Mengenal Manfaat Citra Penginderaan Jauh

Manfaat Citra Penginderaan Jauh

Terdapat empat manfaat citra penginderaan jauh, diantaranya adalah
  1. Memprediksi Data Kependudukan
  2. Mengestimasi Wilayah Rawan Banjir
  3. Mendeteksi Kondisi Tanaman Pertanian
  4. Pemetaan Penggunaan Lahan


1. Memprediksi Data Kependudukan

Dalam memprediksi data kependudukan, kita dapat menggunakan foto udara skala besar atau citra Ikonos yang mempunyai resolusi spasial sebesar 1 meter. Resolusi ini berarti bahwa benda di permukaan Bumi dengan ukuran lebih dari 1 meter atau minimal 1 meter masih tampak pada citra.

Alasan mengapa harus digunakan data foto skala besar atau Ikonos karena kelebihannya dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menghitung tipe perumahan secara individual.

Jika perumahan secara individu bisa terdeteksi, maka dipadukan dengan data jumlah orang yang biasa menghuni setiap unit perumahan diperoleh informasi kepadatan penduduk.

Formula yang digunakan dalam menghitung atau menentukan kepadatan penduduk adalah sebagai berikut.


Kepadatan = (orang per keluarga) × jumlah unit rumah

Meskipun terlihat mudah, tetapi pemanfaatan seperti ini memerlukan kecermatan dalam identifikasi dan menghitung unit rumah.

Bisa saja kesulitan timbul karena sering kali atap rumah tertutup oleh rumah atau mempunyai penggunaan yang lain, seperti perkantoran.


2. Mengestimasi Wilayah Rawan Banjir

Pengenalan wilayah rawan bencana dapat dilakukan dengan mengidentifikasi ada tidaknya faktor penyebab bencana tersebut di suatu wilayah.

Sama juga dengan estimasi wilayah rawan banjir melalui citra, dilakukan dengan mengenali faktor penyebab banjir melalui citra.

Kejadian banjir pada umumnya terjadi di wilayah datar, berdekatan dengan sungai besar, drainase jelek yang dipengaruhi oleh kemiringan lereng yang tinggi dan tekstur tanah yang tidak mendukung.

Proses estimasi ini bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan geomorfologi yang dilakukan dengan memerhatikan pola dan rona atau warna. Hal yang diidentifikasi paling awal adalah bentang alam.

Bentang alam bisa digunakan sebagai satuan pemetaan yang dideteksi lebih jauh lagi karakteristik parameter penyebab banjir yang ada padanya, ditambah dengan informasi yang tidak bisa diperoleh dari citra seperti kondisi curah hujan.


3. Mendeteksi Kondisi Tanaman Pertanian

Di suatu lahan pertanian, seperti kawasan perkebunan banyak menggunakan foto udara untuk mendeteksi kondisi tanaman.

Jenis foto udara yang digunakan, yaitu foto udara inframerah. Hal ini karena variasi pantulan tanaman menandakan kondisi klorofil dengan berbagai gejala.

Kondisi tanaman yang stres atau berpenyakit dapat menunjukkan pantulan yang berbeda dengan tanaman yang sehat.


4. Pemetaan Penggunaan Lahan

Memang mendeteksi penggunaan lahan bisa dilakukan lebih teliti dengan menggunakan foto udara. Hal ini tidak menutup kemungkinan penggunaan citra dalam hal yang sama.

Bahkan menggunakan citra dapat dilihat hubungan antara bentang lahan dan penggunaan lahan secara langsung.


5. Menentukan Budi Daya Laut

Potensi laut di Indonesia sangatlah besar. Sayangnya kekayaan ini tidak disadari oleh banyak masyarakat bahkan yang tinggal di wilayah pesisir.

Masih banyak masyarakat yang kurang mengetahui bahwa teknologi penginderaan jauh pun bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan budi daya laut.

Beberapa parameter biofisik perairan yang diperlukan dalam budi daya laut dan bersifat dinamis bisa dideteksi dari citra Landsat menggunakan algoritma atau rumusan tertentu yang sudah dikalibrasi dengan data lapangan.

Ekstraksi parameter dilakukan dengan dua citra yang mewakili kondisi dua musim di Indonesia.

Tingkatan kesesuaian perairan laut diperoleh dengan melakukan overlay (tumpang susun) seluruh parameter untuk semua musim. Selanjutnya, dipadukan dengan tingkat kesesuaian musim yang berbeda sehingga diperoleh kesesuaian perairan yang mewakili dua musim.

Parameter yang dinamis diperoleh dengan menggunakan data satelit multitemporal.

Selain itu, analisis potensi juga mempertimbangkan faktor pembatas seperti keterlindungan, daerah konservasi, serta faktor penimbang seperti aksesibilitas dan pencemaran udara.