Mengenal Konsekuensi dan Akibat Interaksi Terhadap Kemajemukan Masyarakat
Konsekuensi Diferensiasi Interaksi
Interaksi merupakan sifat saling berhubungan, baik antara ras, suku bangsa dan agama.
Proses interaksi atau persilangan adalah suatu interaksi antar anggota kelompok sosial tertentu termasuk juga anggota kelompok sosial yang memungkinkan anggota masyarakat memiliki keberagaman sifat yang berdasarkan ras, suku bangsa dan agama.
Akibat Interaksi Terhadap Kemajemukan Masyarakat
Interaksi memiliki akibat bagi kemajemukan masyarakat. Berikut ini adalah akibat interaksi terhadap kemajemukan masyarakat- Meningkatkan solidaritas antar anggota suatu kelompok sosial
- Menimbulkan konflik jika perbedaan-perbedaan semakin tajam
Macam-macam Saluran Interaksi Di Indonesia
Terdapat beberapa saluran interaksi yang ada di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut- Hubungan ekonomi
Pada hubungan ekonomi, bentuk saluran interaksi yang ada diantaranya perdagangan dan perindustrian - Hubungan sosial
Dalam hubungan sosial, bentuk saluran interaksi yang ada diantaranya perkawinan dan pendidikan - Hubungan politik
Dalam hubungan politik, bentuk saluran interaksi yang ada adalah partai
Konsolidasi
Konsolidasi adalah suatu proses penguatan atau peneguhan keanggotaan individu atau beberapa kelompok yang berbeda dalam satu kelompok dengan cara tumpang tindih keanggotaan.
Contoh konsolidasi adalah pada suku Melayu yang identik dengan agama Islam atau orang Bali yang identik dengan agama Hindu.
Dampak Konsolidasi
Dengan adanya konsolidasi, maka dapat memberikan dampak sebagai berikut- Memperkuat rasa persatuan antar komponen yang satu dengan yang lain
- Penguatan kelompok lain akan menimbulkan kecurigaan, dan dapat memicu terjadinya konflik
Mutual Akulturasi
Mutual akulturasi adalah suatu proses interaksi yang berjalan secara terus menerus sehingga menimbulkan rasa saling menyukai budaya kelompok lain.
Melalui mutual akulturasi dapat menimbulkan rasa sadar atau tidaknya individu-individu di dalam masyarakat untuk mengikuti dan menggunakan kebudayaan lain tersebut.
Arah dari mutual akulturasi ini adalah terjadinya integrasi.
Premordialisme
Premordialisme adalah sebuah ikatan-ikatan dalam masyarakat yang bersifat keaslian. Sifat keaslian ini didasarkan atas kesukuan, kekerabatan dan kelompok-kelompok tertentu yang bersifat tradisional.
Premordialisme dapat diartikan juga sebagai keterikatan terhadap daerah asal. Seseorang yang menjadi anggota kelompok menyebut dirinya sebagai in group dan orang lain di luar kelompoknya disebut sebagai out group.
Keterikatan antar kelompok atau in group feeling ditunjukkan dengan adanya saling membantu dan saling menghormati. Hal tersebut juga membantu menciptakan rasa solidaritas dan kesetiaan terhadap kelompok.
Politik Aliran
Sebelum membahas tentang politik aliran, kita akan melihat tentang sifat etnosentrisme terlebih dahulu.
Menurut Sumner, etnosentrisme adalah anggota in group yang menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk kelompoknya adalah yang terbaik, paling istimewa dan paling hebat.
Sifat etnosentrisme muncul dari perasaan premodial yang meluas dan berkembang termasuk diantaranya politik aliran yang akan kita bahas.
Politik aliran adalah politik yang mementingkan pandangan atau cara berpikir kelompok tertentu yang sangat bertentangan dengan politik demokrasi.
Konflik
Konflik adalah suatu proses antara dua pihak yang saling berusaha menyingkirkan dengan cara menghancurkan atau membuat pihak lain menjadi tidak berdaya.
Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu pertentangan atau pertikaian, dimana suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan menentang pihak lawan baik menggunakan ancaman atau kekerasan.
Kekerasan
Kekerasan adalah konflik yang tidak terkendali yang mengarah pada kekerasan atau violent. Meski begitu perlu dipahami bahwa konflik tidaklah sama dengan kekerasan.
Kekerasan merupakan konflik sosial yang tidak terkendali oleh masyarakat atau mengabaikan sama sekali norma dan nilai sosial yang ada sehingga berwujud pada tindakan merusak atau destruktif.
Terdapat tiga bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu- Konsiliasi
- Mediasi
- Arbitrasi