Mengenal Faktor-Faktor Perubahan Sosial Berdasarkan Pendapat Sosiolog
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab atau pendorong terjadinya perubahan sosial menurut para ahli
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Menurut Margono Slamet
Menurut Margono Slamet terdapat empat faktor penyebab perubahan sosial, yaitu- Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada.
- Adanya perbedaan apa yang ada (das Sein) dengan apa yang seharusnya ada (das Sollen).
- Adanya tekanan dari luar.
- Kebutuhan dari dalam untuk mencapai efisiensi.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Menurut Gillin dan Koenig
Menurut Gillin dan Koenig, faktor penyebab perubahan sosial dapat dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
- Faktor Internal
- Kejenuhan dan ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai.
- Adanya individu yang menyimpang dari sistem sosial yang berlaku.
- Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
- Semakin meningkatnya pengetahuan dan pendidikan penduduk.
- Faktor Eksternal
- Bencana alam
- Peperangan
- Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaan
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Menurut Alvin L. Bertrand
Menurut Alvin L. Bertrand, perubahan komunikasi dalam masyarakat dapat memicu sebagai pendorong perubahan sosial.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Menurut David Mc. Clelland
Menurut David Mc. Clelland, perubahan sosial didorong oleh motivasi untuk berprestasi atau need for achievement.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Menurut Everette Hagen
Menurut Everette Hagen, perubahan sosial berawal dari konsep N-Ach atau Need for Achievement. Dengan begitu penting kepribadian kreatif atau creative personality dalam mendorong perubahan sosial.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial dipengaruhi faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal
Faktor internal penyebab perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto adalah- Dinamika penduduk
Dinamika penduduk artinya bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk. - Inovasi
Inovasi artinya munculnya penemuan-penemuan baru. - Discovery
Discovery adalah penemuan unsur-unsur kebudayaan yang baru baik berupa alat ataupun gagasan baru. - Invention
Invention adalah penemuan baru yang sudah diakui, diterima, bahkan diterapkan oleh masyarakat.
Faktor pendorong penemuan baru (Koentjaraningrat)
Menurut Koentjaraningrat terdapat beberapa faktor yang menjadi pendorong penemuan baru, diantaranya adalah- Adanya kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam kebudayaannya.
- Adanya kualitas dari ahli-ahli dalam suatu keadaan.
- Adanya perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
- Menurut Ralph Linton
Discovery adalah penemuan yang bersifat penambahan pada pengetahuan.
Invention adalah penerapan dari pengetahuan tersebut. - Menurut Harison
Discovery adalah penemuan benda atau material baru dan bersifat dasar. Artinya belum jadi karena belum memiliki bentuk.
Invention adalah penemuan benda atau barang yang masih sederhana, namun sudah mempunyai konstruksi dan bentuk tertentu, seperti penemuan kapak tangan buatan masyarakat yang berkebudayaan prasejarah. - Menurut Dixon
Yang membedakan antara discovery dan invention dari sisi motivasi dan tujuan yang menunjukkan terdapatnya faktor-faktor yang memengaruhi inovasi, yaitu faktor kesempatan, pengamatan, penilaian, kebutuhan, dan keinginan. - Menurut Hobart Barnet
Inovasi sebagai rekombinasi dari ide-ide yang ada sebelumnya, kemudian membentuk ide baru. Atau dengan kata lain inovasi adalah konfigurasi mental yang ada pada individu tertentu. - Menurut Parsudi Suparlan
Discovery adalah suatu penemuan baru yang berupa persepsi mengenai hakikat suatu gejala atau hakikat mengenai hubungan antara dua gejala atau lebih.
Invention adalah ciptaan baru yang berupa benda atau pengetahuan yang diperoleh melalui proses penciptaan yang didasarkan atas kombinasi dari pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda atau lainnya.
- Konflik (Pertentangan)
- Revolusi (Pemberontakan)
Faktor Eksternal
- Bencana alam
- Peperangan
- Kontak dengan budaya asing
- Persebaran budaya atau difusi
Penyebaran unsur–unsur kebudayaan, baik ide, keyakinan, hasil kebudayaan dari satu individu kepada individu lain atau dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Bentuk difusi- Difusi ekspansi
Difusi ekspansi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur baru, ketika informasi atau materi menjalar dari satu daerah ke daerah lain yang semakin lama semakin meluas. - Difusi relokasi
Difusi relokasi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur baru, ketika informasi atau materi pindah meninggalkan daerah asal menuju ke daerah baru - Difusi bertingkat cascade
Difusi bertingkat cascade adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur baru, ketika penjalaran informasi atau materi melalui tingkatan dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.
- Difusi intramasyarakat (intrasociety diffusion)
Difusi intramasyarakat intrasociety diffusion adalah difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat.
Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:- Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai banyak kegunaan.
- Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau tidaknya unsur yang lain.
- Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
- Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.
- Peimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi tersebut.
- Difusi antarmasyarakat (intersociety diffusion)
Difusi antarmasyarakat intersociety diffusion adalah difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
- Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
- Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.
- Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
- Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan baru tersebut.
- Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut
- Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.
- Difusi ekspansi
- Proses masuknya pengaruh suatu kebudayaan (Simbiosis)
Simbiosis adalah proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan. Simbiosis dapat dibagi menjadi- Mutualistik
Mutualistik adalah simbiosis yang saling menguntungkan. - Komensalistik
Komensalistik adalah simbiosis di mana satu pihak merasa diuntungkan dan pihak lain merasa tidak diuntungkan, namun juga tidak dirugikan. - Parasitistik
Parasitistik adalah simbiosis di mana satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak lain menderita kerugian.
- Mutualistik
- Penetrasi (pemasukan), yaitu posisi penyebar budaya lebih kuat dari
penerima budaya.
- Penetrasi damai (penetration pasifique)
Penetrasi damai atau penetration pasifique memiliki konsekuensi:- Akulturasi
Akulturasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya. - Asimilasi
Asimilasi adalah perpaduan budaya, yaitu satu budaya jauh lebih kuat dan dominan dibanding budaya yang lainnya. - Sintesis
Sintesis adalah perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru.
- Akulturasi
- Penetrasi Paksa (Penetration Violente)
Penetrasi paksa atau penetration volente adalah masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan bersifat merusak.
Sebagai contoh masuknya kebudayaan barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan guncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
- Penetrasi damai (penetration pasifique)
Faktor-faktor Penghambat Perubahan Sosial
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam perubahan sosial, yaitu- Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
- Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
- Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
- Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat.
- Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada.
- Prasangka buruk terhadap unsur-unsur budaya asing.
- Hambatan yang bersifat ideologis.