Pengaruh Sosialisasi Sebagai Pembentukan Kepribadian, Keteraturan Sosial, dan Penyimpangan Sosial

Pengaruh Sosialisasi dan Pembentukan kepribadian

Sosialisasi memiliki peranan yang sangat berperan dalam membentuk kepribadian seseorang.

Melalui kepribadian seseorang mengenal tentang cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak dalam kehidupan sehari-harinya.

Menurut Koentjaraningrat, kepribadian adalah beberapa ciri pemikiran atau watak yang diperlihatkan seseorang sejak lahir, sifatnya konsisten, dan konsekuen dalam bertingkah laku, sehingga individu memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain.


Keteraturan Sosial

Keteraturan sosial adalah suatu kondisi yang menunjukkan hubungan sosial berjalan tertib dan teratur menurut nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Dalam keteraturan sosial, dikenal ada unsur-unsur keteraturan yaitu
  1. Tertib Sosial
  2. Order
  3. Keajegan
  4. Pola

Tertib Sosial

Tertib sosial merupakan kondisi dimana masyarakat yang di dalamnya menciptakan hubungan yang selaras antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.

Ciri-ciri tertib sosial adalah
  1. Adanya kerjasama yang berlangsung dalam suasana menyenangkan.
  2. Adanya sistem nilai dan norma yang jelas.
  3. Anggota masyarakat mengetahui dan memahami norma dan nilai sosial yang berlaku.

Order

Order merupakan suatu sistem norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat. Order dapat tercapai jika tertib sosial dapat dipertahankan keberadaannya.


Keajegan

Keajegan adalah suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung secara terus menerus. Keajegan dapat tercapai apabila order yang ada tetap konsisten dan terpelihara.


Pola

Pola merupakan corak hubungan sosial yang tetap dalam berinteraksi sosial.

Corak dapat terbentuk cukup lama dan berulang-ulang. Umumnya, corak muncul menjadi mode yang tetap untuk dicontoh.


Pengertian Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Sosial Menurut Robert m.Z. lawang (1985)

Menurut Robert m.Z. lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang telah berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.


Penyimpangan Sosial Menurut James W. van der Zanden

Menurut James W. van der Zanden, perilaku menyimpang merupakan sebuah perilaku yang dilakukan oleh sejumlah besar orang dan dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.


Penyimpangan Sosial Menurut Ronald A. hardert (1987)

Menurut Ronald A. hardert, perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang melanggar sistem nilai dan norma yang sudah atau telah berlaku.


Penyimpangan Sosial Menurut Hendropuspito (1989)

Menurut Hendropuspito, perilaku menyimpang bukan berarti mereka melepaskan diri dari segala pola sosial budaya, melainkan hanya melawan pola kelakuan tertentu yang hidup dalam masyarakatnya.

Disebut sebagai tindakan melawan karena dalam lingkungan masyarakat itu dia menggunakan kaidah lain yang diambil dari lingkungan masyarakat lainnya.

Dengan katalain bahwa perilaku menyimpang dipahami sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok sosial yang tidak sesuai atau melawan kaidah-kaidah yang telah berlaku dalam masyarakat.

Kaidah yang berlaku di masyarakat ini, bisa berwujud nilai dan norma yang mengatur perbuatan mana yang boleh dilakukan dan perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan.