Mengenal Hubungan Antara Struktur sosial, Masyarakat Multikultural, dan Dinamika Sosial

Masyarakat Multikultural

Konsep masyarakat multikultural pada dasarnya tergolong masih baru. Sekitar tahun 1970-an, gerakan multikultural mulai muncul untuk pertama kali di Kanada.

Saat itu di era konflik yang disebabkan masalah hubungan antarwarga negara, entah itu antarsuku bangsa, agama, ras, dan aliran politik yang terjebak pada dominasi.

Konflik tersebut akhirnya diselesaikan dengan digagasnya konsep masyarakat multikultural yang esensinya, terdapat
  1. Kesetaraan
  2. Menghargai hak budaya komunitas
  3. Demokrasi

Masyarakat multikultural memiliki kesediaan untuk menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa membedakan suku bangsa, agama, budaya, bahasa, kebiasaan, ataupun kedaerahan.

Multikultural memberi penegasan, segala perbedaan itu sama di dalam ruang publik.

Ini berarti, dengan adanya komunitas yang berbeda saja tidak akan menjadi sebab yang terpenting, mengapa komunitas tersebut diperlakukan sama oleh negara.

Melainkan dengan adanya kesetaraan dalam derajat kemanusiaan yang saling menghormati diatur oleh hukum yang adil dan beradab yang menjadi penyebab yang mendorong kemajuan dan menjamin kesejahteraan hidup warga.


Struktur Sosial

Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial.

Di dalam struktur sosial, terdapat unsur-unsur sosial, sebagai berikut
  • Kaidah-kaidah sosial
  • Lembaga-lembaga sosial
  • Kelompok-kelompok sosial
  • Lapisan-lapisan sosial

Melalui proses sosial, unsur-unsur sosial dapat terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat.

Proses sosial sendiri merupakan sebuah hubungan timbal-balik antara bidang bidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan hanya dapat diwujudkan dalam praktik nyata dengan adanya pranata sosial, terutama pranata hukum yang merupakan mekanisme kontrol secara ketat, adil, mendukung serta mendorong terwujudnya prinsip demokrasi dalam kehidupan nyata.

Diskriminasi sosial, politik, budaya, pendidikan, serta ekonomi di masa lalu secara bertahap harus dikikis melalui kemauan untuk menegakkan demokrasi demi kesejajaran dalam kesederajatan kemanusiaan sebagai bangsa Indonesia.


Dinamika Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural

Sebagai kelompok sosial, tentu saja memiliki karakteristik dan perilaku budaya yang berbeda. Hal ini menyebabkan masyarakat yang heterogen atau sering disebut masyarakat majemuk.

Masyarakat majemuk yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa yang memiliki
  • Adat istiadat
  • Bahasa
  • Kepercayaan
  • Organisasi sosial
  • Perilaku budaya yang berbeda-beda