Pengertian Revolusi Bumi dan Akibat Revolusi Bumi
Pengertian Revolusi Bumi
Apa yang dimaksud dengan revolusi ?
Revolusi bumi adalah sebuah peristiwa pergerakan bumi yang mengelilingi matahari, yang terjadi selama 365 hari 9 menit 10 detik beredar dari barat ke timur.
Revolusi bumi terjadi dengan kecepatan 30 km/detik dan melalui lintasan yang berbentuk elips dengan kelilingnya sepanjang 943.000.000 km.
Akibat Dari Revolusi Bumi
Berikut ini adalah beberapa akibat dari revolusi bumi, diantaranya yaitu:
1. Perbedaan Semu Tahunan
Perbedaan semu tahunan sering juga disebut sebagai perbedaan matahari pada bidang ektiftika selama satu tahun.
Apa yang dimaksud dengan bidang ektiftika ?
Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh matahari dalam satu tahun. Diantara bintang-bintang, memotong equator langit di dua titik yang dinamakan equinoctial atau titik persamaan malam.
Bidang ekliptika membentuk sudut 23 ½0 equator langit. Itulah sebabnya matahari dalam satu tahunnya bergerak antara 23 ½0 LU – 23 ½0 LS.
Empat titik penting pada ekliptika
Terdapat empat titik penting pada ekliptika, dan merupakan titik potong antara ektiptika dengan equator langit. Keempat titik potong tersebut adalah- Titik aries atau titik musim semi (21 Maret)
Titik aries atau titik musim semi terjadi pada tanggal 21 maret, yaitu ketika matahari dititik ini, di belahan bumi utara permukaan musim semi. - Titik musim gugur (23 september)
Titik musim gugur terjadi pada tanggal 23 september, yaitu ketika matahari dititik ini, dibelahan bumi utara permukaan musim gugur.
Titik potong yang terjauh dengan equator, disebut juga sebagai solistitium atau titik pemberhentian matahari. - Titik musim panas (21 juni)
Titik musim panas terjadi pada tanggal 21 juni. Titik musim panas dinamakan solistitium musim panas atau solistitium utara, yaitu ketika matahari dititik ini, di belahan bumi utara permukaan musim panas. - Titik musim dingin (22 desember)
Titik musim dingin terjadi pada tanggal 22a desember. Titik musim dingin sering juga disebut sebagai solistitium musim dingin atau solistitium selatan.
Ini terjadi ketika matahari di titik ini, dibelahan permulaan musim dingin.
Pada sepanjang ekliptika kira-kira 100 ke kanan dan 100 ke kiri terdapat 12 rasi bintang yang berderet membentuk sebuah gelang yang disebut Zodiak ke 12 rasi bintang tersebut.
2. Pergeseran matahari antara 23 ½ 0 LU (Garis Balik Utara) – 23 ½ 0 LS (Garis Balik Selatan)
Pada tanggal 21 maret , matahari berada tepat di khatulistiwa untuk semua tempat di bumi.
Keistimewaan Tanggal 21 Maret
Apa saja keistimewaan dari tanggal 21 maret, berikut penjelasannya.- Matahari terbit tepat di timur, dan terbenam tepat dibarat
- Panjang siang sama dengan panjang malam
- Jika berada di ekuator, seperti di Pontianak pada jam 12.00 matahari tepat di Zenit.
- Di kutub selatan terjadi permulaan malam dan di kutub utara terjadi permulaan siang.
Keistimewaan Tanggal 21 Juni
Pada tanggal 21 Juni, matahari berada dalam kedudukan paling utara yaitu pada garis 23 ½ 0 LU.
Keistimewaan pada tanggal 21 juni adalah sebagai berikut- Matahari terbit di tempat paling utara dan terbenam juga di tempat paling utara
- Dikutub utara tepat tengah malam, dan di kutub selatan sebaliknya
- Di tempat-tempat belahan utara siang lebih panjang daripada malam hari, di tempat-tempat belahan bumi selatan sebaliknya
Keistimewaan Tanggal 23 September
Pada tanggal 23 September, matahari kembali beredar di khatulistiwa. Arah sumbu perputaran bumi sama dengan arah sumbu perputaran bumi pada tanggal 21 maret.
Keistimewaan pada tanggal 23 september adalah sebagai berikut- Matahari terbit tepat di titik timur dan terbenam tepat di titik barat.
- Panjang siang sama dengan panjang malam.
- Di daerah khatulistiwa pada jam 12.00, matahari tepat di Zenit.
- Di kutub selatan permulaan siang hari dan di kutub utara permulaan malam hari
Keistimewaan Tanggal 22 Desember
Pada tanggal 22 desember, matahari dalam kedudukan paling selatan yaitu pada garis 23 ½ 0 LS.
Keistimewaan pada tanggal 22 Desember adalah sebagai berikut- Matahari terbit dan terbenam di tempat yang paling selatan.
- Ditempat-tempat belahan bumi selatan siang hari lebih panjang dari malam hari, di tempat-tempat belahan bumi utara sebaliknya.
- Di kutub selatan tepat siang hari dan di kutub utara sebaliknya.
3. Terjadinya Perubahan Musim
Akibat dari pergerakan semu tahunan matahari, terjadi perubahan musim yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada Tanggal 21 Maret
Perubahan musim yang terjadi pada tanggal 21 maret adalah sebagai berikut- Belahan bumi bagian utara musim semi
- Belahan bumi selatan musim gugur
- Di Indonesia saat peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Pada Tanggal 21 Juni
Perubahan musim yang terjadi pada tanggal 21 Juni adalah sebagai berikut- Belahan bumi utara mengalami musim panas
- Belahan bumi selatan musim dingin.
- Di Indonesia sedang pertengahan musim kemarau
Pada Tanggal 23 September
Perubahan musim yang terjadi pada tanggal 23 september adalah sebagai berikut- Belahan bumi utara musim gugur
- Belahan bumi selatan musim semi
- Di Indonesia saat peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan
Pada Tanggal 22 Desember
Perubahan musim yang terjadi pada tanggal 22 desember adalah sebagai berikut- Belahan bumi utara musim dingin
- Belahan bumi selatan musim semi
- Di Indonesia musim penghujan
4. Pasang Surut Air Laut
Pada saat kedudukan bulan, bumi, serta matahari berada dalam satu garis atau saat bulan mati atau bulan purnama, maka akan terjadi gaya tarik yang besar terhadap massa air oleh bulan.
Gaya tarik ini menyebabkan terjadi pasang atau naik air laut atau pasang purnama. pada saat bulan pada kedudukan 4 (akhir minggu ke I) dan 2 (akhir minggu ke III), akan terjadi pasang surut atau pasang perbani.
5. Aberasi Cahaya (Sesaat Cahaya)
Aberasi cahaya adalah sudut yang dibentuk dari arah datangnya cahaya yang sebenarnya dengan kesan yang dilihat oleh pengamat dari bumi.
Aberasi cahaya pertama kali ditemukan oleh Bradley pada tahun 1726. Saat itu Dia mendapatkan kesulitan dalam percobaan menghitung paralaksis bintang, karena bintang itu selalu bergeser dari tempatnya. Setelah dilakukan penyelidikan ternyata memang cahaya itu memerlukan waktu untuk menempuh tabung teropong yang dipakainya.
Jika saja bumi tidak berotasi dan berevolusi pasti tidak akan terjadi aberasi cahaya. Karena teropong yang digunakan saat itu turut berevolusi dengan bumi, maka terjadilah sesaat cahaya dalam penglihatan.
6. Terjadinya Gerhana
a. Gerhana Bulan atau Lunar Eclips
Gerhana bulan memiliki sebutan yang cukup terkenal, yaitu lunar eclips.
Jika pada waktu bulan purnama, bulan berada disalah satu simpul atau di dekatnya, maka bulan tersebut akan terletak pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari, maka pada saat itulah dapat terjadi gerhana bulan.
Simpul lintasan bulan adalah titik potong antara lintasan bulan dengan ekliptika. Kejadian ini dapat digambarkan seperti jika lintasan peredaran bulan dan ekliptika berimpit, pada saat bulan dan matahari beroposisi, maka terjadi gerhana bulan total. Ketika itu juga, bulan seluruhnya masuk ke dalam kerucut Bayangan cuti bumi.
Jika hanya sebagian saja yang masuk ke bayangan tersebut, terjadilah gerhana bulan partial atau sebagian.
Jika bulan hanya memasuki bayangan penumbra atau tambahan, maka tidak akan ada gerhana bulan.
Berikut ini adalah hal–hal yang penting diketahui mengenai gerhana bulan :
- Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama, ketika bulan berkedudukan dekat (120) atau di titik simpul.
- Gerhana bulan berawal dari bagian timur dan terakhir di bagian barat.
- Gerhana bulan terjadi hanya satu kali dalam 1 bulan sinodis.
- Gerhana bulan total memakan waktu maksimal 220 menit. Dengan perincian, 2 x 60 menit untuk 2 kali gerhana partial, dan 100 menit untuk gerhana total.
- Gerhana bulan dapat dilihat di seluruh bagian bumi yang sedang mengalami malam.
- Ketika terjadi gerhana bulan total, bulan tidak benar-benar gelap sebab cahaya matahari masih menghias di angkasa sehingga masih ada yang mencapai bulan.
b. Gerhana Matahari atau Solar Eclips
Gerhana matahari terjadi pada waktu bulan baru, di saat bulan sedang konjungsi.
Pada saat itu bulan berada di titik simpul atau di dekatnya, sehingga cahaya matahari terhalang oleh bulan, dan terjadilah gerhana matahari (solar eclips)
Macam-macam Gerhana Matahari
Terdapat tiga macam gerhana matahari, yaitu sebagai berikut:
1. Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total adalah peristiwa di mana bayang bulan jatuh ke permukaan bumi, dan tempat-tempat di permukaan bumi yang terkena bayangan tersebut mengalami gerhana matahari total.
Pada gerhana matahari total, bayangan berpindah-pindah karena bumi berotasi, juga berevolusi.
2. Gerhana Matahari Partial
Gerhana matahari partial adalah peristiwa di mana suatu daerah yang meliputi daerah yang cukup luas yang di jatuhi bayangan tambahan (penumbra) bulan.
3. Gerhana Matahari Cincin (Gelang)
Gerhana matahari cincin atau gelang adalah peristiwa di mana karena lintasan bumi maupun bulan terbentuk elips, maka ada kemungkinan bayangan bulan tidak mengenai bumi, karena kerucut bayang-bayang inti bulan lebih pendek dari jarak bumi ke bulan, sehingga Matahari akan terhalang bulan tepat di tengahnya, sehingga matahari seperti berbentuk cincin.
Perbedaan Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
Perbedaan gerhana bulan dengan gerhana matahari dapat dijelaskan sebagai berikut:- Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru sedangkan gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama.
- Pada saat gerhana matahari, matahari bersinar seperti biasa hanya tertutup oleh bulan. Sedangkan pada saat gerhana bulan, bulan tidak bersinar sama sekali karena terhalang oleh bumi dan sifat bulan yang hanya memantulkan cahaya matahari.
- Gerhana matahari hanya dialami oleh sebagian permukaan bumi pada siang hari. Gerhana bulan dialami oleh semua bagian permukaan bumi yang sedang mengalami malam.
- Gerhana matahari berlangsung selama 2 jam, dan untuk seluruh bagian yang mengalami gerhana itu paling lama 6 jam. Sedangkan gerhana bulan berlangsung tidak lebih dari 4 jam.
- Gerhana matahari kemungkinan terjadinya lebih banyak dan gerhana bulan berlangsung tidak lebih dalam satu periode di seluruh permukaan bumi.
7. Terjadinya Hari Panjang Dan Hari Pendek
Ketika matahari berada di garis balik utara, maka di daerah lintang tengah utara dan kutub utara bumi akan mengalami siang hari yang panjang dan malam hari yang pendek.
Sedangkan daerah lintang tengah selatan dan kutub selatan mengalami siang hari pendek dan malam hari yang panjang. Ketika matahari di garis balik selatan akan terjadi hal yang sebaliknya.
8. Presesi
Presesi adalah goyangan sumbu bumi yang mengelilingi sumbu ekliptika dengan arah positif dalam periode 26.000 tahun.
Akibat dari presesi adalah- Perubahan kutub langit
- Perubahan letak titik aries
Pada tahun 1950-an, sumbu bumi menunjuk tepat ke bintang Polaris. Sehingga, pada waktu itu letak bintang Polaris berada tepat di atas kutub utara atau di titik kutub langit utara.