Pengertian dan Bentuk Pembentuk Litosfer, Tenaga Pembentuk Muka Bumi, dan Mengenal Bentuk-Bentuk Gunung Api

Pengertian Litosfer

Litosfer adalah lapisan terluar dari kulit bumi sering disebut sebagai kerak bumi. Litosfer memiliki ketebalan ± 1.200 km dan terdiri atas lapisan Silisium dan Aluminium (SiAl) serta Silisium dan Magnesium (SiMg).


Batuan Pembentuk Litosfer

Terdapat tiga macam batuan pembentuk litosfer, yaitu batuan beku, batuan sendimen, dan batuan metamorf. Berikut penjelasan tentang ketiga batuan pembentuk litosfer tersebut.


1. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena membekunya magma yang keluar akibat proses pendinginan.

Terdapat tiga macam batuan beku, yaitu sebagai berikut
  1. Batuan beku dalam (abisis, plutonis)
    Batuan beku dalam adalah batuan hasil pembekuan magma di dalam kulit bumi. Contohnya seperti batu granit, diorit, gabro.
  2. Batuan beku korok (hypoabisis)
    Batuan beku korok adalah batuan hasil pembekuan magma di celah-celah atau retakan bumi. Contohnya seperti batu granit porfirit, seinit porfirit.
  3. Batuan beku luar (effusif)
    Batuan beku luar adalah batuan hasil pembekuan magma setelah mencapai permukaan. Contohnya seperti andesit, basalt, riolit, obsidian.

2. Batuan Sedimen

Batuan sendimen adalah batuan yang terbentuk karena terjadinya pelapukan batuan yang kemudian terendapkan hingga membentuk batuan.

Batuan sendimen dapat dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut.


Batuan Sendimen Berdasarkan Proses Terjadinya

Berdasarkan proses terjadinya, bantuan sendimen dapat dibedakan menjadi
  1. Sedimen Klastik atau Mekanik
    Sendimen klastik atau mekanik adalah sendimen yang diangkut dari tempat asal kemudian diendapkan tanpa mengalami proses kimiawi.
    Contoh sendimen klastik atau mekanik adalah batu breksi (kerikil dengan sudut tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut tumpul), pasir.
  2. Sedimen Kimiawi
    Sendimen kimiawi adalah sendimen endapan hasil dari pelarutan kimiawi.
    Contoh sendimen kimiawi adalah gips dan batu garam.
  3. Sedimen Organik
    Sendimen organik adalah sendimen yang dipengaruhi unsur organik.
    Contoh sendimen organik adalah batu bara dan batu gamping.

Batuan Sendimen Berdasarkan Tenaga Pengangkutnya

Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sendimen dapat dibedakna menjadi
  1. Sedimen Aquatis
    Sendimen aquatis adalah sendimen yang diendapkan oleh air.
    Contoh sendimen aquatis adalah batu pasir dan lumpur.
  2. Sedimen Aeolis
    Sendimen aeolis adalah sendimen yang diendapkan oleh angin.
    Contoh sendimen aeolis adalah tanah loss dan pasir.
  3. Sedimen Glasial
    Sendimen glasial adalah sendimen yang terbentuk dari tenaga gletser.
    Contoh sendimen glasial adalah morena dan tanah lim.
  4. Sedimen Marine
    Sendimen marine adalah sendimen yang terbentuk oleh air laut.
    Contoh sendimen marine adalah delta.

Batuan Sendimen Berdasarkan Tempat Diendapkannya

Berdasarkan tempat diendapkannya, bantuan sendimen dapat dibedakan menjadi
  1. Sedimen Teritis
    Sendimen teritis adalah sendimen di darat.
    Contoh sendimen teritis adalah tanah loss, batu tuff, dan breksi
  2. Sedimen Fluvial
    Sendimen fluvial adalah sendimen di dasar sungai.
    Contoh sendimen fluvial adalah pasir
  3. Sedimen Marine
    Sendimen marine adalah sendimen di dasar laut.
    Contoh sendimen marine adalah batu karang dan batu garam
  4. Sedimen Palludal atau Limnis
    Sendimen palludal atau limnis adalah sendimen di rawa atau danau.
    Contoh sendimen palludal atau limnis adalah gambut dan tanah lim
  5. Sedimen Glasial
    Sendimen glasial adalah sendimen di daerah es.
    Contoh sendimen glasial adalah batu morena
  6. Sedimen Marginal
    Sendimen marginal adalah sendimen di pantai

3. Batuan Metamorf atau Malihan

Batuan metamorf atau malihan adalah jenis batuan beku endapan yang telah berubah sifatnya, akibat pengaruh suhu tinggi, tekanan, dan waktu.

Terdapat tiga macam atau jenis batu metamorf atau malihan, yaitu
  1. Batuan Metamorf Kontak
    Batuan metamorf kontak adalah batuan yang terbentuk karena adanya kontak atau pengaruh suhu tinggi atau dekat dengan magma.
    Contoh batuan metamorf kontak adalah batu pualam (marmer) dari batu kapur
  2. Batuan Metamorf Dinamo
    Batuan matamorf dinamo adalah batuan yang terbentuk karena adanya tekanan lapisan di atasnya dalam waktu lama.
    Contoh batuan metamorf dinamo adalah batu sabak dari tanah liat antrasit.
  3. Batuan Metamorf Pneumatolistis
    Batuan metamorf pneumatolistis adalah batuan yang terbentuk karena pengaruh suhu tinggi, tekanan di sekitarnya dan waktu yang lama serta masuknya unsur lain.
    Contoh batuan metamorf pneumatolistis adalah batu permata dan intan

Tenaga Pembentuk Muka Bumi

Ada dua jenis tenaga pembentuk muka bumi, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.


1. Tenaga Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi.

Tenaga endogen sendiri meliputi tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi.


a. Tektonisme

Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi baik mendatar maupun vertikal yang menyebabkan perubahan pada muka bumi.

Secara umum, tenaga endogen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
  1. Epirogenesa
    Epirogenesa adalah pengangkatan dan penurunan benua yang relatif lambat pada areal yang sangat luas. Ada dua macam tipe epirogenesa, yaitu
    1. Epirogenesa Positif
      Epirogenesa positif adalah turunnya permukaan bumi seolah-olah permukaan laut menjadi naik.
    2. Epirogenesa Negatif
      Epirogenesa negatif adalah naiknya permukaan bumi seolah-olah permukaan laut menjadi turun.
  2. Orogenesa
    Orogenesa adalah peristiwa terbentuknya lipatan, patahan, dan rekahan yang relatif cepat pada areal yang sempit.

b. Vulkanisme

Vulkanisme merupakan peristiwa naiknya magma dari perut bumi.

Vulkanisme sering disebut sebagai intrusi magma bila naiknya magma masih berada di dalam lapisan kulit bumi, sedangkan disebut ekstrusi magma bila naiknya magma sudah mencapai permukaan.

Terdapat beberapa bentuk intrusi magma, yaitu sebagai berikut
  1. Batolit
    Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dapur magma
  2. Lakokit
    Lakokit terbentuk ketika magma menerobos lapisan kulit bumi dan mendesak lapisan atasnya, berbentuk cembung dan datar di bawahnya.
  3. Sill
    Sill terbentuk ketika magma masuk di antara dua lapisan dan membeku membentuk lempeng memanjang.
  4. Diatrema
    Diatrema terbentuk ketika magma yang membeku pada pipa atau gang, berbentuk silinder memanjang dari dapur magma ke mulut kawah.
  5. Gang (korok)
    Gang atau korok terbentuk ketika magma yang memotong lapisan kulit bumi dengan bentuk pipa atau lempeng setelah membeku.
  6. Apofisa
    Apofisa adalah cabang gang.
Terdapat beberapa bentuk ekstrusi magma, yaitu sebagai berikut
  1. Erupsi berdasarkan letusan
    • Erupsi eksplosif
      Erupsi eksplosif terjadi ketika keluarnya magma dan menimbulkan ledakan.
    • Erupsi efusif
      Erupsi efusif terjadi ketika magma yang keluar hanya meleleh.
  2. Erupsi berdasarkan bentuk lubang
    • Erupsi linear
      Erupsi linear adalah erupsi yang terjadi pada lubang yang memanjang.
    • Erupsi sentral
      Erupsi sentral adalah peristiwa dimana magma keluar melalui lubang yang kecil.
    • Erupsi areal
      Erupsi areal adalah erupsi yang membentuk kawah yang sangat luas.

c. Gempa Bumi atau Seisme

Gempa bumi atau seisme adalah getaran kulit bumi yang diakibatkan dari pelepasan energi dari dalam bumi.

Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi atau seisme dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Gempa Tektonik
    Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat tenaga tektonik seperti pergeseran sesar, tumbukan lempeng.
  2. Gempa Vulkanik
    Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi sebelum, sedang, dan sesudah letusan gunung berapi.
  3. Gempa Runtuhan
    Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat dislokasi dalam perut bumi.

Gempa berdasarkan episentrumnya, yaitu:
  1. Gempa Linier
    Gempa linier adalah gempa yang berbentuk garis
  2. Gempa Sentral
    Gempa sentral adalah gempa yang berbentuk titik

Gempa berdasarkan letak hiposentrum, yaitu:
  1. Gempa Dangkal
    Gempa dangkal adalah gempa yang letak hiposentrumnya < 100 km
  2. Gempa Menengah
    Gempa menengah adalah gempa yang letak hiposentrumnya 100 – 300 km
  3. Gempa Dalam
    Gempa dalam adalah gempa yang letak hiposentrumnya > 300 km

Gempa berdasarkan jarak hiposentrumnya, yaitu:
  1. Gempa Lokal
    Gempa lokal adalah gempa yang jarak hiposentrumnya < 10.000 km
  2. Gempa Jauh
    Gempa jauh adalah gempa yang jarak hiposentrumnya ± 10.000 km
  3. Gempa Sangat Jauh
    Gempa sangat jauh adalah gempa yang letak hiposentrumnya > 10.000 km

Jenis gempa berdasarkan letak episentrumnya, yaitu
  1. Gempa Laut
    Gempa laut adalah gempa yang terjadi di dasar laut
  2. Gempa Darat
    Gempa darat adalah gempa yang terjadi di darat

Cara menentukan letak episentrum adalah sebagai berikut:

∆ = {(S – P) – 1}.1 megameter
Keterangan :
∆ adalah jarak episentrum ke stasiun pencatat
S adalah waktu pencatatan gelombang sekunder
P adalah waktu pencatatan gelombang primer
1 megameter = 1.000 km

2. Tenaga Eksogen

Tenage eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi.

Contoh atau yang termasuk dalam tenaga eksogen adalah sebagai berikut.


a. Pelapukan

Pelapukan adalah penghancuran massa batuan yang dipengaruhi oleh struktur batuan, iklim, topografi, dan faktor biologis.

Pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga macam atau jenis, yaitu
  1. Pelapukan Mekanik
    Pelapukan mekanik adalah pelapukan yang terjadi karena pengaruh tenaga eksogen (bisa berupa: suhu, sinar matahari, curah hujan) yang berulang-ulang dalam waktu yang lama.
  2. Pelapukan Kimiawi
    Pelapukan kimiawi adalah penghancuran batuan yang terjadi melalui proses kimiawi.
  3. Pelapukan Organik
    Pelapukan organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh tumbuhan, hewan, dan manusia.

b. Pengikisan atau Erosi

Pengikisan atau erosi adalah peristiwa terlepasnya materi batuan oleh tenaga pengikis (seperti: air, angin, gletser).

Ada beberapa bentuk dari pengikisan atau erosi, diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Ablasi
    Ablasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh air yang mengalir.
    Terdapat beberapa jenis ablasi ini, diantaranya adalah
    1. Erosi Percik (splash erosion)
      Erosi percik adalah erosi yang terjadi karena percikan air (hujan).
    2. Erosi Lembar (sheet erosion)
      Erosi lembar adalah erosi yang terjadi karena merata menguras unsur hara dalam tanah.
    3. Erosi Alur (rill erosion)
      Erosi alur adalah erosi yang menyebabkan terbentuk alur searah (lereng).
    4. Erosi Parit (gully erosion)
      Erosi parit adalah erosi yang menyebabkan terbentuknya parit V atau parit U yang tidak hilang.
  2. Abrasi
    Abrasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh air laut
  3. Eksarasi
    Eksarasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh es atau gletser
  4. Deflasi
    Deflasi adalah pengikisan yang disebabkan oleh angin

c. Pengendapan

Pengendapan adalah peristiwa pelapukan batuan. Sama seperti batuan pembentuk litosfer yaitu batuan sedimen.


Mengenal Bentuk Muka Bumi

Pada dasarnya bumi tersusun dari daratan dan lautan. Disini kita akan melihat bentuk relief daratan dan lautan yang mempengaruhi bentuk muka bumi.


1. Relief Daratan

Yang termasuk dalam relief daratan pembentuk muka bumi adalah sebagai berikut.
  1. Gunung
  2. Pegunungan
  3. Dataran tinggi atau plato yang tingginya antara 200 – 700 m
  4. Peneplain atau pegunungan yang hampir datar
  5. Dataran rendah: < 200 m
  6. Bukit dan lembah

2. Relief Dasar Laut

Yang termasuk dalam relief dasar laut pembentuk muka bumi adalah sebagai berikut.
  1. Paparan benua atau continental shelf
    Paparan benua atau continental shelf adalah dataran yang sempit pada dasar laut, kedalaman ± 200 m.
  2. Continental slop
    Continental slop berbatasan dengan continental shelf, dan berupa dataran luas.
  3. Punggung laut atau ridge
    Punggung laut atau ridge adalah dasar laut yang kanankirinya berupa laut dalam.
  4. Lubuk atau basin laut
    Lubuk atau basin laut adalah dasar laut yang dalam.
  5. Palung atau trench
    Palung atau trench adalah lembah dasar laut.
  6. Gunung laut
    Gunung laut adalah gunung yang muncul di permukaan laut.
  7. Ambang laut
    Ambang laut adalah bukit di dasar laut.

Mengenal Bentuk Gunung Api

Terdapat beberapa macam bentuk gunung api, umumnya dapat digolongkan berdasarkan sifat erupsi dan tipe letusannya.


1. Bentuk Gunung Api Berdasarkan Sifat Erupsinya

Berdasarkan sifat erupsinya, gunung api dapat dibedakan menjadi
  1. Gunung api perisai
    Gunung api perisai memiliki ciri-ciri sebagai berikut
    • Sangat landai seperti perisai
    • Lava yang dikeluarkan sangat cair
    • Tekanan gas rendah
    • Dapur magma dangkal
    • Magma keluar secara efusif atau meleleh
    Contoh gunung api perisai adalah Gunung Kilanea, Gunung Mauna Loa, Gunung Mauna Kea (Kep. Hawaii)
  2. Gunung api maar
    Gunung api maar memiliki ciri-ciri sebagai berikut
    • Letusan hanya sekali
    • Material letusan membentuk tanggul di sekitar kepundan sehingga terbentuk danau
    • Bersifat eksplosif
    Contoh gunung api maar adalah Ranu Klakah (lereng Gunung Lamongan), Danau Eifel (Perancis)
  3. Gunung api strato
    Gunung api strato memiliki ciri-ciri sebagai berikut
    • Berbentuk kerucut, badannya berlapis
    • Letusan dan lelehan silih berganti
    • Material hasil erupsi tertimbun di sekitar kepundan
    • Paling banyak di dunia dan Indonesia
    Contoh gunung api starto adalah Gunung Kerinci, Gunung Pangrango, dan Gunung Merbabu.

2. Gunung Berapi Berdasarkan Tipe Letusan

Berdasarkan tipe letusan-nya, gunung api dapat dibedakan menjadi
  1. Tipe Hawai
    Ciri-ciri gunung berapi tipe hawai adalah sebagai berikut
    • Letusan berupa letupan dan lelehan
    • Dapur magma dangkal
    • Tekanan gas rendah dan lava cair
  2. Tipe Stromboli
    Ciri-ciri gunung berapi tipe stromboli adalah sebagai berikut
    • Letusan berupa letupan dan lelehan
    • Tekanan gas sedang
    • Meletus secara periodik
    • Mengeluarkan lava disertai bom dan lapili
    Contoh gunung tipe stromboli adalah Gunung Raung (Jatim), Gunung Stromboli
  3. Tipe Vulkano
    Gunung berapi tipe vulkano dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu
    • Vulkano Lemah
      Vulkano lemah memiliki ciri-ciri sebagai berikut
      • Tekanan gas sedang
      • Dapur magma dangkal
      • Letusan mengeluarkan material padat
      Contoh vulkano lemah seperti Gunung Bromo, Gunung Semeru
    • Vulkano Kuat
      Vulkano kuat memiliki ciri-ciri sebagai berikut
      • Tekanan gas tinggi
      • Dapur magma dalam
      • Letusan kuat
  4. Tipe Merapi
    Ciri-ciri gunung berapi tipe merapi adalah sebagai berikut
    • Letusan berupa hembusan gas
    • Lava kental
    • Dapur magma dangkal
    • Tekanan gas rendah
  5. Tipe st. vincent
    Ciri-ciri gunung berapi tipe stromboli adalah sebagai berikut
    • Lava cair liat
    • Letusan hebat
  6. Tipe pelle
    Ciri-ciri gunung berapi tipe pelle adalah sebagai berikut
    • Sumbat kawah tinggi
    • Dapur magma dalam
    • Tekanan gas tinggi
    • Memancarkan gas pijar bersuhu 200o C
    Contoh gunung berapi tipe pelle adalah Gunung Montagna Pelle (Amerika Tengah)
  7. Tipe perret
    Ciri-ciri gunung berapi tipe perret adalah sebagai berikut
    • Letusan paling hebat
    • Dapur magma sangat dalam
    • Tekanan gas sangat tinggi
    • Lava kental
    Contoh gunung tipe perret adalah Gunung Krakatau (1883)