Jenis-Jenis atau Macam-macam Bentuk Mobilitas Sosial

Jenis Mobilitas Sosial

Terdapat empat jenis atau macam atau bentuk mobilitas sosial, yaitu sebagai berikut
  1. Mobilitas Vertikal
  2. Mobilitas Horizontal
  3. Mobilitas geografis
  4. Mobilitas Antargenerasi

Mobilitas Vertikal

Mobilitas vertikal adalah perpindahan status individu dari suatu kedudukan menuju kedudukan lain yang tidak sederajat.

Pada dasarnya mobilitas vertikal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
  1. Mobilitas sosial vertikal naik (social climbing/upward mobility)
  2. Mobilitas sosial vertikal turun (social sinking/downward mobility)

5 Prinsip Dalam Mobilitas Vertikal

Terdapat 5 prinsip yang perlu diperhatikan dalam mobilitas vertikal, diantaranya adalah sebagai berikut
  1. Hampir tidak ada masyarakat yang sifat sistem pelapisan sosialnya secara mutlak tertutup meskipun dalam masyarakat yang berkasta.
    Misalnya, di India, seorang berkasta Brahmana jika melakukan kesalahan besar dapat dikeluarkan dari kastanya dan turun menjadi kasta yang lebih rendah.
  2. Betapa pun terbukanya sistem lapisan sosial dalam suatu masyarakat tidak mungkin gerak sosial vertikal dapat dilakukan secara bebas, pasti ada sedikit banyaknya hambatan-hambatan.
  3. Gerak sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua masyarakat tidaklah sama. Setiap masyarakat memiliki ciri tersendiri bagi gerak sosialnya.
  4. Laju gerak sosial vertikal muncul akibat faktor-faktor ekonomi, politik, serta pekerjaan yang berbeda-beda.
  5. Berdasarkan bahan-bahan sejarahnya, khususnya dalam gerak sosial vertikal disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan tidak ada kecenderungan yang kontinum tentang bertambah atau berkurangnya laju gerak sosial. Ini berlaku bagi suatu negara, lembaga sosial yang besar, dan juga bagi sejarah manusia.

Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal adalah gerak perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama.

Pada mobilitas horizontal, terjadi perpindahan yang sederajat dan tidak terjadi perubahan derajat kedudukan.

Prinsip yang perlu diperhatikan pada mobilitas horizontal adalah
  1. Lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan.
  2. Mobilitas horizontal sangat diperlukan untuk penyegaran peningkatan daya hasil dan daya guna sehingga peranannya dapat lebih efektif dan efisien.
  3. Mobilitas horizontal tidak menimbulkan pengaruh terhadap tinggi-rendahnya status atau kedudukan sosial seseorang.
  4. Mobilitas horizontal dapat terjadi karena terpaksa ataupun sukarela.

Mobilitas Geografis

Mobilitas geografis adalah gerak sosial dimana terjadi perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain, seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.

Prinsip yang perlu diperhatikan pada mobilitas geografis adalah
  1. Daerah tempat tinggal tidak kondusif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
  2. Masyarakat termarginalkan mencari suasana pemenuhan hidup secara memuaskan.
  3. Menimbulkan masalah sosial di daerah yang dituju, kependudukan, kriminalitas, serta tempat tinggal.

Mobilitas Antargenerasi

Mobilitas antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau lebih.

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam mobilitas antargenerasi adalah
  1. Yang menjadi landasan adalah status ekonomi.
  2. Terjadi di lembaga keluarga.
  3. Dalam masyarakat, seorang yang mempunyai kecerdasan dapat naik statusnya dan sebaliknya.
Mobilitas antargenerasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
  1. Mobilitas Intergenerasi
    Mobilitas Intergenerasi merupakan perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi.
    Mobilitas intergenerasi dapat dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu
    1. Mobilitas intergenerasi yang naik
    2. Mobilitas intergenerasi yang turun
  2. Mobilitas Intragenerasi
    Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas yang terjadi di dalam satu kelompok generasi yang sama.