Mengenal Konteks Struktur Sosial, Tipe Struktur Sosial, Dan Fungsi Struktur Sosial

Konteks Struktur Sosial

Menurut Nasikun, konteks struktur sosial di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
  1. Horisontal (diferensiasi sosial)
  2. Vertikal (stratifikasi sosial)

Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah pembedaan anggota masyarakat dalam golongan-golongan secara horizontal dan tidak memandang perbedaan lapisan.


Ciri-ciri Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut
  1. Fisik
    Ciri fisik ditandai dengan perbedaan ciri-ciri tertentu, seperti
    • Warna kulit
    • Bentuk mata
    • Rambut
    • Muka
    • Jenis kelamin
  2. Sosial
    Ciri sosial ditandai dengan adanya perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan perilaku yang berbeda di masyarakat. Sebagai contoh perilaku seorang karyawan yang berbeda dengan seorang dokter.
  3. Budaya
    Ciri budaya, ditandai dengan pandangan hidup suatu masyarakat, seperti
    • Religi
    • Kepercayaan
    • Sistem kekeluargaan
    • Nilai-nilai yang dianut

  4. Bentuk Diferensiasi Sosial

    Bentuk diferensiasi sosial meliputi perbedaan pada
    • Ras
    • Agama
    • Jenis kelamin
    • Suku bangsa

Ras

Menurut Koentjaraningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.

Menurut Al Kroeber, klasifikasi ras di dunia, dapat dibedakan menjadi
  1. Australoid
    Australoid adalah penduduk asli Australia (Aborigin).
  2. Mongoloid
    • Asiatik Mongoloid
      Asiatik Mongoloid dapat ditemukan di Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur.
    • Malayan Mongoloid
      Malayan Mongoloid dapat ditemukan di Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan.
    • American Mongoloid
      American Mongoloid merupakan penduduk asli Amerika.
  3. Kaukasoid
    • Nordic
      Nordic, dapat ditemukan di Eropa Utara, sekitar Laut Baltik.
    • Alpine
      Alpine, dapat ditemukan di Eropa Tengah dan Eropa Timur.
    • Mediteranian
      Mediteranian, dapat ditemukan di sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran.
    • Indic
      Indic, dapat ditemukan di Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka.
  4. Negroid
    • African Negroid
      African Negroid, dapat ditemukan di Benua Afrika
    • Negrito
      Negrito, dapat ditemukan di Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan orang Semang, Filipina.
    • Melanesian
      Melanesia, dapat ditemukan di Irian, Melanesia
  5. Ras-ras Khusus
    • Bushman
      Bushman, dapat ditemukan di Gurun Kalahari di Afrika Selatan.
    • Veddoid
      Veddoid, dapat ditemukan di Pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan.
    • Polynesian
      Polynesian, dapat ditemukan di Kepulauan Mikronesia dan Polynesia.
    • Ainu
      Ainu, dapat ditemukan di Pulau Karafuto dan Hokaido Jepang.
  6. Nenek moyang bangsa Indonesia yang campuran penduduk asli dengan bangsa pendatang
    • Austronesia yang menetap di Indonesia di kepulauan bagian barat
    • Bangsa Papua Melanesoid yang menetap di kepulauan bagian timur
    • Bangsa Wedoid yang berasal dari Sri Lanka.

Suku Bangsa

Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah kelompok manusia yang terikat dalam satu kesadaran dan identitas kesatuan kebudayaan. Kesadaran dan identitas tadi seringkali dikuatkan melalui kesatuan bahasa.

Ciri-ciri suku bangsa, adalah sebagai berikut:
  • Secara tertutup berkembang biak dalam kelompoknya.
  • Memiliki nilai-nilai dasar yang terwujud dan tercermin dalam kebudayaan.
  • Mewujudkan arena komunikasi dan interaksi.
  • Mempunyai anggota yang mengenali dirinya serta dikenal oleh orang lain sebagai bagian dari satu kategori yang dibedakan dengan yang lain.

Agama

Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem kepercayaan beserta praktiknya berkenaan dengan hal sakral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral.

Agama berisi tentang
  • Sesuatu yang dianggap sakral melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan rasa kekaguman dan penghormatan.
  • Sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral.
  • Penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual yaitu aktivitas keagamaan.

Gender

Pembedaan gender adalah cara berperilaku antar pria dan wanita yang sudah ditentukan dalam kebudayaan yang kemudian menjadi bagian dari kepribadiannya.


Stratifikasi Sosial

Stratifikasi Sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarki.

Dasar atau kriteria yang dipakai dalam menentukan lapisan sosial, adalah sebagai berikut:
  1. Ukuran kekayaan atau materi
  2. Ukuran kekuasaan dan wewenang
  3. Ukuran kehormatan atau kewibawaan
  4. Ukuran ilmu pengetahuan

Sifat Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial memiliki sifat sebagai berikut:


Sistem Pelapisan Sosial Tertutup

Sistem pelapisan sosial adalah sistem yang membatasi kemungkinan berpindahnya seseorang dari satu lapisan satu ke lapisan yang lain.

Satu-satunya jalan untuk pindah lapisan adalah dengan proses kelahiran.

Contoh sistem pelapisan sosial tertutup adalah masyarakat kasta , sistem rasial maupun masyarakat feodal.


Sistem Pelapisan Sosial Terbuka

Sistem pelapisan sosial terbuka adalah sistem yang memberi kesempatan pada setiap anggota untuk berpindah dari satu lapisan satu ke lapisan yang lain.

Sistem pelapisan sosial terbuka ini berfungsi sebagai perangsang masyarakat dalam melakukan pembangunan.

Contoh sistem pelapisan sosial terbuka terdapat pada masyarakat industri, masyarakat pertanian yang telah mengalami gelombang modernisasi.


Sistem Pelapisan Sosial Campuran

Sistem pelapisan sosial campuran adalah sistem pelapisan sosial yang membatasi kemungkinan pindah lapisan pada bidang tertentu, tetapi membiarkan untuk pindah lapisan pada bidang yang lain.


Macam-macam Sratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial terdiri dari lima macam, yaitu
  1. Stratifikasi atas dasar kasta
  2. Stratifikasi atas dasar keahlian atau profesi
  3. Stratifikasi atas dasar kekuasaan atau politik
  4. Stratifikasi atas dasar rasialisme atau warna Kulit

Stratifikasi Atas Dasar Kasta
Ciri-ciri stratifikasi atas dasar kasta, antara lain sebagai berikut
  • Keanggotaan kasta diperoleh melalui keturunan
  • Sifat keanggotaannya abadi
  • Interaksi antar kasta terjadi secara kaku
  • Perkawinan bersifat indogami atau sederajat
  • Anggota kasta terikat oleh status yang sudah ditetapkan

Stratifikasi Atas Dasar Keahlian atau Profesi
Menurut Astrid Susanto, terdapat beberapa pelapisan dalam profesi kerja, diantaranya adalah sebagai berikut
  • Elit
    Yang termasuk dalam kalangan elit, seperti konglomerat, pejabat tinggi negara atau orang dengan posisi penting.
  • Profesional
    Yang termasuk dalam kelompok profesional adalah orang yang ahli dalam bidang pekerjaan. Contohnya seperti dokter dan profesor.
  • Semiprofesional
    Yang termasuk dalam kelompok semiprofesional adalah tenaga menengah yang menguasai pekerjaannya. Contohnya guru, pustakawan dan nakes.
  • Tenaga terampil
    Yang termasuk dalam tenaga terampil adalah tenaga menengah yang memiliki keterampilan tertentu. Contohnya adalah sopir, penjahit, dan tukang kayu.
  • Tenaga semiterampil
    Yang termasuk dalam tenaga semiterampil adalah pekerja tanpa menguasai keterampilan tertentu. Contohnya pelayan toko atau pelayan restaurant.
  • Tenaga tidak terlatih dan tidak terdidik
    Yang termasuk dalam tenaga tidak terlatih dan tidak terdidik adalah pembantu rumah tangga.

Stratifikasi Atas Dasar Kekuasaan atau Politik
Menurut Mac Iver, terdapat tiga tipe kekuasaan, yaitu sebagai berikut
  1. Tipe Kasta
    Tipe kasta adalah kekuasaan yang terdapat pada masyarakat kasta yang tegas dan kaku.
  2. Tipe Oligarkis
    Tipe oligarkis adalah kekuasaan yang terdapat pada masyarakat feodal yang sudah berkembang dengan sistem pemerintahan monarkhi parlementer.
  3. Tipe Demokratis
    Tipe demokratis adalah kekuasaan yang terdapat pada masyarakat yang sudah maju, rasional, dan terbuka.

Stratifikasi Atas Dasar Rasialisme atau Warna Kulit
Contoh stratifikasi atas dasar rasialisme atau warna kulit adalah
  • Di Amerika ada segregation.
  • Di Afrika ada apartheid.
  • Di Australia ada white policy atau politik putih.

Stratifikasi masyarakat Indonesia

Berikut ini adalah pembagian stratifikasi masyarakat di Indonesia
  1. Stratifikasi sosial pada masyarakat pertanian
  2. Stratifikasi sosial pada masyarakat industri
  3. Stratifikasi sosial pada masyarakat feodal
  4. Stratifikasi sosial pada masa kolonial (pelapisan didasarkan pada rasialisme)

Stratifikasi Sosial Pada Masyarakat Pertanian

Stratifikasi sosial pada masyarakat pertanian didasarkan pada kepemilikan tanah.

Umumnya, masyarakat pertanian menggunakan sistem pelapisan sosial didasarkan pada tiga hal, yaitu:
  1. Struktur hubungan dengan tanah (tata tanah)
    Struktur hubungan dengan tanah atau tata tanah terdiri dari
    • Kuli kenceng atau kuli ngarep
    • Kuli kendo atau kuli gandok atau kuli setengah kenceng
    • Tumpang, Pondok karang, Ngindung
    • Tumpang tlosor atau pondok tlosor (tidak punya rumah, hanya menumpang)
  2. Struktur hubungan kerja (tata kerja) agraris
    Kelas sosial ditentukan dari kemampuan dalam melakukan pengerahan tenaga kerja secara komunal.
    Umumnya, kelas terendah ditempati oleh kaum pekerja atau buruh.
  3. Struktur hubungan kekuasaan (tata kekuasaan)
    Struktur hubungan kekuasaan dapat dilihat dari sikap kerja lembaga-lembaga sosial politik di pedesaan yang bersumber dari hubungan masyarakat petani dengan negara atau kerajaan di luar komunitasnya.

Stratifikasi sosial pada masyarakat industri
Pembentukan pelapisan sosial pada masyarakat industri dipengaruhi oleh
  1. Faktor pemilikan modal
  2. Potensi yang dapat meraih kemajuan
  3. Kualitas pribadi
  4. Prestasi
Dalam masyarakat industri sendiri, terdapat lapisan sosial yang didasarkan pada:
  1. Tingkat pendapatan ekonomi
  2. Tingkat pendidikan
  3. Tingkat prestise atau kehormatan sosial yang berkaitan dengan pekerjaan dan mata pencaharian

Stratifikasi sosial pada masyarakat feodal

Stratifikasi sosial masyarakat feodal menekankan segi kepentingan politik dan kekuasaan yang ditandai dengan penguasaan tanah yang dikuasai oleh kaum bangsawan.

Lapisan sosial pada zaman feodal terdiri dari
  1. Raja dan keluarganya
  2. Priyayi dan pemegang lungguh (tanah gaji)
  3. Petani sikep (petani pemilik tanah untuk kerajaan)
  4. Petani pekerja

Stratifikasi sosial pada masa kolonial (pelapisan didasarkan pada rasialisme)
Stratifikasi sosial pada masa kolonial dapat dibagi menjadi
  1. Kelas atas
    Kelas astas diduduki oleh orang kulit putih (Belanda).
  2. Kelas menengah atas
    Kelas menengah atas umumnya dapat ditemukan di Cina dan Arab. Umumnya kaum menengah bawah adalah kaum priyayi dan pamong praja.
  3. Kelas bawah
    Kelas bawah ditempati oleh penduduk pribumi.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial memiliki fungsi sebagai
  1. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif.
  2. Membentuk sistem strata atau pertanggaan (tingkatan) dalam masyarakat.
  3. Menentukan lambang status atau kedudukan.
  4. Proses seleksi untuk melakukan perpindahan kedudukan atau status sosial.
  5. Sebagai alat solidaritas dalam kehidupan masyarakat.

Tipe-Tipe Struktur Sosial

Menurut Peter M. Blau, terdaat empat tipe struktur sosial, yaitu:
  1. Interseksi
  2. Konsolodasi
  3. Primordialisme
  4. Sektarian

Fungsi Struktur Sosial

Menurut M. Polak, terdapat dua fungsi struktur sosial, yaitu:
  1. Menegakkan disiplin
  2. Pengawasan atau kontrol sosial