Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt Ferguson

Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson

Di artikel ini, kita akan melihat tentang klasifikasi iklim menurut Schmidt Ferguson.

Schmidt Ferguson mengkasifikasikan iklim berdasarkan ukuran bulan basah, bulan lembab dan bulan kering.

Kriteria di atas mengacu pada jumlah curah hujan yang diterima pada tiap daerah.

Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson awalnya dikembangkan pada tahun 1950. Schmidt saat itu merupakan guru besar dan pejabat Direktur Lembaga Meteorologi dan Geofisika di Jakarta, sedangkan Ferguson adalah seorang guru besar pengelolaan hutan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia.

Mereka berdua kemudian membuat klasifikasi iklim dengan alasan sistem klasifikasi yang telah dikenal seperti milik Koppen, Thornwaite dan Thornwaite masih dirasa kurang sesuai dengan keadaan iklim di Indonesia saat itu khususnya tentang teknik menilai curah hujan.


Kriteria yang digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan lembab dan kering dapat dilihat sebagai berikut :
  1. Bulan Basah (BB)
    Bulan basah adalah jumlah curah hujan lebih dari 100 mm/bulan
  2. Bulan Lembab (BL)
    Bulan lembab adalah jumlah curah hujan yang berada diantara 60-100 mm/bulan
  3. Bulan Kering (BK)
    Bulan kering adalah jumlah curah hujan yang kurang dari 60 mm/bulan

Schmidt dan Ferguson kemudian menentukan BB, BL dan BK tahun demi tahun selama pengamatan, dan kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya.

Penentuan tipe iklim Schmidt dan Ferguson ini mempergunakan tipe iklimnya dengan mempergunakan nilai Q yaitu sebagai berikut:


Q = Banyak Bulan Kering/Banyak Bulan Basah x 100%

tipe iklim Schmidt Ferguson

Berdasarkan besarnya nilai Q, kita dapat menentukan tipe iklim Schmidt Ferguson ke dalam tipe iklim sebagai berikut :


No Nilai Q Sifat
A 0 - 0,143 Sangat Basah
B 0,143 - 0,333 Basah
C 0,333 - 1 Agak Basah
D 0,6 - 1 Sedang
E 1 - 1,67 Agak Kering
F 1,67 - 3 Kering
G 3 - 7 Sangat Kering
H >7 Ekstrim