Mengenal dan Mengetahui Proses Pembentukan Jagad Raya
Teori-Teori Pembentukan Jagad Raya
1. Teori Keadaan Tetap (Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold)
Menurut teori keadaan tetap, dikatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan berakhir karena alam semesta selalu memulai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta.
Dikarenakan hal tersebut, maka dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi jumlahnya tetap.
Agar alam semesta selalu dalam keadaan tetap, maka perlu diciptakan bahan baru secara berkesinambungan yang menimbulkan tekanan dan memaksa semesta memuai secara terus menerus.
Bahan baru ini selanjutnya akan mengalami pemadatan dan menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang timbul karena pemuaian.
2. Teori Ledakan Besar (George Gamow)
Teori ledakan besar sering disebut juga sebagai teori Big Bang.
Pada teori ledakan besar, disebutkan bahwa alam semesta bermula dari ledakan dahsyat atau Big Bang dan galaksi meluas tanpa batas seperti bola raksasa yang sangat padat.
Bola raksasa ini tersusun dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut ylem (cara bacanya, ailem).
Sekitar 18 milyar tahun yang lalu ylem meledak secara dahsyat, kemudian sebuah bola mengembang dan berkurang kepadatan serta temperatur yang turun dari milyaran derajat hingga jutaan derajat.
Ketika temperatur mencapai sekitar 60 juta derajat semua neutron berubah menjadi proton dan elektron.
Bersamaan temperatur yang menurun, terbentuklah semua unsur yang berada di alam saat ini.
Pada suhu sekitar 300 derajat, semua unsur berubah menjadi gas yang menjadi awal dari sebuah galaksi.
3. Teori Berayun
Teori berayun menjelaskan bahwa semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat. Setelah itu materi tersebut bergerak melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi akibat gaya gravitasi, lalu materi tersebut memadat dan meledak lagi.
Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta tetapi hanya berubah tatanannya.
Teori Lain
Selain ketiga teori yang telah disebutkan diatas. Ada juga beberapa anggapan tentang terbentuknya jagat raya yaitu sebagai berikut.
1. Anggapan Antroposentris
Anggapan Antroposentris adalah anggapan yang berpendapat bahwa manusia adalah pusatnya.
Dari asal katanya, anthropos berartin manusia dan centrum berarti pusat.
Anggapan Antroposentris di mulai sejak zaman manusia primitif. Pada waktu itu, manusia menyadari bahwa adanya bumi dan langit. Sedangkan, Matahari, bulan, bintang dan bumi dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
2. Anggapan Geosentris
Anggapan geosentris adalah anggapan bahwa bumi adalah pusat alam semesta.
Dari asal katanya, Geosentris berasal dari kata geo yang artinya bumi dan centrum yang artinya pusat.
Anggapan geosentris dimulai sekitar abad ke-6 sebelum masehi yang di dukung oleh beberapa ahli diantaranya
- Socrates
- Plato
- Aristoteles
- Tales
- Anaximander
- Phytagoras
3. Anggapan Heliosentris
Anggapan Heliosentris adalah anggapan yang berpendapat bahwa pusat jagat raya adalah matahari.
Dari asal katanya, Heliosentris berasal dari kata helios yang artinya matahari dan centrum yang artinya pusat.
Heliosentris ini berarti pergeseran pandangan yang menggantikan kedudukan bumi sebagai akibat dari majunya alat penelitian dan sifat ilmuwan yang kritis.
Beberapa ahli yang mendukung anggapan Heliosentris adalah- Nicolaus Copernicus
- Plotomeus
- Bruno
- Galileo
- Johanes Kepler
- Isaac Newton