi kornea dari gesekan.
  2. Sklera
    Sklera adalah bagian yang melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya otot-otot berikut.
    • Muskulus rektus superior, membantu menggerakkan mata ke atas
    • Muskulus rektus inferior, membantu menggerakkan mata ke bawah
    • Muskulus rektus medial, membantu menggerakkan mata ke sisi dalam
    • Muskulus rektus lateral, membantu menggerakkan mata ke sisi luar
  3. Kornea
    Kornea memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya.
  4. Koroid
    Pada koroid terdapat pembuluh darah yang menyuplai retina dan melindungi refleksi cahaya pada mata.
  5. Iris
    Iris berfungsi untuk mengendalikan ukuran pupil.
  6. Lensa
    Lensa berperan untuk memfokuskan pandangan.
  7. Retina
    Retina terbagi menjadi dua bagian, yaitu sel batang dan sel kerucut. Fungsi retina sendiri dapat dilihat sebagai berikut
    • Sel batang (rhode)
      Pada sel batang terdapat pigmen rhodopsin, yang berfungsi untuk melihat jika kondisi gelap atau redup.
    • Sel kerucut (cone)
      Pada sel kerucut terdapat pigmen lodopsin, yang berfungsi untuk melihat jika kondisi terang dan membedakan warna.
  8. Fovea (Bintik kuning)
    Fovea merupakan bagian retina yang mengandung sel kerucut.
  9. Aqueous Humor
    Aqueous humor adalah cairan yang mengisi rongga antara lensa dengan kornea.
  10. Vitreous Humor
    Vitreous humor adalah cairan yang mengisi rongga antara lensa dengan retina.

Proses melihat dapat dijelaskan seperti di bawah ini.

Cahaya → Kornea → Pupil → Lensa → Vetreous Humor → Retina (Cahaya Diubah) → Implus Sensorik → Cerebrum → (Asosiasi Implus Menjadi Bayangan Benda) → Melihat