Mengenal Tentang Sistem Endokrin atau Hormon

Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem koordinasi kelenjar yang menghasilkan hormon, tersirkulasi dalam tubuh, dan kemudian dialirkan melalui aliran darah.

Berbicara tentang sistem endokrin tidak lepas dari namanya sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang dapat tersirkulasi dalam tubuh melalui aliran darah dan menpengaruhi organ-organ lainnya.

Disini kita akan membahas macam-macam sistem endokrin atau hormon.


Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis pada dasarnya dapat menghasilkan bermacam-macam hormon yang nantinya berperan dalam mengatur kegiatan kelenjar lainnya.

Kelenjar hipofisis disebut master gland.

Berikut ini adalah beberapa macam hormon pada kelenjar hipofisis.


Hormon Somatotrof

Hormon somatotropin dikenal juga sebagai hormon pertumbuhan atau GH.

Hormon somatotropin adalah hormon polipeptida yang berasal dari protein dengan 191 rantai asam amino yang disintesisnya.

Somatotropin memiliki peranan sebagai pengendali pertumbuhan jaringan tubuh, baik pada tulang, otot dan organ. Umumnya somatotropin mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresi hormon somatomedin.

Jika kelebihan hormon somatotropin dapat menyebabkan pertumbuhan luar biasa yang disebut sebagai gigantisme.

Hormon LTH (Luteropic Hormone) atau Prolaktin

LTH atau laktogen hormone memiliki beberapa nama lain seperti luteotropic hormone, prolactin, LTH, atau PRL.

LTH merupakan hormon yang berkaitan dengan laktasi atau menyusui.

Hormon luteropic ini berperan untuk merangsang kelenjar susu agar dapat memproduksi air susu pada ibu sesudah melahirkan. Disamping itu ada juga keterlibatan hormon oksitosin untuk mengatur sekresi dari air susu tersebut.


Hormon Melanin

Hormon melanin dikenal memiliki fungsi sebagai pigmen. Melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit, bola mata, rambut, serta bibir.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melanin dapat melindungi kulit dari bahaya sinar Ultra Violet (UV).


Hormon ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)

Hormon ACTH memiliki fungsi sebagai pemicu kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon yang disebut kortisol.

Hormon kortisol berguna dalam mengatur metabolisme tubuh dan tekanan darah.

Hormon Oksitosin

Hormon oksitosin memiliki perannya dalam sistem reproduksi wanita dan proses kelahiran dan menyusui.

Secara umum, hormon oksitosin memiliki fungsi
  • Mengatur pengerutan setelah melahirkan
  • Untuk merangsang sekresi air susu dan aktivitas otot-otot polos pada dinding rahim wanita yang sedang hamil.

Hormon ADH (Anti Diuretic Hormone)

Hormon antidiuretik atau antidiuretic hormone (ADH) adalah hormon yang membantu peran ginjal dalam mengatur keseimbangan cairan dan garam di dalam tubuh.

Tugas dari hormon ADH diantaranya
  • Untuk menyerap air dalam ginjal
  • Untuk mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak serta mencegah dehidrasi

Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Hormon FSH memiliki fungsi sebagai pemacu pertumbuhan dan kematangan folikel atau sel telur dalam ovarium dan juga berpengaruh pada peningkatan hormon estrogen pada wanita.

Meskipun peranan FSH paling umum pada wanita, tetapi ada juga FSH pada pria. Pada pria, hormon FSH menstimulasi testis untuk menghasilkan sperma. Disini akan terjadi pemelihara proses pembentukan sperma.


Hormon LH (Luteinizing Hormone)

Hormon LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Umumnya berperan dalam menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesteron oleh korpus luteum.

Hormon LH diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak. Kadar hormon LH pada wanita akan meningkat ketika terjadi menstruasi dan setelah menopause.

Hormon LH (Luteinizing Hormone) sangat berperan dalam masa pubertas.

Tidak hanya pada wanita, hormon LH juga dapat ditemukan pada pria, tapi fungsinya berbeda. Pada pria hormon LH berperan dalam menstimulasi sel-sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron.


Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang letaknya pada leher dan memiliki fungsi untuk menghasilkan hormon tiroid dan mengatur metabolisme tubuh.

Beberapa hormon yang berkaitan dengan kelenjar tiroid adalah sebagai berikut.


Hormon Tiroksin

Hormon tiroksin memiliki fungsi atau peranan sebagai berikut
  • Untuk memengaruhi proses metabolisme
  • Untuk membantu proses penyerapan air dan garam mineral dalam tubuh
  • Untuk memproduksi panas tubuh
  • Untuk mengatur perkembangan mental dan kematangan seks

Hormon Triodotironin

Hormon triodotironin adalah hormon yang mengatur metabolisme, pertumbuhan, serta perkembangan sistem saraf.


Hormon Kalsitosin

Hormon kalsitonin adalah hormon yang berperan untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah dan mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.


Kelerjar Parabiroid

Kelenjar paratiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon paratiroid yang berperan dalam mengatur kadar kalsium dalam darah.


Hormon Paratiroid

Hormon paratiroid adalah hormon peptida yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid, atau empat kelenjar kecil yang terletak di permukaan belakang kelenjar tiroid.

Hormon paratiroid bekerja secara bersama-sama dengan vitamin D dan kalsitonin untuk mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah.


Kelenjar Anak Ginjal

Kelenjar anak ginjal memiliki fungsi atau peranan dalam memproduksi hormon yang penting untuk menopang kesehatan dan kualitas hidup, seperti
  • Metabolisme
  • Sistem pertahanan tubuh
  • Tekanan darah
  • Respon terhadap stres

Hormon Aldosteron

Hormon aldosteron berperan dalam merangsang reabsorpsi ion-ion Natrium (Na+) dan klorida(Cl-) dari urine dalam tubulus ginjal.

Hasil dari hormon aldosteron adalah ion kalsium(K+) yang dikeluarkan bersamaan dengan urine.


Hormon Clukokortikoid

Hormon clukokortikoid adalah hormon yang berperan dalam memelihara tubuh selama stres.


Hormon Adrenalin

Hormon adrenalin adalah hormon yang berperan dalam
  • Meningkatkan kerja jantung
  • Mempercepat frekuensi pernapasan
  • Meningkatkan kadar gula darah pada sel hati
  • Menaikkan kontraksi otot

Hormon Noradrenalin

Hormon noradrenali adalah hormon yang berperan dalam meningkatkan tekanan darah dengan merangsang kontraksi otot arteriol.


Kelenjar Pankreas

Berbicara tentang kelenjar pangkreas tidak lepas kaitannya dengan produksi insulin.

Insulin merupakan hormon alami yang diproduksi oleh pankreas. Saat kita makan, pankreas akan melepaskan hormon insulin yang memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan disebar ke seluruh tubuh.

Hormon insulin dapat menjaga keseimbangan kadar gula dalam darah, dengan cara mencegah gula darah turun terlalu rendah dan memecah simpanan gula(glikogen) di hati.

Tahukah kamu !!!
Hormon Glikogen atau gula otot dihasilkan oleh sel α dan berperan untuk menaikkan kadar gula.
Hormon Insulin dihasilkan oleh sel β dan berperan untuk menurunkan kadar gula.

Kelenjar Timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar yang memiliki peranan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Kelenjar timus bekerja selama masa pertumbuhan pria, dan ketika sudah dewasa tidak berfungsi lagi.

Tahukah kamu !!!
Jika kelenjar timus tidak bekerja dengan baik, maka sel kanker dan berbagai jenis mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit, serta jamur, akan dapat dengan mudahnya menyerang tubuh kita.

Kelenjar Gonad

Kelenjar gonad sering disebut sebagai kelenjar seks atau kelenjar reproduksi.

Kelenjar gonad adalah kelenjar endokrin yang menghasilkan gamet atau sel germinal dari suatu organisme. Pada wanita, kelenjar gonad akan menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron, sedangkan pada pria akan dihasilkan hormon testoteron.


Pada Wanita

Pada wanita kelenjar gonad berpengaruh dalam proses oogenesis, pertumbuhan alat kelamin, serta menumbuhkan tanda seks sekunder. Disini terdapat dua hormon yang berperan, yaitu hormon estrogen dan hormon progesteron.


Hormon Estrogen
Peran hormon estrogen adalah
  • Untuk mengatur sistem reproduksi
  • Untuk mempertebal dinding rahim

Hormon Progesteron
Peran hormon progesteron adalah
  • Untuk membantu kontraksi otot rahim pada saat melahirkan
  • Untuk mengatur penebalan dinding rahim untuk implementasi

Pada Pria

Pada pria kelenjar gonad berpengaruh dalam proses spermatogensis. Disini hormon yang berperan, adalah hormon testoteron.


Hormon Testoteron
Hormon testoteron memiliki peran
  • Untuk menghasilkan sperma
  • Untuk mengatur pertumbuhan seks sekunder
  • Untuk memberi efek negatif pada sekresi dari hormon LH
  • Untuk mempertahankan kejantanan pria