Sejarah Perkembangan Sosiologi

Konsep Sosiologi

Konsep pemikiran sosiologi belum dianggap sebagai ilmu pengetahuan sampai awal tahun 1800-an. Perkembangan sosiologi sendiri mulai muncul pada abad ke-20, khususnya di negara Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.

Arah perkembangan sosiologi di Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat, berbeda-beda karena dipengaruhi oleh latarbelakang kondisi sosial dan sejarah setempat.

Tahukah kamu !!!
Sosiologi pada zaman Comte dan Herbert Spencer masih dipengaruhi oleh aliran filsafat dan psikologi.

Perkembangan Sosiologi di Prancis

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi perkembangan sosiologi, diantaranya
  1. Adanya revolusi Prancis
  2. Munculnya tokoh Auguste Comte (1798-1857) sebagai peletak dasar ilmu sosiologi dan dikenal juga sebagai Bapak Ilmu Sosiologi
  3. Dalam buku karya Auguste Comte, berjudul Course de Philosophie Positive, disebutkan tentang beberapa pendekatan umum berkaitan dengan tahap perkembangan pola pemikir manusia mencakup perubahan masyarakat seperti tahap teologis, dan metafisis.

Perkembangan Sosiologi di Inggris

Di Inggris, revolusi industri merusak hubungan sosial tradisional serta menciptakan perpecahan baru dalam struktur sosial.

Hal ini menjadi pemicu untuk para ahli teori sosial mengembangkan penjelasan mengenai masyarakat dan perubahan sosial.

Berikut ini adalah penjelasan para ahli tentang masyarakat dan perubahan sosial.


Friedrich Engels dan Karl Marx (Teori Determinisme Ekonomi)

Menurut Friedrich Engels dan Karl Marx, faktor-faktor ekonomi bertugas untuk mengontrol semua pola dan institusi di masyarakat.

Saat ini, teori tersebut banyak dianggap sebagai dasar terbentuknya komunisme.


Karl Marx (Teori Sosialisme: Marxisme)

Menurut Karl Marx, perkembangan pembagian kerja dalam ekonomi kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu pengusaha dan buruh.

Tahukah kamu !!!
Karl Marx lebih terkenal sebagai tokoh ekonomi dibandingkan sebagai tokoh sosiolog dan ahli filsafat.

Herbert Spencer (Teori Evolusi)

Menurut Herbert Spencer, masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif menuju masyarakat industri.


Aspek-aspek Dalam Proses Evolusi

Terdapat beberapa aspek dalam proses evolusi, diantaranya
  1. Diferensiasi struktural
  2. Spesialisasi fungsional
  3. Integrasi yang meningkat

Struktur atau Bagian atau Sistem-sistem Yang Timbul Dalam Evolusi Masyarakat

Dalam proses evolusi masyarakat, terdapat tiga struktur atau bagian atau sistem yang timbul, yaitu
  1. Sistem Pengatur
    Sistem pengatur berfungsi sebagai pemelihara hubungan-hubungan dengan masyarakat lain serta mengatur hubungan-hubungan yang terjadi antara anggotanya.
  2. Sistem Penopang
    Sistem penopang berfungsi sebagai pemenuhan keperluan-keperluan bagi ketahanan hidup anggota masyarakat.
  3. Sistem Pembagi
    Sistem pembagi berfungsi sebagai pengangkut barang-barang dari suatu sistem ke sistem yang lain.

Tahap-Tahap Dalam Proses Evolusi Sosial

Terdapat tiga tipe tahapan dalam proses evolusi sosial, yaitu sebagai berikut
  1. Masyarakat Primitif
    Tipe Masyarakat primitif adalah tipe masyarakat yang belum mengenal diferensiasi dan spesialisasi fungsional.
  2. Masyarakat Militan
    Tipe masyarakat militan adalah masyarakat yang heterogenitas dan mulai meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk atau penaklukan.
  3. Masyarakat Industri
    Tipe masyarakat industri adalah tipe masyarakat yang bercirikan suatu tingkat kompleksitas yang sangat tinggi dan tidak lagi dikendalikan oleh kekuasaan.
    Kondisi seperti ini akan mengakibatkan individualisasi yang ditandai dengan berkurangnya campur tangan pemerintah daerah.

Emile Durkheim (1858 - 1917)

Emile Durkheim adalah orang pertama yang menggunakan metode riset ilmiah dalam mengkaji informasi demografi, sehingga sosiologi benar-benar lepas dari pengaruh filsafat.

Durkheim dikenal sebagai salah seorang peletak dasar-dasar sosiologi modern yang membahas tentang pembagian kerja yang tidak mengakibatkan disintegrasi masyarakat yang bersangkutan, melainkan meningkatkan solidaritas.

Meningkatnya solidaritas ini, dikarenakan bagian-bagian dari masyarakat menjadi saling tergantung satu sama lain.

Berikut ini adalah tipe-tipe solidaritas menurut Durkheim
  1. Solidaritas Mekanis
    Solidaritas mekanis memiliki ciri-ciir sebagai berikut
    • Solidaritas yang didasarkan rasa persamaan
    • Dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana
    • Memiliki struktur sosial yang bersifat segmenter.
      Segmenter adalah struktur sosial terdiri atas segmen-segmen yang homogen dan kurang menunjukkan keterpaduan.
    • Disini, semua anggota masyarakat mempunyai kesadaran kolektif yang sama. Jika satu segmen hilang, maka kehilangan ini boleh dikatakan tidak berpengaruh terhadap keseluruhan struktur masyarakat.
  2. Solidaritas Organis
    Ciri-ciri yang dimiliki solidaritas organis adalah
    • Sistem terpadu dalam organisme yang berdasarkan atas keragaman fungsi-fungsi demi kepentingan keseluruhan.
    • Setiap organ memiliki ciri masing-masing yang tidak dapat diambil alih oleh orang yang lain.
    • Dalam masyarakat solidaritas organis, terdapat sikap saling ketergantungan yang besar, sehingga mengharuskan kerja sama.

De Saint Simon

Menurut De Saint Simon, sosiologi merupakan peletak dasar metode positivisme, pelopor industrialisme, serta pembagian kerja yang diteruskan menjadi tema penting dalam karya Durkheim.


Max Weber

Menurut Max Weber, sosiologi memiliki ciri-ciri
  1. Menelaah tindakan manusia dan interaksi sosial.
  2. Konflik yang menduduki tempat sentral, dikarenakan unsur dasar kehidupan manusia dan tidak dapat dilenyapkan dari kehidupan budaya.

Mazhab Frankfurt (Universitas Frankfurt Jerman)

Menurut Mazhab Frankfurt, terdapat tiga tokoh utama yang mengembangkan teori kritik, yaitu Max Horkheimer, Theodor. W. Adorno, dan Herbert Marcuse.

Melalui teori kritik yang dikembangkan ini, Mazhab mencoba menghubungkan pengetahuan dengan praktis dalam kehidupan masyarakat. Lebih rinci lagi disebutkan oleh Jorgen Habermas yang mencoba menghubungkan pengetahuan dan praktis berdasarkan pada paradigma komunikasi melalui media massa.


Mahzab Baru Tentang Sosiologi

Mahzab memiliki tiga pandangan tentang sosiologi, yaitu sebagai berikut
  1. Difusionisme
    Difusionisme adalah penekanan pada pengaruh masyarakat individual yang saling bergantung serta meyakini, bahwa perubahan sosial terjadi karena sebuah masyarakat menyerap berbagai ciri budaya yang dimiliki masyarakat lain.
  2. Fungsionalisme
    Fungsionalisme adalah masyarakat sebagai suatu jaringan institusi yang memberikan perubahan pada suatu institusi melalui perubahan pada institusi lain.
  3. Strukturalisme
    Strukturalisme adalah penekanan struktur sosial sebagai sesuatu yang paling berpengaruh dalam masyarakat. Dan pandangan bahwa peran dan status sosial menentukan tingkah laku manusia.