Konsep Pembangunan Ekonomi
Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu kondisi di mana terjadinya kenaikan pendapatan nasional (GNP) namun diikuti dengan adanya pemerataan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mencapai pembangunan ekonomi maka perlu melewati waktu yang cukup lama sebab pembangunan hanya dapat dicapai melalui proses pembenahan bertahap di bidang ekonomi.
Terdapat beberapa faktor dominan yang memengaruhi pembangunan di antaranya adalah sebagai berikut- Faktor demografi
- Faktor sosial
- Faktor budaya
- Faktor geologi
- Faktor topologi
- Faktor klimatologi
- Faktor flora-fauna
Konsep pembangunan ekonomi secara khusus memerhatikan pemerataan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Untuk dapat mengukur tingkat keadilan pemerataan pendapatan tidaklah mudah. Hal ini karena pendapatan dan kekayaan bukanlah alat ukur yang lengkap atau tingkat utilitas hidup seseorang tidak selalu tergantung kepada pendapatan atau kekayaan yang dimilikinya.
Pendapatan merupakan total penerimaan uang yang diterima orang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu.
Sumber dari penerimaan rumah tangga dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
- Pendapatan gaji dan upah
- Pendapatan dari aset produktif
- Pendapatan dari pemerintah (transfer payment)
Berbeda dengan pendapatan, kekayaan adalah nilai aset seseorang yang diukur pada suatu waktu tertentu.
Seseorang dapat dikatakan kaya atau miskin pada saat suatu periode tertentu.
Pengertian aset sendiri dibagi menjadi aset produktif dan aset tidak produktif seperti rumah dan tanah yang dibiarkan menganggur.
Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan primernya.
Konsep kemiskinan sendiri dapat diperdebatkan karena setiap negara memiliki ukuran kemiskinan yang berbeda-beda.
Sedangkan untuk menentukan pemerataan distribusi pendapatan, Bank Dunia membagi penduduk dalam tiga kelompok, yaitu:
- 40% berpendapatan rendah
- 40% berpendapatan menengah
- 20% berpendapatan tinggi
- < 12% PNB berarti tingkat kesenjangan tinggi
- 12% - 17% PNB tingkat kesenjangan sedang
- > 17% tingkat kesenjangan rendah
Pendapatan dianggap didistribusikan sempurna jika setiap individu mendapat bagian yang sama dari output perekonomian yang dihasilkan.
Distribusi pendapatan dianggap tidak atau kurang adil jika sebagian besar output nasional dikuasai oleh sebagian kecil penduduk.
Ketidakmerataan ini dapat digambarkan dalam sebuah kurva yang dikenal sebagai kurva Lorenz seperti berikut ini.

Dalam kondisi adil sempurna, kurva Lorenz membentuk garis lurus yang diagonal.
Jika distribusi pendapatan kurang adil, maka kurva Lorenz akan membentuk garis lengkung 0AB dan menjauhi garis diagonal.
Alat yang digunakan untuk mengukur ketidakadilan distribusi pendapatan ialah koefisien gini yang menghitung luas kurva Lorenz.
Tingkat pemerataan pendapatan akan terjadi ketika semua orang mendapatkan distribusi pendapatan yang sama rata, atau dapat dikatakan bahwa Rasio Gini-nya adalah sama dengan nol (Gini Ratio = 0).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita katakan bahwa rasio Gini adalah rasio tentang distribusi pendapatan dengan angka kisaran 0 sampai dengan 1.
Jika G mendekati 0 ini artinya distribusi pendapatan yang diterima hampir sama dengan banyak penduduk.
Hasil dari perhitungan luas kurva Lorenz itu akan menghasilkan suatu angka rasio sebagai berikut:
- G < 0,3 artinya ketimpangan rendah
- 0,3 ≤ G ≤ 0,5artinya ketimpangan sedang
- G > 0,5 artinya ketimpangan tinggi