Mengenal Subsistem Perolehan Data dan Data Yang Dihasilkan Oleh Sistem Penginderaan Jauh

Subsistem Perolehan Data

Terdapat empat komponen dalam subsistem perolehan data pengindraan jauh, yaitu
  1. Tenaga
  2. Proses
  3. Perekaman
  4. Keluaran


a. Tenaga

Tenaga yang digunakan dalam sistem penginderaan jauh berupa tenaga elektromagnetik yang diambil dari sinar matahari, sinar bulan, maupun sinar buatan apabila pemotretan dilakukan pada malam hari.

Berdasarkan tenaga yang digunakan sistem penginderaan jauh dapat dibedakan menjadi dua sistem, yaitu:
  1. Sistem pasif
    Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan tenaga matahari.
  2. Sistem aktif
    Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan, misalnya tenaga dari lampu xenon.


b. Proses

Proses di dalam subsistem memiliki tujuan untuk perolehan data-data meliputi diantaranya:
  1. Interaksi antara tenaga matahari yang dipancarkan ke segala arah
  2. Tenaga radiasi mengenai benda-benda di Bumi


1. Interaksi antara tenaga matahari yang dipancarkan ke segala arah

Tenaga matahari yang dipancarkan sebagian akan mengarah ke Bumi melalui radiasi.

Ketika radiasi memasuki atmosfer, radiasi akan berinteraksi dengan atmosfer dalam bentuk serapan, pantulan, transmisi, dan hamburan oleh zat atau benda di atmosfer.

Hanya sebagian kecil saja radiasi yang dapat menembus atmosfer kemudian mencapai Bumi, bagian ini disebut jendela atmosfer.

Dalam penginderaan jauh kondisi atmosfer sangat penting pengaruhnya terhadap proses perekaman. Salah satu contohnya adalah kondisi keawanan.

Penginderaan cuaca digunakan untuk mengukur suhu atmosfer dan mengetahui kandungan gas tertentu, ini yang digunakan saluran di luar jendela atmosfer.

Disamping itu, jumlah tenaga matahari yang sampai ke Bumi dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya seperti
  1. Waktu
  2. Lokasi
  3. Kondisi cuaca


Banyak sedikitnya energi matahari dipengaruhi oleh waktu. Seperti di siang hari energi matahari yang diterima Bumi lebih banyak dibandingkan pada sore hari.

Selain itu, pada lokasi lintang 0° atau khatulistiwa jumlah energi matahari yang diterima lebih banyak daripada di daerah lintang tinggi.

Faktor cuaca seperti keawanan akan menjadi hambatan bagi energi matahari untuk dapat sampai ke muka Bumi.


2. Tenaga radiasi mengenai benda-benda di Bumi

Tiap benda atau objek memiliki karakteristik tersendiri di dalam interaksinya dengan tenaga.

Karakteristik termasuk hal yang penting di dalam hal ini karena berkaitan dengan pantulannya, karena yang direkam sensor merupakan tenaga pantulan.

Sensor merupakan alat perekam tenaga pancaran objek di permukaan Bumi.

Sensor yang biasa digunakan dalam penginderaan jauh adalah
  1. Kamera fotografi
  2. Kamera vidicon
  3. Penyiam (scanner)


c. Perekaman

Perekaman objek di dalam penginderaan jauh dilakukan melalui dua cara, yaitu:
  1. Sensor kamera yang merekam data pada film, misalnya data visual atau analog yang menghasilkan foto udara.
  2. Sensor dengan sistem scaning menghasilkan citra satelit.

Sensor- sensor di atas dipasang pada wahana seperti
  1. Pesawat terbang
  2. Helikopter
  3. Roket
  4. Satelit
  5. Balon udara
  6. Dan lain sebagainya


d. Keluaran

Keluaran subsistem perolehan data di dalam penginderaan jauh adalah data penginderaan jauh.

Berdasarkan cara perekamannya maka data penginderaan jauh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data digital dan data analog.


1. Data Digital

Data digital merupakan data yang terekam dalam bentuk angka yang menunjukkan nilai kecerahan atau tingkat keabuan.

Angka ini menunjukkan nilai kecerahan bagi tiap sel kecil yang disebut pixel.

Pixel adalah ukuran terkecil objek yang dapat direkam oleh suatu sistem sensor.


2. Data Analog

Data analog adalah data yang direkam dalam bentuk gambar. Data analog juga sering disebut sebagai data visual.

Baik data digital maupun data analog dapat dibedakan menjadi data satu dimensional (garis atau grafik) dan data visual dua dimensional (citra penginderaan jauh, seperti foto udara dan citra).