Mengetahui Teori Terbentuknya Tata Surya dan Pusat Tata Surya, Apa Saja Yang Ada Di Tata Surya, Perbedaan Rotasi dan Revolusi, dan Lapisan dan Teori Terbentuknya Bumi
Teori Terbentuknya Tata Surya
Terdapat lima teori terbentuknya tata surya, teori-teori tersebut adalah sebagai berikut.
1. Teori kabut oleh Immanuel Kant
Teori yang pertama dikenal sebagai teori kabut oleh Immanuel Kant. Teori kabut menjelaskan bahwa pada awalnya terdapat gumpalan kabut yang lama-kelamaan di bagian tengahnya membentuk gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari dan planet lainnya.
2. Teori planetesimal oleh Thomas Chamberlin
Teori berikutnya adalah teori planetesimal oleh Thomas Chamberlin. Teori planetesimal menjelaskan bahwa matahari telah ada pada awalnya, kemudian ada bintang yang mendekat dan terjadilah penarikan massa matahari oleh bintang tersebut.
Massa matahari yang terhambur saat itulah yang nantinya membentuk sebuah planet.
3. Teori pasang surut oleh Jeans dan Jefreys
Teori berikutnya disebut Teori pasang surut oleh Jenas dan Jefreys. Teori pasang surut hampir sama dengan teori planetesimal, namun disini yang membedakan adalah massa matahari yang tertarik bintang membentuk tonjolan dan membeku yang nantinya menjadi planet.
4. Teori awan debu oleh Weizsaeker dan Kniper
Teori berikutnya adalah teori awan debu oleh Weizsaeker dan Kniper.
Menurut teori awan debut, tata surya berasal dari gumpalan gas dan debu yang membentuk cakram di bagian tengah dan tipis di pinggirnya.
Bagian tengah membentuk matahari dikarenakan menekan sehingga menjadi panas dan pijar. Sedangkan bagian pinggirnya membentuk planet karena berputar dengan cepat.
5. Teori nebula oleh Laplace
Teori terakhir adalah teori nebula oleh Laplace. Teori nebula menjelaskan bahwa tata surya berasal dari gumpalan gas yang bersuhu tinggi dan berputar dengan sangat cepat sampai sebagian darinya terlempar dan membeku membentuk planet.
Teori Terbentuknya Pusat Tata Surya
Terdapat tiga teori yang menjelaskan tentang bagaimana terbentuknya pusat tata surya. Ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut.
1. Teori geosentris oleh Ptolomeus
Teori geosentris dicetuskan oleh Ptolomeus. Teori geosentris menjelaskan bahwa semua benda angkasa termasuk matahari beredar mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya atau bumi menjadi porosnya.
2. Teori heliosentris oleh Copernicus
Teori kedua adalah teori heliosentris oleh Copernicus. Pada teori heliosentris dijelaskan bahwa matahari merupakan pusat tata surya dan planet-planet mengelilingi matahari.
3. Hukum Kepler
Teori terakhir adalah teori hukum kepler, teori ini ada tiga macamnya, yaitu sebagai berikut.- Hukum Kepler I
Hukum kepler pertama (Kepler I) menjelaskan bahwa semua planet beredar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elips dan matahari berada di salah satu titik apinya. - Hukum Kepler II
Hukum kepler kedua (Kepler II) menjelaskan bahwa dalam periode yang sama, garis hubung antara matahari dengan planet membentuk bidang-bidang yang sama luasnya. - Hukum Kepler III
Hukum kepler ketiga (Kepler III) menjelaskan bahwa pangkat dua periode sebuah planet mengelilingi matahari, berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke matahari.
Mengenal Tata Surya dan Benda Angkasa
Benda-benda yang terdapat di angkasa atau tata surya adalah sebagai berikut.- Galaksi Bimasakti (Milkyway)
Galaksi bimasakti atau milkyway mencakup- Matahari
- Planet dalam, seperti Merkurius, Venus, Bumi
- Planet luar, seperti Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
- Bintang
Bintang merupakan benda langit yang mengeluarkan cahaya-nya sendiri - Komet
Komet adalah bintang yang memiliki ekor - Meteor
Meteor adalah pecahan planet atau bintang yang melayang-layang di angkasa
Perbedaan Revolusi dan Rotasi
Revolusi
Apa yang dimaksud dengan revolusi ?
Revolusi adalah periode sebuah planet atau waktu yang diperlukan bagi sebuah planet untuk mengelilingi matahari.
Kala revolusi bumi adalah satu tahun, tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik.
Yang terjadi atau disebabkan oleh revolusi bumi adalah- Perbedaan panjang siang dan malam
- Pergantian musim
- Gerak semu tahunan matahari
Rotasi
Apa yang dimaksud dengan rotasi ?
Rotasi adalah periode perputaran sebuah planet pada porosnya.
Kala rotasi bumi adalah 24 jam.
Yang terjadi atau disebabkan dari rotasi bumi adalah- Terjadinya siang dan malam
- Peredaran semu benda angkasa
- Perbedaan waktu
- Pembelokan arah angin
Teori Terbentuknya Bumi
Berikut ini adalah beberapa teori tentang terbentuknya bumi. Teori-teori itu adalah sebagai berikut.
1. Teori Apungan dan Pergeseran Benua
Teori pertama adalah teori apungan dan pergeseran benua. Teori ini menjelaskan bahwa semua benua berasal dari satu daratan yang disebut pangea yang kemudian terpecah karena pergeseran yang terjadi secara perlahan ke arah ekuator dan barat benua.
Teori Apungan dan Pergeseran Benua ini dikemukakan oleh Wagener dengan argumentasi sebagai berikut- Sebagian belahan bumi selatan tertutup oleh es. Hal ini terlihat dari benua Afrika Selatan, India, dan Selandia baru yang tertutup oleh es.
- Kesamaan struktur geologi batuan di Eropa Barat dengan Amerika Utara, dan Afrika Barat dengan Afrika bagian selatan timur
- Greenland semakin mendekat ke Amerika Utara
2. Teori Kontraksi
Teori kontraksi menjelaskan bahwa bumi mengalami penyusutan dan pengkerutan karena pendinginan. Dan dalam kurun waktu yang lama akan terbentuk pegunungan dan lembah.
Teori Kontraksi dikemukakan oleh Descartes.
3. Teori Pegunungan dan Hubungannya Satu Sama Lain
Teori pegunungan dan hubungannya satu sama lain adalah teori yang menjelaskan bahwa bumi terbentuk bukan karena bencana alam.
Teori pegunungan dan hubungannya satu sama lain ini dikemukakan oleh Edwar Suess.
4. Teori James Dana
Teori James dana adalah teori yang menjelaskan tentang pemandangan alam yang terjadi akibat pelapukan dan erosi.
Lapisan Bumi
Lapisan bumi terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut.
1. Kerak Bumi atau Litosfer
Ciri-ciri atau sifat kerak bumi (litosfer) adalah sebagai berikut- Merupakan Lapisan terluar
- Terdiri dari batuan: lapisan silisium dan aluminium (SiAl) dan lapisan silisium dan magnesium (SiMg)
- Memiliki ketebalan ± 1.200 km, berat jenis 2,8 gram/cm3
- Terdiri dari kerak benua dan kerak samudera
2. Mantel atau Astenosfer
Ciri-ciri atau sifat mantel(Astenosfer) adalah sebagai berikut- Letaknya berada di bawah litosfer
- Memiliki ketebalan ± 1.700 km, berat jenis 5 gram/cm3
- Berwujud bahan cair dan berpijar
- Bersuhu 2.000o C
3. Inti Bumi atau Barisfer
Ciri-ciri atau sifat inti bumi(Barisfer) adalah sebagai berikut- Berbahan padat dan tersusun dari campuran nikel dan besi (NiFe)
- Memiliki jari-jari 3.470 km
- Memiliki inti dalam yang padat, bersuhu ± 4.500o C, dan berdiameter 2.740 km
- Memiliki inti luar yang cair, bersuhu ± 2.200o C, dan memiliki tebal 2.000 km