Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Faktor-faktor Interaksi Sosial

Pada dasarnya, interaksi sosial yang baik terjadi antara individu-individu, individu-kelompok, atau kelompok-kelompok.

Interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
  1. Imitasi
  2. Identifikasi
  3. Sugesti
  4. Simpati

Imitasi

Imitasi adalah sebuah tindakan meniru pihak lain, baik dari hal tindakan dan penampilan.

Beberapa contoh tindakan imitasi seperti meniru
  1. Cara berbicara
  2. Cara berjalan
  3. Cara berpakaian
  4. Masih banyak lagi

Tindakan imitasi sendiri tanpa kita sadari sudah dilakukan sejak di lingkungan keluarga, teman bermain, ataupun teman sekolahan.

Ada juga beberapa orang yang melakukan tindakan imitasi melalui media massa, misalnya televisi, radio, dan internet.


Identifikasi

Identifikasi adalah sebuah proses meniru, meski terdengar mirip dengan imitasi, namun disini terjadi pemberian makna yang dalam terhadap hal-hal yang ditiru.

Identifikasi adalah proses meniru pada identifikasi diikuti dengan pemberian makna. Ketika seseorang mengidentifikasikan dirinya terhadap seseorang, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut sedang menjadikan dirinya seperti orang tersebut, entah dalam tindakan atau nilai-nilai, ideologi atau pandangan hidup tokoh yang dijadikannya sebagai panutan.


Sugesti

Sugesti adalah sebuah pengaruh yang diterima oleh seseorang secara emosional dari pihak lain.

Contoh tindakan sugesti seperti pengaruh tokoh yang karismatik, orang pandai, dokter, guru, atau tokoh idola.

Jika suatu pengaruh diterima oleh seseorang berdasarkan pertimbangan rasional, maka disebut motivasi.


Simpati

Simpati adalah sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk merasakan diri dalam keadaan pihak lain.

Kalian bisa menggambarkan seperti seseorang yang merasa simpati kepada temannya yang sedang mengalami kesulitan.

Simpati dapat juga diartikan sebagai ketertarikan terhadap pihak lain karena telah menampilkan tindakan atau perilaku yang sungguh menarik hati. Disini, jika ketertarikan merasakan keadaan orang lain tersebut diikuti dengan reaksi-reaksi fisiologis, misalnya meneteskan air mata, dapat disebut sebagai empati.