Mengenal Fase-Fase Bulan
Fase-Fase Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit yang ada di Bumi. Berbeda dengan matahari, bulan tidak mempunyai cahayanya sendiri. Cahaya yang dikeluarkan oleh bulan merupakan pantulan dari sinar matahari.
Bulan seolah-olah bersinar akibat dari hasil pemantulan kembali cahaya yang diterimanya dari matahari. Karena bulan itu beredar mengelilingi bumi, maka bagian-bagian muka bulan berbeda-beda pula yang mendapat cahaya matahari.
Kadang-kadang kita lihat seluruh muka bulan yang terang, tetapi pada waktu lain hanya sebagian kecil dari muka bulan yang terang karena mendapat sinar matahari.
Keadaan seperti yang dijelaskan di atas ini menyebabkan seolah-olah bulan itu berubah-rubah bentuknya.
Fase perubahan ini yang disebut sebagai fase dari bulan dan yang nantinya akan kita pelajari.


Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan ditentukan dari kedudukan bulan terhadap matahari yang dilihat dari bumi. Fase bulan sering disebut juga sebagai aspek bulan.
Penjelasan Fase-Fase Bulan
Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing fase Bulan, yaitu sebagai berikut :- Fase 1 disebut New Moon (Bulan baru)
Fase 1 adalah fase new moon atau bulan baru. Fase new moon adalah fase di mana sisi bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari matahari, maka bulan tidak terlihat. - Fase 2 disebut Waxing Crescent (Sabit Muda)
Fase 2 adalah fase waxing crescent atau sabit muda. Selama fase waxing crescent ini, kurang dari setengah bulan yang menyala dan sebagai fase berlangsung, bagian yang menyala secara bertahap akan lebih besar. - Fase 3 disebut Third Quarter (Kuartal III)
Fase 3 disebut sebagai third quarter atau kuartal III. Di sini bulan mencapai tahap di mana setengah dari bulan tersebut terlihat. - Fase 4 disebut Waxing Gibbous
Fase 4 adalah waxing gibbous, di mana pada awal fase ini ditandai saat bulan adalah setengah ukuran. Sebagai fase berlangsung, bagian yang datar akan lebih besar. - Fase 5 disebut Full Moon (Bulan purnama)
Fase 5 adalah full moon atau bulan purnama. Di sini Sisi bulan yang menghadap bumi cahaya dari matahari benar-benar, maka seluruh bulan terlihat. Hal ini terjadi ketika bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi. - Fase 6 disebut Waning Gibbous
Fase 6 adalah waning gibbous. Selama fase ini, bagian dari bulan yang terlihat dari Bumi secara bertahap menjadi lebih kecil. - Fase 7 disebut First Quarter (Kuartal I)
Fase 7 adalah First Quarter atau kuartal I, di mana bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat. - Fase 8 disebut Waning Crescent (Sabit tua)
Fase 8 adalah waning crescent atau sabit tua, di mana hanya sebagian kecil dari bulan terlihat dalam fase yang secara bertahap menjadi lebih kecil.
Penjelasan Sederhana Tentang Fase Bulan
Untuk menjelaskan tentang fase-fase bulan, akan lebih mudah rasanya jika kita mengartikan siklus bulan dengan mengenal fase Bulan Mati atau Bulan Baru dan Bulan Purnama, Kuartal I dan Kuartal III dan fasa-fasa di antaranya.- Bulan Mati atau Bulan Baru terjadi ketika Bulan kurang lebih berada dalam satu garis lurus di antara Matahari dan Bumi.
Seluruh permukaan bulan yang disinari atau terkena cahaya matahari akan berada di bagian belakang bulan, di bagian yang tidak bisa kita lihat dari Bumi. - Pada Bulan Purnama, Bumi, Bulan dan Matahari kembali kurang-lebih berada dalam satu garis lurus, tetapi pada posisi yang berlawanan, sedemikian rupa sehingga seluruh pemukaan bulan yang disinari matahari berhadapan dengan kita.
Sisi gelap bulan akan tersembunyi di belakang. - Kuartal I dan Kuartal III dari fasa bulan, keduanya sering disebut sebagai Bulan Setengah atau Half Moon.
Bulan setengah atau hafl moon terjadi ketika posisi Bulan, Bumi dan Matahari membentuk sudut 900 sehingga kita melihat persis separuh bagian bulan yang disinari matahari dan separuh bagian lagi gelap.
Dengan mengenal ke empat fasa di atas (Bulan mati/baru, bulan purnama, Kuartal I dan Kuartal III) maka keempat fasa lainnya akan lebih mudah dimengerti, karena semuanya merupakan gambaran dari proses transisi dari satu fase ke fase berikutnya.
Untuk memudahkan mengingat dan mengerti keempat fase lainnya itu kita istilahkan- Sabit (Crescent)
Sabit atau crescent adalah fase yang menunjukkan di mana bulan terkesan disinari kurang dari separuh permukaannya. - Gibbous
Gibbous adalah fase yang menunjukkan di mana bulan disinari lebih dari separuh permukaannya. - Waxing (membesar)
Waxing pada prinsipnya menunjukkan pembesaran atau perluasan penyinaran. - Waning (mengecil)
Waning adalah pengecilan atau penciutan penyinaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengombinasikan istilah-istilah di atas untuk menunjukkan fasa-fasa bulan, sebagai berikut :
Setelah fasa Bulan Baru (ijtima), sinarnya mulai membesar, tapi masih kurang dari setengahnya, diistilahkan sebagai Waxing Crescent (Sabit Muda).
Setelah Kuartal I (Bulan Setengah), porsi penyinarannya tetap masih bertambah sehingga lebih dari setengahnya, sehingga disebut sebagai Waxing Gibbous.
Setelah mencapai Purnama, selanjutnya penyinaran akan mulai mengecil, sehingga disebut Waning Gibbous.
Kemudian terus mengecil untuk mencapai Kuartal III (Bulan Setengah) untuk selanjutnya menjadi Waning Crescent (Sabit Tua) demikian seterusnya menjadi Bulan Mati atau Bulan Baru (ijtima) kembali.