Sistem Ekskresi Pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata

Pengertian Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan atau dibutuhkan lagi oleh makhluk hidup. Zat-zat sisa inilah yang nantinya akan dikeluarkan melalui organ ekskresi.


Sistem Ekskresi pada Invertebrata

Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung diantar ruas-ruas tulang belakangnya.

Berikut ini adalah beberapa hewan invertebrata lengkap dengan sistem ekskresi yang dimilikinya
  1. Protozoa
    Yang pertama adalah protozoa. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik atau berinti sejati.
    Protozoa dapat kita temukan pada tempat yang berair atau basah, bila keadaan menjadi kering, biasanya protozoa akan membuat kristal.
    Terkadang akan terasa sulit dalam membedakan antara alga dan protozoa, sebagian besar Protozoa hanya dapat kita lihat menggunakan mikroskop.
    Protozoa memiliki sistem ekskresi berupa vakuola berdenyut. Vakuola ini berfungsi sebagai pompa dalam mengeluarkan air yang berlebih dari sel, bisa juga untuk mengatur tekanan osmosis.
  2. Coelentrata dan Porifera
    Coelentrata dan Porifera adalah hewan yang berbeda.
    Porifera adalah sebutan untuk hewan yang terdiri dari spons, bersifat multiseluler dengan struktur tingkat seluler.
    Sedangkan, coelenterata adalah filum yang mencakup hewan air dengan ciri simetris radial, multiseluler dan memiliki struktur tingkat jaringan. Coelenterata mencakup terumbu karang, ubur-ubur, dan masih banyak lagi. Coelenterata juga disebut cindaria.

    Coelentrata dan Porifera memiliki sistem ekskresi berupa difusi ke seluruh tubuh.

  3. Platyhelminthes
    Platyhelminthes adalah sebutan lain dari Cacing Pipih. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia. Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakkan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Sistem ekskresinya bersifat sederhana dan terutama berfungsi untuk memelihara keseimbangan osmosis antara hewan dengan lingkungannya. Sistem ini tersusun dari sel-sel bersilia, yaitu sel api atau sel-sel bulu getar (solenosit). Selenosit (sel api atau protonefridium).
  4. Annelida dan Mollusca
    Annelida merupakan kelompok hewan menyerupai cacing dengan ciri memiliki bentuk tubuh bersegmen, tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya.
    Annelida sendiri berasal dari bahasa Yunani diambil dari kata annulus yang berarti cincin, dan oidos yang berarti bentuk.
    Annelida mempunyai organ ekskresi berupa
    • Nefridia
      Nefridia adalah organ ekskresi yang merupakan saluran.
    • Nefrostom
      Nefrostom adalah organ ekskresi berbentuk corong bersilia dalam tubuh
    • Nefrotor
      Nefrotor adalah ekskresi berupa pori tubuh tempat kotoran keluar
    Moluska merupakan hewan filum Mollusca, dan dalam bahasa Latin disebut molluscus yang artinya lunak. Moluska merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak.
    Moluska merupakan semua jenis hewan lunak baik bercangkang maupun tanpa cangkang, seperti siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan sejenisnya.
    Sistem ekskresi Mollusca adalah Nefridia yang berperan seperti ginjal, Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan.
  5. Insecta
    Insecta adalah hewan serangga. Insecta sendiri diambil dari bahasa latin insecti yang berarti serangga.
    Serangga adalah hewan arthropoda yang memiliki 6 kaki (3 pasang) atau dikenal juga sebagai hexapoda.
    Insecta memiliki ciri-ciri memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
    1. Bagian kaput(kepala)
    2. Bagian dada (toraks) yang terdiri dari tiga ruas, yaitu protorak, mesotorak, dan metatorak
    3. Abodemen (perut)
    Insecta memiliki sistem sekresinya berupa buluh-buluh malpighi.

Sistem Ekskresi pada Vertebrata

Hewan vertebrata dikenal juga sebagai hewan dengan tulang belakang pada tubuhnya. Fungsi dari tulang belakang ini adalah agar dapat menopang tubuh hewan tersebut dan melindungi sumsum tulang belakang serta menghubungkannya pada sistem saraf. Disamping itu, hewan vertebrata juga memiliki tengkorak untuk melindungi otak mereka.

Berikut ini adalah beberapa hewan vertebrata lengkap dengan sistem ekskresi yang dimilikinya
  1. Pisces
    Pisces dikenal juga sebagai ikan yang hidup di air, baik air tawar maupun air asin.
    Pisces memiliki ciri-ciri tubuh bersisik, bergerak menggunakan sirip, dan bisa bernapas di air dengan insang yang mereka miliki.
    Pisces juga memiliki jantung yang terbagi menjadi dua ruang yang terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
    Pisces juga mengeluarkan urea sedangkan hasil ekskresinya tidak jauh berbeda dengan manusia, meski begitu ada perbedaan khusus, diantara glomerulus ikan tawar dan ikan laut.
    Ikan tawar lebih sedikit minum demi menjaga kadar air dalam tubuhnya yang sering kemasukan air, oleh karena itu hasil ekskresi yang ikan tawar keluarkan pun lebih pekat dan sedikit ketimbang ikan air laut.
    Sedangkan, pada ikan air laut, dikarenakan hidup di daerah perairan dan kadar garamnya terbilang tinggi maka akan lebih banyak kehilangan air tubuhnya, dan ikan air laut akan meminum lebih banyak dan mengeluarkan urine yang encer dan banyak.
    Ikan atau pisces memiliki alat sekresinya berupa sepasang ginjal mesonefros untuk menyaring urine.
  2. Ampibi
    Amfibi memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros.
    Amfibi memiliki saluran urine. Sedangkan pada katak dewasa biasanya mengeluarkan urea dibanding amonia.
    Pada katak jantan, kedua ginjal bersatu dengan saluran kelamin, sedangkan pada katak betina ginjalnya terpisah.
  3. Reptilia
    Pada reptil terdapat alat ekskresi berupa sepasang ginjal mesonefros. Hasil ekskresi dari reptilia adalah asam urat, biasanya reptil akan lebih sedikit untuk menyekresikan nitrogen karena dianggap tidak beracun.
  4. Aves
    Burung memiliki alat ekskresi yaitu berupa sepasang ginjal metanefros. Ginjal ini terhubung dari ureter ke kloaka karena ginjal tidak memiliki saluran pembuangan urine sehingga asam urat yang dikeluarkan akan bercampur dengan feses berupa kristal.