Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi, Tujuan, Proses, Tipe, Pola, dan Agen Sosialisasi
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi
Terdapat tiga faktor yang memengaruhi sosialisasi. Ketiga faktor ini, adalah- Kematangan fisik
- Lingkungan dan sarana sosialisasi
- Keinginan yang kuat
Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi memiliki tujuan sebagai berikut- Sebagai pemberi keterampilan dan pengetahuan
- Sebagai penambah kemampuan berorganisasi
- Sebagai pembantu mengendalian fungsi organ
- Sebagai pembiasaan dalam berperilaku sesuai nilai dan norma
Proses Sosialisasi
Sosialisasi dapat terjadi secara langsung melalui saling bertatap muka dalam pergaulan sehari-hari. Selain itu, sosialisasi juga dapat terjadi secara tidak langsung seperti dari sambungan telepon, surat, atau media massa.
Sosialisasi dapat berjalan lancar jika seseorang dapat menyadari untuk mensosialisasi kebudayaan suatu masyarakat. Namun, sosialisasi dapat juga terjadi secara paksa, kejam, dan kasar karena adanya kepentingan tertentu.
Misalnya, segolongan atau sekelompok tertentu yang memaksakan kehendaknya pada individu lain. Sosialisasi dapat juga terjadi dari aksi dan komunikasi.
Menurut George Herbert Mead, proses sosialisasi terdiri dari empat tahapan, yaitu
- Imitation Stage (Tahap Peniruan)
- Play Stage (Tahap Bermain)
- Game Stage (Tahap Bermain Peran)
- Generalized Others (Tahap Umum Lainnya)
Bentuk atau Tahap Sosialisasi (Mayor Polak)
Bentuk atau tahap sosialisasi terdiri dari dua macam, yaitu- Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota keluarga.
Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. - Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat.
Tipe-tipe Sosialisasi
Sosialisasi memiliki tiga macam tipe, yaitu- Sosialisasi formal
Sosialisasi formal adalah bentuk sosialisasi yang terjadi pada lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dan masyarakat. Contohnya lembaga pendidikan sekolah dan pendidikan militer - Sosialisasi informal
Sosialisasi informal adalah proses pengenalan serta pembudidayaan tentang hal yang dilakukan oleh sejumlah lembaga atau institusi diluar jalur formal, seperti keluarga, masyarakat, teman sebaya, arti komunitas, dan bentuk kelompok sosial lain yang berada di suatu masyarakat - Sosialisasi nonformal
Sosialisasi secara non formal adalah bentuk sosialisasi melalui lembaga non formal seperti masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dalam sosialisasi non formal, perlu untuk mengutamakan mengindahkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Pola Sosialisasi
Pola sosialisasi terdiri dari dua macam, yaitu- Sosialisasi represif (otoriter)
Sosialisasi represif adalah proses sosialisasi yang ditandai dengan adanya penekanan berupa hukuman.
Contoh sosialisasi represif adalah hukuman yang diberikan orang tua ketika nilai rapor kita tidak memuaskan.
Proses pola sosialisasi represif bersifat satu arah atau bersifat otoriter. - Sosialisasi partisipatif (persuasi)
Sosialisasi partisipatoris adalah pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik.
Pada sosialisasi partisipatif, hukuman dan imbalan yang diberikan bersifat simbolik.
Proses pola sosialisasi partisipatif bersifat persuasi.
Agen Sosialisasi
Ada beberapa jenis agen sosialisasi, diantaranya sebagai berikut- Keluarga
Keluarga adalah tempat pertama dan merupakan yang utama dimana seorang anak belajar dan mempelajari kehidupan sosial. - Sekolah
Sekolah adalah tempat untuk pembentukan pola pikir dan perilaku secara luas.
Di sekolah, individu akan diberi kemampuan berpikir, bekal ilmu pengetahuan, dan kemampuan untuk hidup dalam suasana sosial yang lebih luas. - Peer group (kelompok Pergaulan)
Peer group adalah sekelompok pergaulan yang terdiri dari- Kelompok bermain
- Kelompok persahabatan
- Kelompok kerja
- Media Massa
Media massa adalah alat sosialisasi yang penting karena membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Media massa juga dapat dipergunakan sebagai pemengaruhi atau mengubah pendapat umum.