Tata Aturan Penggolongan Iklim, Perubahan Iklim Global dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
Iklim Menurut Garis Lintang
Berdasarkan garis lintang, maka iklim dapat digolongkan menjadi- Iklim Tropis
Iklim tropis berada pada 0o–23½o LU/LS - Iklim Subtropis
Iklim subtropis berada pada 23½o LU/LS hingga 35o LU/LS - Iklim Sedang
Iklim sedang berada pada 35o LU/LS – 66½o LU/LS - Iklim Dingin atau Iklim Kutub
Iklim dingin atau kutub berada pada 66½o LU/LS – 90o LU/LS
Pembagian Iklim Berdasarkan Iklim Koppen
Koppen membagi iklim kedalam lima kategori yaitu sebagai berikut:
a. Iklim A
Iklim A bisa disebut juga sebagai iklim hujan tropis.
Pada iklim A ini, suhu rata-rata bulan di atas 18oC dan hujan tahunan cukup tinggi.
Iklim A terbagi atas beberapa jenis, yaitu- Iklim Af
Iklim Af adalah iklim hujan hutan tropis. - Iklim Am
Iklim Am adalah iklim muson. - Iklim Aw
Iklim Aw adalah iklim sabana.
b. Iklim B
Iklim B adalah iklim kering. Pada iklim B tidak ada surplus air dan tidak dijumpai sungai permanen.
Iklim B terbagi atas dua, yaitu- Iklim Bs
Iklim Bs adalah iklim stepa - Iklim Bw
Iklim Bw adalah iklim gurun
c. Iklim C
Iklim C adalah iklim hujan sedang. Pada iklim C bulan terdingin berada pada suhu rata-rata di bawah 10oC, tetapi di atas (–3oC) dan sekurang-kurangnya satu bulan suhu rata-rata di atas 10oC.
Iklim C terbagi atas tiga, yaitu- Iklim Cw
Iklim Cw adalah iklim hujan sedang (musim dingin yang kering). - Iklim Cf
Iklim Cf adalah iklim hujan sedang, basah sepanjang tahun. - Iklim Cs
Iklim Cs adalah iklim hujan sedang, panas yang kering.
d. Iklim D
Iklim D adalah iklim hujan bersalju dingin. Pada iklim D, suhu rata-rata pada bulan terdingin di bawah –3oC dan suhu rata-rata bulan terpanas di atas 10oC.
Iklim D terbagi atas dua, yaitu- Iklim Df
Iklim Df adalah iklim hujan bersalju, basah sepanjang tahun. - Iklim Dw
Iklim Dw adalah iklim hujan bersalju, musim kering dingin.
e. Iklim E
Iklim E adalah iklim kutub atau es. Pada iklim E suhu rata-rata pada bulan terpanas di atas 10oC.
Iklim E terbagi atas tiga, yaitu- Iklim ET
Iklim ET adalah iklim tundra (lumut). - Iklim EF
Iklim EF adalah iklim es abadi. - Iklim EH
Iklim EH adalah iklim daerah tinggi (lebih dari 300 m).
Penyebaran Tipe Iklim Koppen di Indonesia
Berikut ini adalah penyebaran tipe iklim koppen di Indonesia- Iklim Af
Bagian wilayah Indonesia yang masuk dalam kategori Iklim Af adalah- Sumatra
- Kalimantan
- Sulawesi
- Kepulauan Maluku
- Irian Jaya
- Iklim Am
Bagian wilayah Indonesia yang masuk dalam iklim Am adalah- Jawa Tengah
- Jawa Barat
- Sulawesi Selatan dan Tenggara
- Kepulauan Arum
- Kepulauan Kai
- Irian Jaya bagian selatan
- Iklim Aw
Bagian wilayah Indonesia yang termasuk dalam iklim Aw adalah- Sebagian Jawa Tengah
- Bagian timur Jawa Timur
- Nusa Tenggara
- Iklim Cf
Bagian wilayah Indonesia yang masuk dalam iklim Cf adalah- Sumatra
- Kalimantan
- Sulawesi
- Irian Jaya
- Iklim Cw
Bagian wilayah Indonesia yang masuk dalam iklim Cw adalah di pegunungan-pegunungan Jawa Timur dan Irian Jaya. - Iklim D
Bagian wilayah Indonesia yang masuk dalam iklim D berada di pegunungan salju Iran Jaya - Iklim E
Bagian wilayah Indonesia yang masuk dalam iklim E berada di Irian Jaya dan puncak-puncak gunung tinggi.
Penggolongan Iklim Menurut Junghuhn
Junghuhn membagi daerah pegunungan di Jawa menjadi 4 daerah, yaitu sebagai berikut:- Zona panas
Zona panas berada pada 0 sampai 650 m.
Beberapa jenis vegetasi yang dapat hidup pada zona panas adalah- Jagung
- Padi
- Kelapa Tebu
- Zona sedang
Zona sedang beradap pada 650m hingga 1500 m.
Beberapa jenis vegetasi yang dapat tumbuh di zona sedang yaitu:- Sayur-sayuran
- Buah-buahan
- Kopi
- Kina
- Teh
- Tembakau
- Coklat
- Zona sejuk
Zona sejuk berada pada 1500m hingga 2500 m.
Beberapa jenis vegetasi yang dapat tumbuh pada zona sejuk seperti:- Pinus
- Cemara
- Zona dingin
Zona dingin berada lebih dari 2500m.
Jenis vegetasi yang dapat hidup pada zona dingin adalah lumut.
Catatan !!!
Klasifikasi iklim menurut Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat dan vegetasi.
Klasifikasi Menurut Schmidt-Ferguson
Di tahun 1951 Schmidt-Ferguson mengadakan pembagian iklim di Indonesia berdasarkan sifat basah dan keringnya bulan atau dikenal juga sebagai curah hujan.
Dalam pembagian iklim tersebut digunakan simbol huruf A-H.
Untuk menentukan perbandingan antara bulan kering dan bulan basah maka digunakan rumus sebagai berikut:
Q = Jumlah rata-rata bulan kering/jumlah rata-rata bulan basah x 10%
Keterangan:
- Bulan kering adalah bulan yang rata-rata curah hujannya kurang dari 60 mm.
- Bulan lembab adalah bulan yang rata-rata curah hujannya antara 60–100 mm.
- Bulan basah adalah bulan yang rata-rata curah hujannya lebih dari 100 mm.
Simbol | Indeks | Q(%) |
---|---|---|
A | 1 | 0 |
B | 2 | 14,33 |
C | 3 | 33,33 |
D | 4 | 60 |
E | 5 | 100 |
F | 6 | 167,5 |
G | 7 | 300 |
H | 8 | 700 |
Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim suatu daerah yang dipengaruhi beberapa faktor seperti:- Permukaan bumi
- Angin panas dan dingin
- Arus panas dan dingin
- Relief bumi
Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global dapat disebabkan perubahan kondisi iklim dunia khususnya akibat meningkatnya temperatur di bumi akibat aktivitas manusia yang berupa meningkatnya kadar karbondioksida(CO2) sebagai hasil pembakaran fosil atau sisa-sisa tumbuh-tumbuhan.
Selain CO2, unsur kimia yang turut berperan dalam menyebabkan terjadinya green house effect atau efek rumah kaca adalah sebagai berikut:- Chloroflorocarbons (CFC)
- Methane (CH4)
- Nitrous oksida (N2O)
- Ledakan nuklir
- Ledakan gunung api
Dampak Perubahan Iklim Global
Berikut ini adalah dampak yang disebabkan oleh perubahan iklim global, diantaranya adalah sebagai berikut- Naiknya suhu permukaan bumi
- Naiknya permukaan air laut
- Kutub utara dan kutub selatan mengalami pencairan
- Banjir di daerah pantai
- Timbul penyusupan air asin ke dalam air tanah dan sungai