Pengertian Mobilitas Sosial, Faktor Penghambat Mobilitas Sosial, dan Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Pengertian Mobilitas Sosial

Pengertian Mobilitas Sosial Secara Umum

Mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu mobilis yang artinya mudah berpindah atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Mobilitas sosial sering disebut sebagai perpindahan sosial, gerak sosial, atau gerakan sosial.

Pengertian Mobilitas Menurut Para Ahli

Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack

Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial dimana terdapat pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.


Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Paul B. Horton

Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.


Faktor Mobilitas Sosial

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Terdapat empat faktor pendorong terciptanya mobilitas sosial, diantaranya adalah
  1. Perubahan kondisi sosial
  2. Ekspansi teritorial dan gerak populasi
  3. Komunikasi yang bebas
  4. Pembagian kerja

Perubahan Kondisi Sosial

Struktur kasta atau kelas dapat berubah dengan sendirinya dipengaruhi melalui perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat, seperti
  • Kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas.
  • Perubahan ideologi dapat menimbulkan stratifikasi baru.

Ekspansi Teritorial dan Gerak Populasi

Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat dapat dijadikan bukti akan fleksibilitasnya mobilitas sosial. Sebagai contoh perkembangan kota, transmigrasi, dan dinamika penduduk.


Komunikasi Yang Bebas

Komunikasi yang bebas artinya, situasi yang membatasi komunikasi antar strata dapat menyebabkan terhalangnya mobilitas sosial.

Begitu juga berlaku sebaliknya, dimana pendidikan dan komunikasi yang bebas dan efektif dapat memicu mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.


Pembagian Kerja

Mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada.

Ketika tingkat pembagian kerja tinggi, maka spesialisasi akan memudahkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan menuntut keterampilan khusus.


Faktor Penghambat Mobilitas sosial

Terapat empat faktor umum yang menjadi penghambat dalam mobilitas sosial, diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Perbedaan rasial
  2. Agama
  3. Diskriminasi kelas
  4. Kemiskinan

Perbedaan Rasial

Perbedaan rasial dapat kita lihat terjadi di Afrika Selatan, dimana pada masa lalu saat ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit gelap atau hitam untuk dapat duduk yang sama di pemerintahan sebagai penguasa.

Sistem tersebut dikenal sebagai apharteid.


Agama

Perbedaan agama terjadi di India yang menggunakan sistem kasta.


Diskriminasi Kelas

Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menjadi penghalang dari mobilitas ke atas.

Hal ini dapat kita lihat dengan adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang bisa mendapatkannya.


Kemiskinan

Kemiskinan menjadi pembatas terhadap kesempatan seseorang untuk berkembang dan mencapai status sosial tertentu.

Sebagai contoh, Budi memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena kedua orangtuanya tidak bisa membiayainya. Hal ini menyebabkan Budi tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.


Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Terdapat delapan saluran mobilitas sosial, yaitu sebagai berikut
  1. Angkatan Bersenjata
    Angkatan bersenjata adalah sebuah organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang dikenal sebagai kenaikan pangkat.
  2. Lembaga-lembaga Keagamaan
    Lembaga keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang yang berjasa dalam perkembangan agama. Sebagai contoh ustad, pendeta, dan biksu.
  3. Lembaga Pendidikan
    Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya adalah saluran yang konkrit dari mobilitas vertikal ke atas bahkan dianggap sebagai perangkat (social elevator) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi.
    Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.
  4. Organisasi Politik
    Organisasi politik memungkinkan para anggotanya secara loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya akan ikut meningkat.
  5. Organisasi ekonomi
    Organisasi ekonomi dapat meningkatkan pendapatan dan kekayaan seseorang dan secara otomatis juga meningkatkan status sosialnya di dalam masyarakat.
  6. Organisasi keahlian
    Orang yang memiliki kelebihan pengetahuan atau keahlian, maka statusnya akan dianggap lebih tinggi dibanding pengguna biasa.
  7. Perkawinan
    Sebuah perkawinan dapat menaikkan status seseorang.
    Seorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan dihormati karena pengaruh pasangannya.
  8. Organisasi keolahragaan
    Melalui organisasi keolahragaan, seseorang dapat meningkatkan statusnya ke strata yang lebih tinggi.

Cara Seseorang Dapat Memperoleh Status Sosial

Secara umum, cara yang digunakan untuk memperoleh status sosial dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
  1. Askripsi
    Askripsi adalah cara seseorang untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan. Misalnya, melalui gelar kebangsawanan.
  2. Prestasi
    Prestasi adalah cara yang digunakan oleh seseorang untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu dengan usaha sendiri.
    Cara inilah yang sekarang banyak ditempuh oleh orang-orang untuk mencapai status yang lebih tinggi.