Jenis Laut Menurut Cara Terjadinya, Letaknya, dan Kedalamannya
Jenis Laut Menurut Cara Terjadinya
Jika kita memilah atau membedakan menurut cara terjadinya, maka laut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu- Laut Transgresi
- Laut Ingresi
- Laut Regresi
1. Laut Transgresi (laut yang meluas)
Laut Transgresi atau laut yang meluas adalah laut yang terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas).
Perubahan permukaan laut ini, dapat terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang mengalami penurunan, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang oleh air laut.
Laut transgresi ini sering terjadi pada zaman es.
Contoh laut transgresi adalah- Laut Jawa
- Laut Arafuru
- Laut Utara
2. Laut Ingresi
Laut ingresi adalah laut yang tercipta atau terjadi karena adanya penurunan tanah yang terjadi di dasar laut.
Karena penurunan tanah ini laut ini, sehingga laut ingresi sering disebut sebagai laut tanah turun.
Penurunan tanah di dasar laut dapat membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan yang terjadi di dasar laut dan bentuknya bulat.
Contoh laut ingresi adalah- Palung Mindanau yang dalamnya 10.085 m
- Palung Sunda yang dalamnya 7.450 m
- Palung Jepang yang dalamnya 9.433 m
- Palung Mariana yang dalamnya 10.683 m, dan merupakan palung terdalam di dunia
3. Laut Regresi
Laut regresi adalah laut yang menyempit. Penyempitan disini dapat disebabkan karena adanya pengendapan oleh batuan, seperti: pasir, lumpur dan semacamnya yang dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di laut tersebut
Laut regresi dapat kita temukan pada daerah yang mengalami penyempitan laut, contohnya pada pantai utara pulau Jawa
Jenis Laut Berdasarkan Letaknya
Berdasarkan letaknya, laut dapat dibedakan menjadi tiga yaitu- Laut tepi
- Laut pertengahan
- Laut pedalaman
1. Laut tepi (laut pinggir)
Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua atau kontinen dan seolah-olah terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah.
Contoh laut tepi atau laut pinggir adalah Laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
2. Laut Pertengahan
Laut pertengahan adalah laut yang letaknya berada di antara benua-benua, lautnya dalam, dan mempunyai gugusan pulau-pulau.
Contoh laut pertengahan adalah- Laut tengah di antara benua Afrika-Asia dan Eropa
- Laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika
- Laut-laut di kepulauan Indonesia
3. Laut Pedalaman
Laut pedalaman adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contoh laut pedalaman adalah- Laut Kaspia
- Laut Hitam
- Laut Mati
Jenis Laut Berdasarkan Ke dalam Lautnya
Jika ditinjau berdasarkan kedalamannya, maka laut dapat dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu:- Zona Lithoral
- Zona Neritic
- Zona Bathyal
- Zona Abysal
1. Zone Lithoral
Zona lithoral merupakan wilayah pantai atau pesisir atau shore.
Di wilayah ini pada saat air pasang akan tergenang oleh air dan pada saat air laut surut akan berubah menjadi daratan.
Zona lithoral sering juga disebut sebagai wilayah pasang-surut
2. Zone Epineritik
Zona epineritik adalah laut-laut yang memiliki kedalaman antara 0 hingga 50 meter.
Pada zona epineritik banyak terdapat terumbu karang, dan padang lamun.
3. Zone Neritik
Zona neritik adalah laut yang memiliki kedalaman diantara 50 m hingga 200 m.
Zona neritik adalah zone laut tempat hidup banyak organism laut. Dikarenakan sinar matahari masih dapat tembus hingga ke dasar laut, maka itu memudahkan tumbuhan laut untuk melakukan proses fotosintesis.
4. Zone Bathial
Zona bathial adalah laut yang memiliki kedalaman diantara 200 m hingga 2.000 m.
Pada zona bathial sudah mulai jarang terlihat organism laut
5. Zone Abbysal
Zona abbysal adalah laut yang memiliki kedalaman diantara 2.000 m hingga 5.000 m.
Pada zona abbysal sangat jarang ditemukan organism laut.
Zona abbysal adalah tempat hidup predator pemakan bangkau yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Contoh seperti ikan angler