Macam-macam Bentuk Interaksi Sosial dan Pembentukan Keteraturan Sosial
Bentuk Interaksi Sosial
Secara umum, interaksi sosial sebagai proses sosial utama dapat dibedakan ke dalam dua bentuk pokok, yaitu menjauhkan, dan mendekatkan (Mark L. Knap).
Meski begitu, bagi ahli sosiologi lain, mereka membedakan bentuk interaksi sosial menjadi- Interaksi Asosiatif
- Interaksi Disosiatif
Dua macam pembedaan di atas sebenarnya tidaklah berbeda. Misalnya, interaksi asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menguatkan ikatan sosial, sifatnya mendekatkan atau positif. Sedangkan interaksi disosiatif adalah bentuk interaksi yang merusak ikatan sosial, sifatnya menjauhkan atau negatif.
Interaksi Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif, mencakup beberapa hal seperti- Kerjasama
- Akomodasi
- Asimilasi
Interaksi disosiatif meliputi hal-hal seperti persaingan atau kompetisi, pertikaian atau konflik, serta kontravensi.
Proses-proses Asosiatif
Pada dasarnya interaksi asosiatif bersifat menguatkan ikatan sosial, sifatnya cenderung kontinu atau berkelanjutan.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar dari proses asosiatif, yaitu- Didasarkan kepada kebutuhan yang nyata
- Memperhitungkan efektivitas
- Memperhatikan efisiensi
- Mendasarkan pada kaidah-kaidah atau nilai dan norma sosial yang berlaku
- Tidak memaksa secara fisik dan mental
Kerjasama atau Koperasi
Kerjasama adalah dua atau lebih orang atau kelompok yang melakukan kerjasama demi mencapai tujuan tertentu.
Kerja sama muncul ketika orang-orang menyadari akan kepentingan yang sama secara bersamaan, dan memiliki pengertian bahwa kepentingan yang sama tersebut dapat lebih mudah dicapai jika dilakukan bersama-sama.
Hal-hal Yang Menjadi Motivasi Bekerjasama
Ada beberapa hal yang menjadi motivasi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan kerjasama, diantaranya sebagai berikut- Untuk menghadapi tantangan bersama
- Untuk menghadapi pekerjaan yang memerlukan banyak tenaga
- Untuk melaksanakan upacara keagamaan
- Untuk menghadapi musuh bersama
- Untuk memperoleh keuntungan atau kesejahtraan ekonomi
- Untuk menghindari terjadinya persaingan bebas, dan menggalang terciptanya integrasi sosial demi keutuhan masyarakat bersama
Bentuk-bentuk kerjasama
Kita mengenal ada beberapa bentuk kerjasama. Kerjasama antar individu atau kelompok dalam masyarakat dapat berupa:- Bargaining
Bargaining adalah pertukaran barang atau jasa antara dua individu atau kelompok - Kooptasi
Kooptasi adalah penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan untuk menghindari kegoncangan stabilitas kelompok - Koalisi
Koalisi adalah penggabungan dua kelompok atau lebih dengan tujuan yang sama
Akomodasi
Akomodasi sering diartikan sebagai proses atau keadaan.
Sebagai proses, akomodasi memiliki upaya-upaya untuk menghindarkan, meredakan serta mengakhiri konflik atau pertikaian
Sebagai keadaan, akomodasi menjadi keadaan di mana hubungan-hubungan antar unsur-unsur sosial menjadi selaras dan seimbang, sehingga warga masyarakat dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan harapan-harapan atau tujuan-tujuan masyarakat.
Tujuan Akomodasi
Tujuan dari akomodasi adalah sebagai berikut- Untuk mengurangi pertentangan diantara orang-orang atau kelompok-kelompok yang disebabkan oleh perbedaan pemahaman. Dalam hal ini akomodasi diarahkan untuk memperoleh sintesa baru dari pemahaman yang berbeda.
- Untuk mencegah terjadinya pertentangan atau pertikaian untuk sementara waktu
- Untuk memungkinkan berlangsungnya kerjasama antar individu-individu atau kelompok-kelompok yang psikologi atau kebudayaan terpisah oleh satu hal
- Untuk mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok yang sebelumnya terpisah
Bentuk-bentuk Akomodasi
Ada beberapa bentuk akomodasi yang dijadikan proses untuk menghindarkan, meredakan serta mengakhiri konflik, diantaranya adalah sebagai berikut- Kompromi
Kompromi adalah keadaan dimana pihak yang bertikai saling mengurangi tuntutannya. - Toleransi
Toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati diantara pihak-pihak yang sebenarnya saling berbeda. - Konsiliasi
Konsiliasi adalah usaha yang bersifat kelembagaan untuk mempertemukan pihak-pihak yang bertentangan sehingga dicapai kesepakatan bersama - Koersi
Koersi adalah keadaan tanpa konflik karena terpaksa akibat dari berbedanya secara tajam kedudukan atau kekuatan di antara pihak-pihak yang berbeda, seperti antara buruh–majikan, orangtua-anak, atau pemimpin-pengikut. - Mediasi
Mediasi adalah penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang netral sebagai penasehat - Arbitrasi
Arbitrasi adalah penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang berwenang untuk mengambil keputusan penyelesaian - Stalemate
Stalemate atau perang dingin, adalah suatu keadaan seimbang tanpa konflik karena yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang - Displacement
Displacement adalah suatu sikap menghindari konflik dengan mengalihkan perhatian - Ajudikasi
Ajudikasi adalah suatu cara penyelesaian konflik melalui proses hukum atau in court.
Jadi dapat dinyatakan bahwa akomodasi adalah upaya menyelesaikan konflik atau pertikaian di luar hukum.
Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses sosial tingkat lanjut yang ditandai dengan adanya upaya-upaya mengurangi perbedaan serta mempertinggi kesatuan tindakan.
Pada asimilasi sikap dan proses-proses mental di antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok dilakukan dengan memperhatikan kepentingan atau tujuan bersama.
Proses-proses Disosiatif
Proses-proses disosiatif, mencakup tiga hal sebagai berikut- Persaingan (Kompetisi)
- Konflik (Pertikaian)
- Kontravensi
Persaingan atau Kompetisi
Persaingan adalah suatu proses sosial di mana orang atau kelompok-kelompok saling memperebutkan sesuatu yang menjadi pusat perhatian dengan cara berusaha menarik perhatian dengan meningkatkan mutu atau kualitas diri tanpa disertai tindakan kekerasan atau ancaman.
Konflik atau Pertikaian
Pertikaian atau konflik adalah suatu proses sosial seperti halnya kompetisi atau persaingan. Disini bedanya hanya pada pertikaian diikuti dengan ancaman atau tindak kekerasan, bisa berupa fisik atau nonfisik.
Kontrvensi
Kontravensi adalah proses sosial yang letaknya di antara persaingan dan konflik.
Kontravensi sendiri mencerminkan sikap yang tersembunyi terhadap pihak-pihak lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan. Sikap ini bisa berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menimbulkan pertikaian.
Bentuk-bentuk Kontravensi
Terdapat beberapa bentuk dari kontravensi, diantaranya yaitu- Proses Umum
Proses umum adalah perbuatan menolak, keengganan, menganggu proses atau mengacaukan rencana - Sederhana
Sederhana adalah bentuk menyangkal pernyataan di depan umum, memaki, mencerca, memfitnah, menyebarkan selebaran atau melemparkan pembuktian kepada orang lain - Intensif
Intensif adalah kegiatan menghasut dan menyebarkan desas-desus - Taktis
Taktis adalah perbuatan mengejutkan lawan dengan perang urat syaraf (psy war) atau menggunakan kekuatan dan sebagainya
Interaksi Sosial dan Pembentukan Keteraturan Sosial
Keteraturan sosial dapat tercipta jika tindakan dan interaksi sosial antara warga-warga masyarakat berlangsung sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
Menurut penganut teori fungsionalisme struktural, meski di dalam masyarakat terdapat unsur-unsur sosial yang saling berbeda. Unsur-unsur tersebut cenderung saling menyesuaikan sehingga membentuk suatu keseimbangan dalam kehidupan sosial.
Menurut penganut teori konflik, keteraturan sosial akan terjadi jika dalam masyarakat terdapat unsur sosial yang dominan atau muncul ketergantungan ekonomi antar satu dengan lainnya.