Pengertian Industri, Klasifikasi Industri, Orientasi Industri, Faktor Penentu Lokasi Industri, dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri

Pengertian Industri

Apa itu industri ?


Industri adalah suatu proses produksi yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.

Klasifikasi Industri

Industri Berdasarkan Modal dan Tenaga Kerja

Berdasarkan modal dan tenaga kerja yang dimilikinya, maka industri dapat dibedakan menjadi
  1. Industri rumah tangga
    Industri rumah tangga adalah jenis industri bermodal kecil, dimana tenaga kerja-nya dari keluarga atau kurang dari 4 orang.
  2. Industri kecil
    Industri kecil adalah jenis industri yang modalnya lebih besar dari industri rumah tangga, dan memiliki tenaga kerja berkisar 5 hingga 9 orang.
  3. Industri sedang
    Industri sedang adalah jenis industri yang modalnya lebih besar dari industri kecil, dan memiliki tenaga kerja berkisar 20 hingga 99 orang.
  4. Industri besar
    Industri besar adalah jenis industri yang memilik modal besar, memiliki tenaga kerja di atas 100 orang, dan menggunakan teknologi modern.

Industri Berdasarkan Bahan Baku

Berdasarkan bahan baku yang dimilikinya, maka industri dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
  1. Industri ekstraktif
    Industri ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya langsung dari alam
  2. Industri non-ekstraktif
    Industri non-ekstraktif adalah industri yang menggunakan bahan baku yang tidak didapat langsung dari alam atau perantara atau industri lain.
  3. Industri fasilitatif
    Industri fasilitatif adalah industri yang bertindak sebagai penjual jasa.

Industri Berdasarkan Proses Produksi

Berdasarkan proses produksinya, industri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
  1. Industri hulu
    Industri hulu adalah industri yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi.
  2. Industri hilir
    Industri hilir adalah industri yang mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi.

Orientasi Industri

Terdapat tiga orientasi Industri, yaitu
  1. Industri yang berorientasi pada bahan baku
    Jenis industri ini menggunakan bahan baku mudah rusak, berat, dan biaya angkut yang mahal.
  2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja
    Jenis industri ini menyediakan upah, ketersediaan, kualitas, usia produktif, fasilitas, dan undang-undang.
  3. Industri yang berorientasi pada pasar
    Jenis industri ini memiliki hasil produksi yang lebih berat atau besar dari bahan baku, bahan baku yang digunakan juga mahal dan awet.

Faktor-Faktor Penentu Lokasi Industri

Faktor-Faktor penentu lokasi industri diantaranya adalah
  1. Ketersediaan bahan baku
  2. Jarak dengan konsumen dan biaya angkut
  3. Modal dan tenaga kerja
  4. Sarana transportasi
  5. Kondisi ekonomi dan teknologi
  6. Kemiringan lereng
  7. Iklim dan ketersediaan air
  8. Peraturan pemerintah

Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)

Berikut ini adalah beberapa wilayah yang dijadikan sebagai pusat pertumbuhan industri.
  1. Wilayah pusat pertumbuhan industri di Sumatera bagian utara memiliki potensi terhadap sumber alam
  2. Wilayah pusat pertumbuhan industri di Sumatera bagian selatan memiliki potensi ekonomi terhadap batu bara, minyak bumi, dan timah
  3. Wilayah pusat pertumbuhan industri di Jawa dan Bali memiliki potensi pasar yang baik, tenaga kerja yang terampil, sumber energi, dan pertanian yang maju
  4. Wilayah pusat pertumbuhan industri di Kalimantan bagian timur memiliki potensi pada gas dan batu bara
  5. Wilayah pusat pertumbuhan industri di Sulawesi memiliki potensi pertanian, perikanan, nikel, aspal, kapur, dan kayu
  6. Wilayah pusat pertumbuhan industri di Kalimantan Barat dan Batam memiliki potensi terhadap hasil laut, gas alam, dan letak strategis
  7. Wilayah pusat pertumbuhan industri di Indonesia Timur bagian selatan memiliki potensi Sumber Daya Alam(SDA) dan budaya
  8. Wilayah pusat pertumbuhan industri di Indonesia Timur bagian utara memiliki potensi hutan, mineral dan hasil laut

Kawasan Berikat dan Relokasi Industri

Kawasan Berikat

Kawasan berikat atau bounded zone adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah pabean yang di dalamnya berlaku peraturan khusus di bidang pabean seperti tidak terlebih dahulu dikenakan bea cukai atau pungutan negara lainnya sampai barang tersebut dikeluarkan untuk ekspor, impor maupun re-ekspor.


Relokasi Industri

Apa yang dimaksud relokasi industri ?


Relokasi industri adalah pemindahan industri dari negara maju ke negara berkembang yang sifatnya saling menguntungkan.

Manfaat Relokasi

Manfaat relokasi bagi negara maju dan berkembang adalah sebagai berikut.
  1. Bagi Negara Maju
    1. Lebih dekat pada bahan baku dan konsumen atau pemasaran
    2. Upah yang rendah
    3. Mengurangi polusi pada tanah, air, dan udara
  2. Bagi Negara Berkembang
    1. Kesempatan kerja
    2. Alih teknologi
    3. Berkembangnya industri penunjang dan industri penyedia bahan baku

Dampak Industri

Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari industri
  1. Dampak Positif
    1. Berkembangnya kawasan tempat industri berdiri
    2. Membuka lapangan kerja
    3. Kehidupan ekonomi meningkat
    4. Pembangunan sarana dan prasarana
    5. Meningkatkan devisa negara
  2. Dampak Negatif
    1. Penyempitan lahan pertanian
    2. Polusi akibat limbah industri
    3. Migrasi besar-besaran