Mengenal Macam-macam Ikatan Kimia

Ikatan Kimia

Terdapat beberapa macam ikatan kimia, diantaranya adalah
  1. Ikatan Ion (Elektrovalen)
  2. Ikatan Kovalen
  3. Gaya Antarpartikel

a. Ikatan Ion (Elektrovalen)

Apa yang dimaksud dengan ikatan ion Elektrovalen ?

Ikatan ion atau elektrovalen adalah suatu ikatan yang terjadi akibat adanya gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif. Gaya tarik-menarik ini terjadi karena kedua ion tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar.

Istilah lain yang sering kita kenal dalam ikatan ion adalah peristiwa serah terima elektron. Dimana ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron dengan atom yang menerima elektron.


Contoh ikatan ion adalah
Na = 2, 8, 1 (melepas 1 elektron)
Na → Na+ + e-

Cl = 2, 8, 7 (menerima 1 elektron)
Cl + e- → Cl

Berdasarkan persamaan ikatan ion atau serah terima elektron di atas, maka dapat kita bentuk reaksi sebagai berikut.
Na+ + Cl- → NaCl


Sifat-sifat senyawa ionik adalah:
  1. Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi. Seperti NaCl yang meleleh pada suhu 801°C.
  2. Bersifat rapuh sehingga hancur jika dipukul.
  3. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik
  4. Bersifat polar dan larut dalam pelarut-pelarut polar

b. Ikatan Kovalen

Apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen ?

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara dua atau lebih atom yang sifatnya non logam yang melakukan pemakaian elektron secara bersama.

Kedua atom yang berikatan ini akan saling tertarik dengan pasangan elektron yang sama. Sebagai contoh adalah senyawa karbon tetraklorida (CCl4), air (H2O) dan amonia (NH3).

Penulisan ikatan kovelen dilakukan dengan menggunakan rumus Lewis dan memiliki aturan sebagai berikut:
  1. Satu elektron dilambangkan dengan satu titik atau silang.
  2. Elektron yang ditampilkan hanya elektron valensi unsur.
  3. Elektron dalam senyawa harus sesuai aturan oktet.

Contoh ikatan kovalen seperti pada senyawa air (H2O):
H2O
1H = 1
8O = 2, 6
h2O


Ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga berperan untuk mencapai kestabilan gas mulia, diantaranya sebagai berikut:
  1. ikatan tunggal, adalah ikatan dengan sepasang elektron milik bersama.
    Contoh: H21H = 1 g1
  2. Ikatan rangkap dua, adalah ikatan dengan dua pasang elektron milik bersama.
    Contoh: O28O = 2, 6 g2
  3. Ikatan rangkap tiga, adalah ikatan dengan tiga pasang elektron milik bersama.
    Contoh: N27N = 2, 5 g3

Yang dimaksud dengan ikatan kovalen tunggal rangkap 2 dan rangkap 3 adalah bahwa tunggal menyatakan hanya sepasang elektron yang berikatan, rangkap dua menyatakan ada dua pasang elektron yang berikatan, sedangkan rangkap tiga berarti ada tiga pasang elektron yang berikatan.


Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang memiliki perbedaan ke-elektronegatifan yang besar.

Ikatan polar memiliki bentuk berupa molekul yang tidak simetris.

Kepolaran akan bertambah ketika terdapat perbedaan ke-elektronegatifan dan atom-atom yang berkaitan akan semakin besar.

Ikatan kovalen polar terjadi ketika salah satu atom yang berikatan memiliki elektronegativitas yang jauh lebih besar dibandingkan yang lainnya.

Ikatan kovalen nonpolar terjadi jika kedua atom berikatan memiliki afinitas elektron yang sama.

Sebagai contoh
g4


Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan elektron yangmana pasangan elektron milik bersama berasal dari satu elektron atau ikatan kovalen yang terbentuk jika elektron yang digunakan dalam ikatan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan saja.

Ikatan kovalen koordinasi terbentuk jika salah satu atom mempunyai pasangan elektron bebas.

Contoh ikatan kovalen koordinasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

g5

Disini S dan O berikat dalam kovalen koordinasi dimana hanya S yang menyumbag 2 buah elektron.


Untuk menentukan bentuk ikatan kovalen, kita dapat menggunakan teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion).

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion), adalah teori tolakan antara pasangan elektron.


Jumlah PEI(X) Jumlah PEB(E) Rumus (AXmEn) Bentuk Molekul Contoh senyawa
2 0 AX2 Linear CO2
3 0 AX3 Trigonal Planar BF3
2 1 AX2E Planar huruf v SO2
4 0 AX4 Tetrahedral CH4
3 1 AX3E Piramida trigonal NH3
2 2 AX2E2 Huruf v H2O
5 0 AX5 Bipiramida trigonal PCl5
4 1 AX4E Bidang empat SF4
3 2 AX3E2 Huruf T CIF3
2 3 AX2E3 Linear XeF2
6 0 AX6 Oktahedral SF6
5 1 AX5E Piramida segiempat BrF5
4 2 AX4E2 Segiempat planar XeF4

c. Gaya Antarpartikel

Terdapat tiga jenis gaya antarpartikel, yaitu
  1. Ikatan logam
    Ikatan logam adalah gaya tarik-menarik antara ion-ion positif dengan elektron-elektron pada kulit valensi.
    Pada ikatan logam, makin banyak elektron yang dipakai maka titik leleh-nya akan semakin tinggi juga.
  2. Gaya Van Der Waals
    Gaya Van Der Waals adalah gaya yang timbul karena adanya gaya tarik-menarik antar molekul-molekul yang sangat lemah.
  3. Ikatan hidrogen
    Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F, O, atau N. Contohnya seperti pada molekul H2O, NH3, CH3OH