Mengenal Desa, Kota, dan Urbanisasi

Desa

Pengertian Desa

Apa yang dimaksud dengan desa ?


Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang merupakan suatu kesatuan dengan memiliki pemerintahan sendiri untuk menciptakan suatu peraturan atau tata kehidupan yang dikepalai oleh kepala desa.

Ciri-Ciri Desa

Ciri-ciri yang dimiliki atau yang menandakan sebuah desa adalah
  1. Memiliki sistem perekonomian bersifat agraris
  2. Masih bergantung pada alam
  3. Hubungan kekerabatan antar masyarakat sangat kuat. Hal ini dapat dilihat pada budaya saling gotong royong.
  4. Minimnya sarana prasarana sehingga pembangunan menjadi lambat.
  5. Norma-norma masyarakatnya masih berlaku dan dianut. Norma-norma disini bisa berupa adat atau agama

Potensi Desa

Apa itu potensi desa ?


Potensi desa adalah kemampuan suatu desa dalam pemenuhan kebutuhan warganya.

Potensi desa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
  1. Potensi fisik
    Yang termasuk potensi fisik adalah
    • Manusia
    • Hewan dan tumbuhan
    • Air
    • Iklim
  2. Potensi nonfisik
    Yang termasuk potensi nonfisik adalah
    • Masyarakat desa
    • Lembaga masyarakat
    • Perangkat desa

Fungsi Desa

Desa menjadi bagian penting yang membantu menyokong serta penyuplai kebutuhan bagi penduduk kota. Kota akan mengalami kesulitan jika tidak ada desa.

Bantuan yang diberikan desa ke kota dapat berupa sumber bahan pangan, tenaga kerja, pusat industri kecil dan rumah tangga, dan sebagai daerah tujuan wisata.


Faktor Yang Mempengaruhi Pola Persebaran Desa

Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi pola persebaran desa. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Lokasi desa
  2. Iklim
  3. Kesuburan tanah
  4. Tata air
  5. Keadaan ekonomi
  6. Keadaan budaya

Pola Permukiman Desa

Terdapat tiga pola pemukiman desa, diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Memanjang
    Pola memanjang adalah masyarakat desa yang menetap sepanjang sungai, jalan, pantai, atau rel kereta api.
  2. Memusat atau Mengelompok
    Pola memusat atau mengelompok adalah masyarakat desa yang menetap pada daerah subur, sumber air, fasilitas umum.
  3. Menyebar
    Pola menyebar adalah masyarakat desa yang menetap di daerah karst atau pegunungan.

Klasifikasi Desa

Desa dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan potensi desa serta berdasarkan tingkat perkembangannya.


1. Desa Berdasarkan Potensi Desa

Berdasarkan potensi desa, desa dapat dibedakan menjadi desa yang
  1. Berpotensi rendah
    Desa berpotensi rendah memiliki ciri-ciri:
    • Topografi berbukit
    • Air sulit diperoleh
    • Pertanian dengan sistem tadah hujan
    • Lahan tidak subur
  2. Berpotensi sedang
    Desa berpotensi sendang miliki ciri-ciri:
    • Topografi tidak rata
    • Pertanian dengan sistem irigasi semiteknis
    • Lahan kurang subur
  3. Berpotensi tinggi
    Desa berpotensi tinggi memiliki ciri-ciri:
    • Topografi datar
    • Pertanian dengan sistem irigasi teknis
    • Lahan produktif

2. Desa Berdasarkan Tingkat Perkembangan

Berdasarkan tingkat persebarannya, desa dapat dibedakan menjadi
  1. Desa swadaya
  2. Desa swakarya
  3. Desa swasembada

a. Desa swadaya
Desa swadaya memiliki ciri-ciri sebagai berikut
  1. Lokasi terpencil dengan sedikit jumlah penduduk atau jarang
  2. Masih bergantung pada alam
  3. Memiliki topografi yang kasar sehingga produktivitas rendah (pertanian)
  4. Tingkat pendidikan penduduk masih rendah
  5. Masih terbatas akan sarana dan prasarana
  6. Memiliki adat istiadat masih kental
  7. Memiliki lembaga pemerintahan sederhana

b. Desa swakarya
Desa swakarya memiliki ciri-ciri sebagai berikut
  1. Memiliki tingkat perekonomian yang cukup maju dan beragam
  2. Memiliki tingkat pendidikan mayoritas tamat SD
  3. Mulai masuknya teknologi
  4. Memiliki adat istiadat mulai pudar atau longgar
  5. Memiliki lembaga pemerintahan yang mulai teratur atau berkembang

c. Desa swasembada
Desa swasembada memiliki ciri-ciri sebagai berikut
  1. Memiliki tingkat perekonomian yang sudah maju
  2. Mata pencaharian penduduk heterogen
  3. Rata-rata tingkat pendidikan dasar 9 tahun cukup tinggi
  4. Memiliki tingkat teknologi dan sarana prasarana yang memadai
  5. Modernisasi, muncul home industri
  6. Memiliki lembaga pemerintahan yang berjalan dengan baik

Kota

Apa itu kota ?


Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk dimana memiliki batas administrasi yang diatur dalam perundang-undangan serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan kehidupan perkotaan (menurut PP. nomor 2 tahun 1987).

Ciri Kota

Yang menjadi ciri khas dari kota adalah
  1. Sistem perekonomian yang nonagraris.
  2. Kehidupan masyarakatnya heterogen dan individualis.
  3. Norma serat adat istiadat mulai memudar.
  4. Pola pikir masyarakat realistis dan rasionalis.
  5. Sarana prasarana tersedia dan lengkap, seperti: pasar, per-tokoan, sarana olah raga, tempat parkir khusus, dan lain sebagainya.

Klasifikasi Kota

Kota dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu kota berdasarkan jumlah penduduk dan kota berdasarkan tingkat perkembangannya.


1. Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk

Berdasarkan jumlah penduduk yang dimilikinya, kota dapat dibedakan menjadi
  1. Kota kecamatan
    Kota kecamatan adalah kota dengan jumlah penduduk sekitar 3.000 hingga 20.000 orang.
  2. Kota kecil
    Kota kecil adalah kota dengan jumlah penduduk sekitar 20.000 hingga 200.000 orang.
  3. Kota sedang
    Kota sedang adalah kota dengan jumlah penduduk sekitar 200.000 hingga 500.000 orang.
  4. Kota besar
    Kota besar adalah kota dengan jumlah penduduk sekitar 500.000 hingga 1.000.000 orang.
  5. Kota metropolitan
    Kota metropolitan adalah kota dengan jumlah penduduk sekitar 1.000.000 hingga 5.000.000 orang.
  6. Kota megapolitan
    Kota megapolitan adalah kota dengan jumlah penduduk berada di atas 5.000.000 orang.

2. Berdasarkan Tingkat Perkembangan Kota

Berdasarkan tingkat perkembangannya, maka dapat dibedakan menjadi tahap
  1. Tahap Eopolis
    Yang pertama adalah tahap eopolis, tahap ini dimana desa yang sudah mulai teratur dan mengarah ke kota.
  2. Tahap Polis
    Tahap polis adalah tahap dimana kota bercirikan agraris
  3. Tahap Metropolis
    Tahap metropolis adalah tahap dimana perpindahan sudah mulai ke arah industri
  4. Tahap Megapolis
    Tahap megapolis adalah tahap gabungan beberapa metropolis
  5. Tahap Tiranopolis
    Tahap tiranopolis adalah tahap dimana adanya kejahatan dan kekacauan
  6. Tahap Nekropolis
    Tahap nekropolis adalah dimana sebuah kota menjadi kota mati

Fungsi Kota

Berikut ini adalah fungsi dari kota,
  1. Sebagai pusat kegiatan penduduk
  2. Sebagai pusat pemasaran dan kegiatan ekonomi
  3. Sebagai pusat pelayanan sosial, politik, dan budaya
  4. Sebagai pusat pendorong perkembangan daerah dan nasional
  5. Sebagai pusat penyediaan fasilitas penunjang pertumbuhannya dan daerah belakangnya

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kota

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perkembangan sebuah kota, faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Faktor alamiah
    Yang termasuk dalam faktor alamiah yang mempengaruhi perkembangan suatu kota adalah
    • Lokasi
    • Fisiografi
    • Kekayaan alam
  2. Faktor Sosial
    Yang termasuk dalam faktor sosial perkembangan suatu kota adalah penduduk dan kebijaksanaan pemerintah.

Perkembangan Kota

Terdapat tiga teori yang menjelaskan tentang perkembangan kota, diantaranya adalah sebagai berikut.


1. Teori konsentris (Ernest W. Burgess)

Teori konsentris berpendapat bahwa perkembangan kota dimulai dari pusatnya yang meluas ke wilayah yang jauh dari pusat akibat peningkatan penduduk. Kala itu Ernest W. Burgess melakukan penelitian pada Kota Chicago pada tahun 1923.


Teori konsentris oleh Ernest W. Burgess

2. Teori sektoral (Homer Hoyt)

Teori sektoral dicetuskan oleh Homer Hoyt. Menurut teori sektoral dikatakan bahwa unit-unit kegiatan di dalam perkotaan tidak mengikuti zona-zona teratur secara konsentris, namun membentuk sektor-sektor yang memiliki sifat lebih bebas.


Teori sektoral oleh Homer Hoyt

3. Teori Inti Berganda (Harris dan Ullman)

Teori inti berganda atau multiple nuclei model adalah model ekologi kota yang dicetuskan oleh Chauncy Harris dan Edward Ullman pada tahun 1945.

Dalam artikel yang dibuat oleh Chauncy Harris dan Edward Ullman berjudu The Nature of Cities disebutkan bahwa kota-kota modern memiliki pusat bidang usaha, kawasan industri dan lain sebagainya.


Teori Inti Berganda oleh Harris dan Ullman

Interaksi Desa-Kota

Interaksi desa-kota adalah suatu hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara desa dengan kota yang dapat menghasilkan kenampakan, masalah, dan fenomena baru.


Faktor Penyebab Interaksi

Terdapat tiga hal yang menjadi penyebab adanya interaksi desa dan kota, yaitu
  1. Adanya wilayah yang saling melengkapi
  2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi
  3. Adanya kemudahan untuk berpindah

Zona Interaksi Desa-Kota (Bintarto)


Zona Interaksi Desa-Kota Bintarto
Penjelasan:
  1. City
    City merupakan pusat kota
  2. Suburban atau Subdaerah perkotaan
    Suburban atau subdaerah perkotaan adalah wilayah yang berdekatan dengan pusat kota, tempat tinggal penglaju atau commuter
  3. Suburban Fringe atau Jalur Tepi
    Suburban fringe atau jalur tepi adalah wilayah peralihan desa ke kota, dilingkari subdaerah perkotaan
  4. Urban Fringe atau Jalur Tepi Daerah Perkotaan
    urban fringe atau jalur tepi daerah perkotaan adalah wilayah paling luar. Merupakan batas wilayah terluar kota, sifat-sifatnya mirip dengan kota kecuali city
  5. Rural Urban Fringe atau Jalur Batas Desa-Kota
    Rural urban fringe atau jalur batas desa-kota adalah wilayah antara desa-kota, dan merupakan pola penggunaan lahan campuran pertanian dan non-pertanian.
  6. Rural
    Rural adalah daerah perdesaan.

Pengaruh Interaksi Desa-Kota

1. Pengaruh Positif Interaksi Desa-Kota

Beberapa pengaruh positif interaksi antar desa dan kota adalah sebagai berikut
  1. Wilayah perdesaan semakin terbuka
  2. Masuknya teknologi ke desa
  3. Mulai berkembangnya lembaga pendidikan di desa
  4. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat

2. Pengaruh Negatif Interaksi Desa-Kota

Beberapa pengaruh negatif interaksi antar desa dan kota adalah sebagai berikut
  1. Arus urbanisasi tidak bisa dibendung
  2. Muncul kawasan kumuh
  3. Menyempitnya areal pertanian di desa karena adanya investasi penduduk kota
  4. Dominasi kebudayaan kota di desa

Urbanisasi

Apa yang dimaksud dengan urbanisasi ?


Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke kota.

Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi

Faktor penyebab terjadinya urbanisasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor penarik (pull factor) pada kota dan faktor pendorong (push factor) pada desa.


1. Faktor Penarik (pull factor)

Yang termasuk dalam faktor penarik atau pull factor dari kota adalah
  1. Kesempatan kerja
  2. Upah lebih besar
  3. Fasilitas lebih lengkap
  4. Pusat pemerintahan
  5. Pemasaran hasil produksi

2. Faktor Pendorong (push factor)

Yang termasuk dalam faktor pendorong atau push factor dari desa adalah
  1. Sempitnya lahan pertanian
  2. Penghasilan rendah
  3. Minim fasilitas
  4. Keinginan untuk hidup lebih layak
  5. Alasan pendidikan
  6. Tekanan adat istiadat

Dampak Dari Urbanisasi

1. Dampak Urbanisasi Untuk Kota

  1. Dampak Positif
    Dampak positif urbanisasi bagi kota adalah berkembangnya kota dan tersedianya tenaga kerja
  2. Dampak Negatif
    Dampak negatif urbanisasi bagi kota adalah
    • Meningkatnya kriminalitas
    • Berkembangnya kawasan kumuh
    • Pengangguran bertambah
    • Kepadatan penduduk tinggi
    • Kemacetan lalu-lintas

2. Dampak Urbanisasi Untuk Desa

Terdapat tiga dampak dari urbanisasi pada desa, yaitu
  1. Tenaga kerja untuk pertanian berkurang
  2. Desa sulit berkembang
  3. Produktivitas pertanian menurun