Sifat-sifat Perubahan Sosial

Progress

Progress adalah sikap perubahan sosial yang membawa kemajuan terhadap masyarakat di mana kesejahteraan masyarakat meningkat.

Pada progress, perubahan yang terjadi sifatnya berupa
  1. Planned progress
  2. Unplanned progress

1. Planned Progress

Planned progress, adalah suatu kemajuan yang sengaja direncanakan dan dilakukan oleh masyarakat.

Contoh planned progress, seperti
  1. Program KB (Keluarga Berencana)
  2. Program listrik masuk desa
  3. Program intensifikasi pertanian
  4. Pembangunan jalur transportasi
  5. Perluasan jaringan telekomunikasi

Unplanned Progress

Unplanned progress adalah adanya kemajuan yang tidak direncanakan sebelumnya oleh masyarakat.

Contoh unplanned progress seperti meningkatnya kesuburan lahan pertanian karena lava yang dimuntahkan gunung berapi saat meletus.


Regress

Regress adalah perubahan sosial yang membawa kemunduran terhadap masyarakat.

Contoh regress seperti
  1. Peperangan
  2. Pemberontakan
  3. Konflik yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa

Ciri-ciri Perubahan Sosial

Ciri-ciri dari perubahan sosial adalah sebagai berikut
  1. Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, entah itu lambat atau cepat.
  2. Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial yang lain.
  3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang sifatnya sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.

Teori-Teori Perubahan Sosial

Teori perubahan sosial dibagi menjadi dua macam, yaitu teori klasik dan teori modern.


Teori Klasik

Teori klasik perubahan sosial terbagi lagi menjadi teori linear dan teori siklus.


Teori Linear

Teori linear adalah teori yang menyatakan bahwa perubahan dapat diarahkan pada suatu titik tujuan tertentu. Misalnya, perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang maju atau modern


Teori Siklus

Teori siklus memiliki beberapa pengertian, berikut adalah beberapa pengertian teori siklus menurut para ahli.

  1. Teori Siklus Menurut Oswald Spengler
    Menurut Oswald Spengler, setiap peradaban besar akan mengalami proses perubahan yang bertahap, dimulai dari kelahiran, pertumbuhan, dan akhirnya keruntuhan.
    Proses siklus disini memakan waktu sekitar seribu tahun.
  2. Teori Siklus Menurut Pitirim A. Sorokin (1889–1968)
    Menurut Pitirim A. Sorokin, semua peradaban besar itu berada dalam siklus tanpa akhir. Misalnya
    • Kebudayaan ideasional
      Kebudayaan ideasional adalah kebudayaan yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
    • Kebudayaan idealistis
      Kebudayaan idealistis adalah kebudayaan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati atau supranatural dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat ideal.
    • Kebudayaan sensasi
      Kebudayaan sensasi adalah kebudayaan di mana sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.
  3. Teori Siklus Menurut Arnold Toynbee
    Menurut Arnold Toynbee, teori siklus adalah teori tentang peradaban besar berada dalam siklus (kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan akhirnya kematian).

Teori Modern

Teori modern perubahan sosial terbagi lagi menjadi
  1. Teori evolusi
  2. Teori konflik
  3. Teori fungsionalis
  4. Teori modernisasi
  5. Teori struktural

Teori Evolusi

Terdapat tiga pandangan tentang teori evolusi, yaitu sebagai berikut
  1. Unilinear Theories of Evolution (Auguste Comte dan Herbert Spencer)
    Menurut Auguste Comte dan Herbert Spencer, manusia dan masyarakat termasuk di dalamnya kebudayaan mengalami perkembangan melalui tahap–tahap tertentu.
    Pada awalnya dari bentuk sederhana, kemudian berlanjut ke bentuk yang kompleks yang akhirnya sampai ke tahap kesempurnaan.
  2. Universal Theories of Evolution (Herbert Spencer)
    Menurut Herbert Spencer, masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu.
    Kebudayaan manusia mengikuti garis evolusi perkembangan dari kelompok homogen menuju heterogen baik sifat atau susunan masyarakatnya.
  3. Multilined Theories of Evolution
    Teori ini menekankan pada penelitian tentang tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
    Sebagai contoh penelitian tentang pengaruh perubahan sistem mata pencaharian dari berburu ke sistem pertanian terhadap sistem kekeluargaan dalam sebuah masyarakat.

Kelemahan dalam Teori Evolusi (Paul B. Horton dan Chester L. Hunt)
Terdapat tiga kelemahan dalam teori evolusi, yaitu
  • Data penunjang penentu tahapan-tahapan dalam masyarakat menjadi sebuah rangkaian seringkali tidak cermat. Itu artinya tahap perkembangan suatu masyarakat ditentukan sesuai dengan tahapan yang paling cocok dengan teori ini.
  • Urut-urutan dalam tahap-tahap perkembangan tidak sepenuhnya tegas, karena ada beberapa kelompok masyarakat yang dapat melampaui tahapan tertentu dan langsung menuju pada tahap berikutnya, dengan kata lain melompati suatu tahapan. Begitupun sebaliknya, ada kelompok masyarakat yang justru berjalan mundur, tidak maju seperti yang diinginkan oleh teori ini.
  • Pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial akan berakhir pada puncaknya ketika masyarakat telah mencapai kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya, sepertinya perlu ditinjau kembali.
    Karena jika perubahan memang merupakan sesuatu yang konstan, ini berarti bahwa setiap urutan tahapan perubahan akan mencapai titik akhir.

Teori Konflik (Karl Marx dan Ralf Dahrendorf)

Teori konflik menurut Karl Marx dan Ralf Dahrendorf menjelaskan tentang
  1. Setiap masyarakat terus-menerus berubah.
  2. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat.
  3. Setiap masyarakat biasanya berada dalam ketegangan dan konflik.
  4. Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap golongan yang satu oleh golongan yang lainnya.

Teori Fungsionalis (William Ogburn)

Teori fungsionalis menurut William Ogburn menjelaskan tentang
  • Setiap masyarakat relatif bersifat stabil.
  • Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat.
  • Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
  • Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama atau konsensus di kalangan anggota kelompok masyarakat.
  • Unsur yang berubah sangat cepat umumnya yang berhubungan dengan kebudayaan materiil, sedangkan unsur yang berubah secara perlahan atau lambat adalah unsur yang berhubungan dengan kebudayaan nonmateriil.
  • Terjadi ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan. Sehingga timbul kesenjangan sosial dalam masyarakat atau yang dikenal dengan istilah cultural lag.

Teori Modernisasi

Teori modernisasi menjelaskan tentang perubahan negara-negara berkembang mengikuti laju perkembangan negara yang maju.


Teori Struktural

Teori struktural menjelaskan tentang perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan reorganisasi dalam masyarakat.